Jangan lupa vote sebelum baca!!!
Happy Reading~
Author POV
McMillan Hospital, California
Suasana mendung menyelemuti langit California, seakan menggambarkan bagaimana kesedihan yang tengah dialami Lea.
Ia terbangun dari tidurnya dan menatap kosong ke sekeliling ruangan yang ia tempati.
Ruangan berwarna putih dengan aroma obat-obatan yang begitu dominan, pandangannya tertuju pada sang suami yang menatapnya datar. Membuat hatinya seakan tercubit.
Perlahan lengan Lea terangkat untuk mengelus perutnya dari balik selimut rumah sakit, matanya semakin memanas dan ia tak kuat menahan nya. Perlahan air matanya mengalir
"A-pa ia baik-baik saja Dev?" Tanya Lea
"Tidak" Jawaban dingin Dev semakin membuat hati Lea menciut
"M-maksudmu d-dia?"
Dev hanya diam mendengar pertanyaan Lea dan menatapnya datar.
"Dev, katakan sesuatu kumohon hiks hiks"
"Kau hampir keguguran dan kau ingin aku bilang ia baik-baik saja?!"
Lea tercengang mendengar ucapan Devano
"Hiks maafkan aku Dev, a-ku.."
"Sudah cukup! Jika saja tim medis telat menolong mu aku tak tau apa yang akan terjadi kedepannya"
"Maafkan aku"
"Tak perlu meminta maaf, dari awal kau memang tak mengharapkan keberadaannya bukan?"
Hati Lea semakin mencelos mendengar ucapan Dev
"Apa maksudmu? Kau masih berfikir bahwa aku ingin membunuhnya begitu?"
"Lalu?"
"Hiks perkataan mu sangat kejam Dev, kau tau itu hanya sebuah kecelakaan. Aku sama sekali tidak punya niat untuk membunuhnya"
"Tapi kau sangat lalai menjaga nya"
"Jika memang aku berniat untuk melakukannya, tak mungkin aku membiarkan nya tumbuh sampai sebesar ini dirahimku! Dimana letak fikiranmu Tuan McMillan"
"Sudah cukup! Aku pusing mendengarkan mu, cepat habiskan sarapan mu dan minum vitamin setelahnya. Itu akan membantu menguatkan kandungan mu, aku harus pergi. Pekerjaan menungguku"
Brakk
Dev mengelos pergi dan menutup pintu dengan keras, bahkan ia meninggal Lea seorang diri disana.
"Hiks hiks maafkan Mommy sayang, Mommy tak bermaksud untuk mencelakai mu. Kumohon bertahanlah" ucap Lea dengan air mata yang mengalir sembari mengelus lembut perut buncitnya.
Tok tok tok
Lea menghapus sejenak air matanya dan melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya.
"Sayang"
"Mama datang? hiks hiks"
Marianne mendekat dan memeluknya erat
"iyaa shtt sudah sayang jangan menangis lagi ya"
"Apa Dev yang menelfon Mama?"
"Tidak, Alex yang memberitahu mama. Ia mengatakan bahwa menantu mama masuk rumah sakit karena terjatuh dari tangga".
"Hiks maafkan Lea mah, Lea tidak sengaja tersandung. Lea tidak pernah punya niat untuk mencelakai nya hiks hiks"
"Iya sayang mama paham, itu semua hanyalah kecelakaan. Jangan pikirkan ucapan Devano ya, ia hanya terlalu khawatir sampai berkata begitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
ChickLit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...