Jangan lupa vote sebelum baca!
Happy Reading~
Warning adult content!!Author POV
Melihat ekspresi Lea yang kikuk dan bingung dengan pertanyaan mamahnya, membuat Devano angkat bicara pada akhirnya.
"Mah please, jangan bahas pernikahan terus. Kalo memang waktunya sudah tepat, Aku juga bakal buru-buru nikahin Lea ko. Iyakan sayang?".
Mendengar pertanyaan Devano membuat Lea mau tak mau menatap Devano.
"I-iya"
"Huftt iya deh mamah minta maaf ya sayang, kalo pertanyaan Mama bikin kamu canggung. Soalnya mamah udah gasabar punya mantu" ucap Marianne.
"Iya gapapa mah, Lea ngerti ko" jawab Lea sambil tersenyum.
"Oh iya sayang, kuliah kamu sebentar lagi selesai ya?"
"Iya Mah, tinggal nunggu Graduate aja. Kalo ngga sibuk mamah datang ya"
"Pasti dong sayang, mamah pasti datang. Lagi pula mamah udah tua, jadi gapunya kesibukan deh. Selain ngepoin anak bandelnya mamah tentunya"
"Oh jadi mamah sering ngepoin aku, wah ini gabisa dibiarin. Jangan-jangan waktu aku lagi pacaran juga mamah kepoin ya?" Tanya Devano dengan nada kesal dibuat-buat
"Hehe kayanya.."
"Mamah harus aku hukum! Sini sini" ucap Devano yang langsung menghampiri mamahnya.
Deg
"Devano mau ngapain? Ngga ngga gamungkin dia nyakitin mamahnya" Lea memikirkan hal yang tidak-tidak
"Aw aduh anak durhaka kamu ya, masa mamah sendiri kamu hukum. Cukup Dev geli" cicit Marianne.
"Biarin mamah nakal abisnya" ucap Devano yang tak henti-hentinya menggelitik Marianne.
Lea menghela nafas lega, ternyata maksud dari hukuman yang Devano ucapkan hanyalah gelitikan.
"Huftt dasar ibu dan anak ini"
Lea Lea nething mulu si jadi orang :v
Melihat kondisi Marianne yang sudah hampir menyerah tapi Devano tak melepaskan nya membuat Lea khawatir.
"Dev udah Dev, kasian mamah ih" ia menarik Devano agar menjauh dari Marianne.
Akhirnya Devano berhenti
"Dasar anak durhaka ya kamu"
Marianne kembali menjewer telinga Devano, sampai membuat nya merengek seperti anak kecil.
"Aw ampun ampun mah, janji ga gitu lagi"
Tanpa mereka sadari, Lea tersenyum simpul melihat tingkah keduanya. Ada sedikit kebahagiaan dihatinya.
Lea harap dengan hal seperti ini, bisa sedikit demi sedikit membantu Devano melupakan semua masa kelamnya.
Setelah candaan itu, Marianne mengajak Lea dan Devano untuk makan malam bersama.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, seharian ini ia berada di mansion Marianne.
Karena sudah cukup malam, akhirnya Devano memutuskan untuk menyudahi kunjungan nya.
"Mah udah malem ni, aku pamit pulang ya. Kasian juga Lea harus istirahat besok pagi kerja" ucap Devano.
"Yah sayang banget, mamah masih pengen ngobrol sama Lea. Kalian nginep aja ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION (DALAM TAHAP REVISI)
ChickLit" I WANT LEAVE HIM!!!! PLEASEE!! PLEASEE!!! HELP ME!! " Teriak Lea. Devano mengepalkan tangannya, ia menghampiri Lea. Ia balikan tubuh Lea kearah nya dan mendorong tubuhnya ke dinding. Lalu ia memegang kuat tengkuk Lea dan memukul tembok itu dengan...