Jangan lupa vote sebelum baca!!!
Happy Reading~
Author POV
"Gimana nasi goreng nya? Enak?"
"Uhm lumayan"
Lea memutar bola matanya jengah
"Lumayan lumayan tapi kau menghabiskan semuanya, dasar"
Devano terkekeh
"Bercanda sayang, ini sangat enak rasanya aku ingin terbang saat memakannya"
"Hahaha ya memang aku memasukan roket kedalam nasinya, jadi wajar kau seperti terbang saat memakannya"
"Uhm no problem, aku selalu suka saat terbang bersamamu" timpal Devano seraya menaik turunkan kedua alisnya
"Oh ayolah ini masih pagi, kenapa fikiranmu selalu kotor? Apa perlu aku mengepelnya?"
"Jika fikiranku selalu bersih, takkan ada Little Devano disini" Dev mengelus perut buncit Lea dan mengecup nya.
Lea terkekeh dan mengelus kepala Dev yang tengah menciumi perutnya.
"Hentikan Dev geli"
"Aku masih tak percaya ada baby ku disini, rasa-rasanya baru kemarin aku membuatnya"
"Jika baru kemarin kau membuatnya, lalu apa yang sekarang berada didalam perutku? Bola?"
"Bisa jadi, uhm sayang karena ini adalah hari libur bagaimana jika kita bermalas-malasan?"
"Tumben sekali"
"Uhm ya aku ingin menghabiskan banyak waktu dengan mu, kau tau akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Bahkan untuk memanjakan mu saja tak sempat sepertinya"
"Ya baiklah-baiklah terserah mu"
Tiga jam kemudian
"Oh ayolah, apa ini yang kau maksud menghabiskan waktu dengan ku? Sedangkan kau hanya sibuk dengan game mu Tuan!" Kesal Lea.
Ya bisa kalian bayangkan bagaimana kesalnya Lea, Tig jam berlalu dan Dev hanya sibuk dengan game nya. Bahkan Lea yang sedari tadi menggaruk-garuk perutnya Dev abaikan.
"Sebentar sayang, nanti rank ku akan turun jika berhenti"
"Ck! Kalau begitu kenapa tidak kau nikahi saja stik PS mu itu! Sudah aku mau keluar" Lea bersiap untuk turun dari ranjang namun mendapat cekalan dari Dev.
"Lepaskan Dev! Rasanya perutku gatal" Lea bersiap untuk menggaruknya
"Jangan kemana-mana, kau cukup disini menemaniku!"
Sepertinya sudah saatnya
"Tapi perutku gatal!"
"Gatal? Tidak biasanya"
"Ntahlah ini sangat gatal" ucap Lea sembari menggaruk perutnya
"Jangan digaruk sayang"
"Ughh tapi ini sangatlah gatal"
"Iya tapi jangan digaruk, nanti ada stretchmark diperutmu"
"Aku tak peduli ini sangatlah gatal, jadi aku harus menggaruknya" Lea terus menggaruk perutnya
"Baby cukup! Kemari biar aku yang mengusapnya"
"No! Ini sangat gatal Dev, apa aku harus menggaruknya menggunakan garpu? Ah ya kemarikan garpu itu"
Devano membulatkan matanya, ia bangun dan melempar stik PS nya.
Gotcha!!
"Jangan macam-macam Lea! Nanti perutmu luka"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
ChickLit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...