100. Menuju Dunia Lain

1.5K 105 12
                                    

Setelah Clue pergi elf tua tiba-tiba muncul di samping Razor. "Yang mulia kenapa kita tidak menyerangnya. Bukankah dia hanya manusia peringkat S level 1" "Apakah kamu tadi tidak melihatnya dia mempunyai skill teleportasi dan dia tidak takut saat kemari. Jika dia ingin menyerangku dan kamu secara tiba-tiba, kita akan mati." Kata Razor. "Anda benar yang mulia." Elf tua membungkuk.

Clue dan Ismi meninggalkan istana dan mulai berkeliling kota. "Lihat bukankah dia manusia yang di undang oleh yang mulia." "Benar sebaiknya jangan menyinggungnya karena dia bisa dengan mudah membunuh peringkat A level 10 begitu mudah." Kata elf mengobrol.

Setelah beberapa menit berkeliling kota Clue bergumam. "Sepertinya mereka takut kepadaku." Clue mulai memasuki sebuah restoran bersama Ismi. "Apa yang ingin kamu makan." Kata Clue bertanya. "Ismi akan makan apa yang dipesankan tuan." Balas Ismi. Clue tersenyum dan berkata. "Tidak perlu terlalu formal, aku memeliki beberapa pelayan dan mereka aku perlakukan layaknya perempuanku sendiri." Ismi terkejut saat mendengar kata Clue dan berkata "Ismi tidak pantas menjadi perempuan tuan, Ismi hanyalah seorang pelayan rendahan dan kekuatan ismi hanyalah peringkat B level 7."

Saat mendengar kata Ismi Clue tersenyum lalu membelai wajah Ismi dan berkata. "Karena kamu sangat cantik dan sempurna kamu pantas menjadi perempuanku." "Deg deg." Saat mendengar kata Clue Jantung Ismi bergetar dan wajahnya memerah. Clue yang melihat Ismi tersipu tersenyum lalu berkata. "Pelayan aku pesan 2 porsi makanan terlezat di restoran dan 2 botol anggur." "Baik tuan." Kata pelayan. Dia tidak akan lalai karena mengetahui bahwa manusia yang memesan telah membunuh 2 ahli elf peringkat A level 10 begitu mudah dan di undang oleh rajanya sendiri.

"Hei, apakah dia manusia yang dirumorkan itu." "Shit, jangan keras-keras nanti dia mendengarnya." "Kudengar dia tiba-tiba muncul seorang diri, kenapa dia sekarang bersama seorang perempuan dari ras kami." "Mana aku tahu." Para elf yang berada di restoran berbisik.

Clue mendengar bisikan para elf namun mengabaikannya. Jika elf tidak menyerang dan berniat buruk padanya. Clue tidak akan menyerang mereka, karenai itu adalah prinsipnya. Meskipun banyak orang yang mengejeknya Clue tidak akan membunuh mereka. Namun jika ada yang menyerangnya dan berniat buruk padanya, Clue akan membunuh mereka. Meskipun mereka adalah orang yang dia kenal dan temannya.

Beberapa menit kemudian pesanan tiba. Clue dan Ismi mulai makan. "Tuan." Kata Ismi. "Hmm." Clue yang sedang makan menoleh. Ismi mengusap makanan yang menempel di dekat bibir Clue. Saat melihat Clue menatapnya, Ismi tersipu malu.

Clue yang melihat Ismi tersipu malu tersenyum dan mencium bibir Ismi. "Ahhh." Ismi terkejut saat Clue menciumnya. "Ayo makan." Kata Clue tersenyum lalu makan. Ismi yang wajahnya merah mengangguk dan mulai makan.

Sementara Elf yang melihat Clue dan Ismi berbisik. "Hei, apakah manusia itu begitu menarik. Sampai membuat perempuan itu tersipu malu." "Huss, diamlah. Mungkin dia tertarik karena manusia kuat."

Setelah menghabiskan makanan, Clue berjalan ke arah kasir. "Berapa." Tanya Clue. "Ahh, untuk tuan gratis tuan." Balas Elf pelayan. "Ini ambilah." Kata Clue menyerahkkan pisau peringkat 5. "Tu, tu, tuan ini terlalu mahal."kata pelayan gugup menerima pisau peringkat 5. "Jika kamu keberatan untuk mengambilnya. Maka lakukan yang aku perintahkan." Kata Clue. "Apa itu tuan." Kata pelayan Elf gugup.

"Jika aku datang lagi, maka aku bisa makan gratis." Clue tertawa lalu berbalik meninggalkan restoran. Pelayan Elf linglung mendengar kata Clue dan bergumam. "Ahli manusia memang aneh."

Saat keluar dari restoran, seperti biasa Clue serta Ismi menjadi pusat perhatian dan dilihat orang para elf. Clue mengabaikan tatapan para elf dan memasuki penginapan bersama Ismi.

"Lihat bukankah dia manusia yang membunuh Bimo dan lainnya. Bukankah dia peringkat A level 4. Bagaimana dia bisa menjadi peringkat A level 10. Bahkan belum sampai 3 tahun dia menerobos enam level." Kata Elf paruh baya. "Aku curiga manusia itu menyembunyikan kekuatannya dulu." Kata elf paruh baya. Jika melihat kedua elf, Clue akan tahu bahwa mereka berdua adalah elf yang dia temui saat pertama kali tiba di kota inti saat membeli sebuah ginseng.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang