43. Morning Sickness

24.7K 996 12
                                    

Padahal belum 100 vote, tapi udah kangen aja buat update 😩😩 siapa nih yang kangen Devano juga??

Jangan lupa vote sebelum baca!!

Happy Reading~

Author POV

Los Angeles, California

"Baiklah kalau begitu, bagaimana jika aku memanggilmu Grandpa?"

Dony terkesiap mendengar ucapan Devano

"Jangan banyak bicara Dev, cepat biarkan Lea pergi. Kami akan segera menuju bandara".

"Kau tidak akan bisa membawanya kemanapun Ayah, Lea tengah mengandung anakku. Jadi aku takkan membiarkan putri mu itu membawa kabur anakku" Devano terkekeh setelah mengatakan itu.

Bagai petir disiang hari, Dony dan Liana terkejut bukan main mendengar ucapan Devano.

"A-apa L-lea hamil?" Ucap Liana tercekat

Devano mengangguk

"Ya benar ibu mertua, ada Devano junior dalam perutnya"

Tanpa aba-aba Dony menarik kerah baju Devano dan bersiap untuk memukul nya.

"Hentikan ayah" ucap Lea lirih

Dony,Liana dan Devano mengalihkan perhatian nya.

Liana tak kuasa menahan air matanya, terlihat putri cantik nya dengan muka begitu pucat dan mata yang semabab.

"Sayang, bukankah sudah ku katakan kau harus istirahat" ucap Devano.

Lea meliriknya sekilas, lalu tatapan nya tertuju pada kedua orangtuanya.

"Hiks Maafkan Lea Ayah,Ibu. Lea tidak bisa menjaga diri". Lea luruh dan bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya.

Raut amarah dan kecewa tercetak jelas dimuka kedua orang tuanya.

"Kumohon maafkan Lea"

Dony yang masih memegang kerah Devano semakin geram, dan ia memukul wajah Devano.

"Keparat! kau hanya bisa menyusahkan putriku, apa tak cukup kau menyiksanya sampai harus mengikatnya dengan cara seperti ini"

"A-yahh" panggilan Lea lirih

"Diam Lea! Biar ayah beri pelajaran Bajingan ini. Bisa-bisanya dia merusakmu"

"Mengertilah Tuan Dony, aku melakukan ini karena aku menginginkan putrimu! Tapi dia malah pergi meninggalkan ku"

"Dia meninggalkanmu karena perlakuan mu padanya, jika kau memperlakukan nya dengan layak ia tak akan pergi jerk!"

"Kumohon kalian berdua hentikan!! Apa kalian tidak bisa melihat bagaimana keadaan putriku! Bangunlah sayang" ucap Liana

Dengan air mata yang menggenang ia menarik Lea kedalam pelukannya

"Maafkan kami sayang, kami tidak bisa menjaga mu"

"I-buu maafkan Lea"

"Shtt tak apa sayang, ini bukanlah salahmu. Sekarang semuanya ibu serahkan padamu, kau ingin ikut kami pulang atau tetap bersama Devano disini?"

Seakan kelu, Lea bingung harus menjawab apa. Seketika ia teringat ucapan Devano semalam.

"Aku tak keberatan jika harus membantai habis semua keluarga mu"

"A-ku.." tatapannya beralih pada Devano yang tersenyum smirk disana.

"Jangan hiraukan siapapun sayang,semua keputusan ada ditangan mu" ucap Liana.

CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang