2. First kiss??

74.7K 2.6K 15
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca!!

Happy reading~

Warning Adult content

Lea membelaklakkan matanya saat melihat ada seseorang dibelakangnya, siapa sangka orang itu adalah orang gila yang tadi siang ditabraknya.

Lea takut bukan main,

"Aa-apa yang kau lakukan? Bagaimana bisa kau ada disini?? Lepaskan aku!!" Dengan terbata-bata Lea berbicara

Sial! Lea sudah tidak bisa berkutik. Tubuh nya sudah terhimpit diantara tembok dan tubuh pria sialan didepannya.

"Tenanglah Baby, aku hanya ingin menyapamu dan sedikit bersenang-senang tentunya" Ia menunjukkan senyum smirk nya.

"Apa maksudmu? Jangan berani macam-macam atau aku akan teriak!" Ancam Lea

"Teriaklah sayang,lagi pula tidak akan ada yang menolong mu. Kau lupa? ini weekend, dimana semua karyawan libur. Kecuali staff medis yang bertugas, itupun dilantai dibawah"

Devano semakin mendekatkan wajahnya ke arah Lea, sedangkan Lea? Sudah gemetaran bukan main.

Saat 1 cm lagi bibir itu menyentuh bibirnya, Lea langsung memalingkan wajahnya.

"L-lepaskan aku"

Tangis Lea pun pecah,ia sudah tak berdaya.

"Cih kau menolak ciuman ku huh? Kau fikir kau siapa!"  Geram Devano,

Ia langsung mencengkram wajah Lea dan memalingkan nya kearah bibirnya.

Lea sulit untuk menggerakan tubuhnya. Devano menahannya dengan kuat. Lea mengatup bibirnya dengan susah payah.

Devano semakin merapatkan tubuh Lea padanya dan berusaha menyelusup masuk, namun yang bisa ia lakukan hanyalah memagut kecil-kecil bibir gadis itu.

Devano tahu bila itu pertama kalinya bagi Lea. Mudah terbaca dari respon yang ditunjukan Lea.

Bagus! Aku yang merebut ciuman pertamanya, batin Devano.

"Hmpphhh L-lephas kannn kau siapa arghh"

Tangis Lea semakin menjadi-jadi, ia dengan susah payah berbicara dan memberontak sekuat tenaga.

Devano semakin gencar menciumi nya dan tak tanggung-tanggung, ia menggigit bibir Lea hingga berdarah.

"Arghhh"

Ia melepas pagutannya, mengusap lembut bibir Lea. 

"First kiss huh? Tak salah aku memilihmu. Dan yah aku memang tak suka barang bekas"

Ucap Devano sambil menyeka sisa air liurnya yang menempel disudut bibir Lea.

Sedangkan Lea,masih kelabakan mencari oksigen.

"Pria brengsek! Kau pikir apa yang kau lakukan huh? Seenak jidat kau menciumku,

Bahkan aku saja tidak tau namamu!! Apa salahku?? Apa karena aku menabrak mu dan kau melecehkan ku.

Bukankah aku sudah minta maaf" ucap Lea dengan sesenggukan.

Devano hanya tersenyum,dan kembali mendekatkan wajahnya ke arah telinga Lea.

"Salahmu karena kau cantik, dan pesona mu yang menarik perhatian ku.

Oh ya satu lagi jangan lupa kau berhasil membuat juniorku menegang, kau ingatkan baby?" Kekehnya.

"Kau!!! Psikopat sialan, pria tak tau malu!!!" Kesal Lea sambil menunjuk Devano dengan telunjuknya dan terus memukuli devano.

"Ya memang benar,dan pria psikopat ini sudah terobsesi pada mu. Maka bersiaplah mulai detik ini kau adalah milikku! Dan Tidak ada penolakan!!"

Ucapnya seraya mencengkram tangan Lea yang sedari tadi memukulinya,

Bukanya kesakitan, tapi Devano malah merasa geli dan terangsang dengan tindakan Lea itu. Gila!

"Jangan mimpi, aku sangat membencimu! Dan kita tak akan bertemu lagi"

"Kita lihat saja baby,apa kau bisa membenciku? Setelah apa yang kulakukan nanti?" Ucapnya dengan santai dan melengos pergi meninggalkan Lea sendirian.

Seperginya Devano, Lea hanya mengis sesenggukan kan meluruhkan tubuhnya ditembok.

"Ya Tuhan apa salahku"

****

Sementara itu

"Kenapa Lea lama sekali? Tadi dia bilang hanya mengambil berkas. Apa terjadi sesuatu padanya?" cemas Ayu

Tak lama kemudian Lea muncul dengan mata sembab dan bibir bengkak nya. Sontak Ayu kaget bukan main.

"Astaga Lea apa yang terjadi? Kau kenapa??" Kalap Ayu.

"Mmm a-ku aku tidak apa-apa, tadi hanya sedikit terpeleset dan terbentur di kamar mandi. Syukurlah tidak ada yang melihat jadi aku tidak terlalu malu"

Lea memilih untuk diam dan tak memberitahukan Ayu mengenai kejadian yang dialaminya, ia tak ingin Ayu khawatir.

"Kamu tidak membohongi ku kan Lea?" Tanya Ayu penuh selidik

"T-tidak untuk apa aku berbohong tidak ada gunanya juga kan?"

Lea segera mengalihkan perhatian Ayu dan mengajaknya pulang

"Baiklah"

Mereka pun bergegas pergi menuju pintu keluar. Ternyata taksi yang mereka pesan sudah menunggu.

Saat akan menaiki taksi, Lea tak sengaja menengok dan memergoki Devano yang sedang menatapnya tajam dengan senyum smirk diwajahnya.

Sontak Lea terkejut,dan takut. Ia segera naik kedalam taksinya.

"Ada apa Lea? Kamu terlihat tidak baik-baik saja" Tanya Ayu

"Tidak ada, aku baik-baik saja"

****

Setibanya di rumah, mereka berdua segera mandi dan kembali berkutat dengan kesibukannya masing-masing.

Malam sudah larut,dan Lea masih berkutat dengan berkasnya.

"Lea ini sudah malam, lebih baik tunda pekerjaan mu dan tidurlah."

"Iyaa sebentar lagi selesai, tidurlah dulu" sebenarnya dari tadi Lea tidak bisa konsentrasi, kejadian tadi sore terus mengganggunya.

"Baiklah Good night Lea"

"Oke Good night"

"Sebenarnya siapa pria tadi? Kenapa bisa berada di kantorku. Apa dia juga bekerja disana? Tapi aku tidak pernah melihatnya". Tanya Lea pada dirinya sendiri.

Saat sedang beres-beres ada notifikasi dari nomor telfon tidak dikenal masuk ke ponsel nya.

"Sampai bertemu besok baby girl, good night 💛" isi pesannya

"Ini siapa? Ah mungkin orang iseng" Lea langsung menaruh handphone nya tanpa ada niatan untuk membalas pesannya.

Sementara itu

"Cih dia tidak membalasnya, lihat saja sweetheart aku akan segera merasakan bibirmu lagi" senyum smirk menghiasi wajahnya.




TBC~

See u in the next chapter 👋👋

CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang