Jangan lupa vote sebelum baca!!
Happy Reading~
Author POV
Los Angeles, California
Semilir angin ditengah senja seakan menjadi saksi bisu dihari yang indah dan berbahagia ini.
Rasa gugup dan bahagia seakan menjadi satu kesatuan yang utuh menggambarkan moment yang telah dinanti selama ini.
Senyum tak berhenti menguar dari wajah tampan seorang pria ber Tuxedo Mewah berwarna abu-abu gelap yang semakin menambah ketampanannya, bak dewa Yunani dengan semua kesempurnaan nya.
Seseorang telah menyita perhatiannya. Ya, seorang gadis cantik yang terlihat sangat memukau dengan gaun pengantin putih menjuntai membalut tubuhnya.
Digandeng oleh pria paruh baya yang sangat disayanginya ia melenggang di altar pernikahannya.
Tatapannya terkunci pada pria diujung altar yang tengah bersiap menunggunya,
Bersiap untuk mengucapkan janji suci pernikahan bersamanya. Ia telah membulatkan tekadnya.
"Bersediakah anda menerima segala kekurangannya dan selalu berada disisinya?" Tanya pendeta.
"Ya saya bersedia dengan segenap hati saya"
Kini tiba saatnya pengantin wanita untuk mengucapkan janjinya, tapi tiba-tiba..
"Aaaaa!!!! ya Tuhan siapapun tolong aku!! Hiks hiks Devano!! Devano!!"
Dipagi buta ini mansion mewah Devano dibuat gempar dengan teriakan histeris Lea, belum lagi tangisan kencang sesudahnya.
Semua orang terkejut dan buru-buru menghampiri Lea, tak terkecuali Devano yang saat itu masih terlelap dalam tidurnya.
Devano segera bangun dari mimpinya dan membuka matanya begitu mendengar teriakkan Lea, ia panik bukan main.
"Leaa kamu dimana??"
"Didapur hiks hiks" teriak Lea
Sesampainya didapur Devano melihat Lea yang tengah terduduk dipojok ruangan sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Kau kenapa Baby, apa yang terjadi?" Tanya Devano lalu menarik Lea kedalam pelukannya.
Tak lama kemudian datanglah para maid dan para penjaga mansion Devano.
"Apa yang terjadi Tuan? Tadi kami mendengar teriakkan Nona Lea" tanya salah satu penjaga
"Ntahlah, sebenarnya ada apa sayang? Jangan membuat kami cemas, apa kau terluka?" Cecar Devano
"Tidak, A-ku melihat seekor cicak mati terjepit Dev hiks hiks, aku tak kuat melihatnya"
Seluruh orang yang berada disitu terkejut mendengar Jawaban Lea.
Demi ibu peri, Lea teriak dan menangis histeris lalu menggemparkan seisi Mansion hanya karena melihat cicak terjepit??
Devano menghela nafas kasar dan mengacak rambutnya frustasi
"Sayang kau berteriak dan menggemparkan seisi Mansion hanya karena itu?" Tanya Devano
"Hanya karena itu kau bilang? Lihatlah dia begitu malang karena harus mati terjepit, apa itu salahku hiks hiks. Apa aku pembunuh Dev?"
Yatuhan jika tahu begini yang akan terjadi, sepertinya dulu Devano harus berfikir berulang kali untuk menghamili Lea.
Semua orang terkekeh mendengar ucapan Lea, memang ada-ada saja kelakuan Nona nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
Literatura Feminina" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...