Jangan lupa vote sebelum baca!
Happy Reading~
Author POV
Entah bagaimana awalnya hubungan mereka bisa semakin membaik dan semakin dekat. Perlahan, Lea merasakan adanya perasaan yang tidak biasa dari biasanya.
Lea merasa nyaman saat bersama Devano. Ia selalu menjaganya dan memperhatikannya.
Lea sekarang lebih mudah tersenyum dan tampak bahagia. Suasana hatinya setiap hari semakin bakin.
Sama halnya dengan Devano, perlahan sikap Devano mulai membaik dan tak pernah memperlakukan Lea dengan semena-mena lagi.
Terutama dalam menyentuh nya, walau bagaimanapun Devano harus tau batasan. Karena ia belum menjadi suami Lea dan belum punya hak untuk tubuhnya.
Setelah kejadian besar itu, Lea membujuk Devano untuk mengunjungi seorang psikiater. Awalnya Devano menolak, ia rasa Lea saja sudah cukup untuk membantunya menjadi lebih baik.
Tapi walau bagaimanapun Lea itu bukan seorang ahli dibidang psikologi, ia tak mau salah langkah untuk membantu Devano.
Walaupun ia tahu Multiple Personality Disorder itu tidak bisa disembuhkan. Tapi setidaknya dengan melakukan perawatan dan penanganan yang tepat, bisa sedikit membantu Devano agar merasa lebih baik.
Dalam masa perawatan, Devano menjalani beberapa terapi. Seperti Terapi perilaku kognitif, yaitu Terapi bicara yang berfokus pada pengubahan pikiran negatif, perilaku, dan respons emosional terkait gangguan psikologis.
Lalu Psikoterapi Pengobatan gangguan mental atau perilaku melalui terapi bicara.
Dan yang terakhir yaitu Konseling psikologis yang melibatkan keluarga. Seperti menyelesaikan konflik dan berkomunikasi dengan lebih efektif.
Semua itu dilakukan secara bertahap, agar mendapatkan hasil yang terbaik untuk Devano.
Selama itu pula Lea dengan sabar mendampingi Devano, karena Devano tidak mau melakukan terapi bila Lea tidak mendampinginya.
Belakangan ini Lea dibuat terkejut oleh kelakuan Devano, sikap manja dan kekanakan nya muncul.
Lea sempat khawatir akan hal itu, pasalnya selama beberapa bulan mengenal Devano ia tak pernah menunjukkan sikap nya yang seperti ini.
Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Dr. Anna. Psikiater yang menangani Dev, Lea menceritakan bagaimana sikap Dev belakangan ini.
Lea khawatir apakan sikap ini ada kaitannya dengan terapi-terapi yang dijalani oleh Dev atau bagaimana?
Awalnya Dr. Anna terkekeh saat mendengar penjelasan Lea, sampai akhirnya ia mengatakan bahwa ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan terapi-terapi yang dijalani Dev.
Sikap manja dan kekanakan memang dasarnya adalah sikap yang sedari awal dimiliki oleh Dev, namun ia hanya menunjukkan nya pada orang-orang yang ia sayangi.
Ia tidak akan menunjukkan sikap seperti itu pada semua orang, hanya orang-orang tertentu saja.
Maka pada saat ia menemukan seseorang yang dirasa membuatnya nyaman, maka dengan sendirinya sikap itu akan muncul. Jadi Lea tak perlu khawatir.
Akhirnya Lea lega setelah mendengar penjelasan dari Dr. Anna. Setidaknya itu bukan hal buruk yang terjadi.
Dr. Anna juga mengatakan bahwa ada 4 kepribadian yang dimiliki oleh Dev. Dan setiap kepribadian memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Kepribadian pertama yang dimiliki oleh Dev adalah kepribadian perfeksionis seorang pemimpin. Kepribadian inilah yang mendominasi sugesti Dev, ia pandai diberbagai hal. Yang membuat ia menjadi seorang dominan karena ia sulit terpengaruh namun dengan mudah mempengaruhi orang lain. Maka tak heran jika ia bersiap dingin, angkuh dan seolah tak tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
ChickLit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...