158. Bersenang-Senang

1.1K 71 9
                                    

"Kamu tahu, alasanku tinggal disini bukan karna kakakmu, karna aku tertarik denganmu." Clue berbisik. "Benarkah." Nina terkejut. "Benar, kamu tahu kakakmu dulu yang menggodaku." Bisik Clue. Mendengar kata Clue Nina terdiam. "Bukankah kamu selalu menginginkan hubungan badan, dan kamu akan tahu mengapa Karen sangat menikmatinya." Bisik Clue.

"Lalu ajarkan aku seperti apa melakukan hubungan badan itu." Kata Nina tersipu. Clue tersenyum lalu menghilang. Clue dan Nina tiba-tiba muncul di tepi danau. "Ahh, kenapa kita tiba-tiba disini." Nina terkejut. "Berpindah lokasi adalah salah satu kemampuanku. Baiklah, Aku akan menjadikanmu wanita sepenuhnya." Clue mencium bibir Nina.

Beberapa jam kemudian Nina terbaring dengan telanjang dan Clue berada di sampingnya. "Apakah kamu suka." Clue berkata. "Aku tidak percaya berhubungan badan senikmat ini, pantas saja kakak selalu menginginkannya." Kata Nina terengah-engah. Clue tersenyum mendengar kata Nina. "Ughh, karna kamu melakukannya denganku, apakah kamu juga akan melakukannya dengan kakak." Kata Nina.

"Jika kamu ingin aku menjadi milikmu sendiri, hisap ini. Lalu kamu akan menjadi wanitaku dan aku akan menjauhi Karen." Kata Clue. Mendengar kata Clue tanpa basa-basi Nina berjalan dan menjilati punya Clue. "Hehe, gadis pintar." Kata Clue tertawa.

Beberapa jam kemudian Clue dan Nina telah kembali ke desa dan melihat bahwa Karen sudah kembali. "Dari mana kalian berdua." Kata Karen. "Aku pergi menangkap hewan." Kata Clue mengerluarkan 2 kelinci yang dia tangkap sebelum kembali pulang. "Ohh." Karen mengangguk.

Beberapa menit kemudian setelah Nina memasuki kamarnya, Karen memeluk Clue. "Ada apa." Tanya Clue. "Ugh, apakah aku salah memelukmu." Balas Karen. "Tidak, tapi aku capek ingin melakukan itu." Kata Clue berbohong dan berdiri. "Uuh. Baiklah." Karen tersenyum kecut. Nina yang sedang mengintip dari balik pintu bergumam. 'Dia tidak berbohong, mulai saat ini aku akan menuruti keinginanya.' Nina tersipu.

Keesokan harinya Clue berkeliling desa. Clue melihat bahwa warga desa menyapanya. "warga yang ramah." Kata Clue. Clue lalu melihat Nina bersama seorang perempuan. "Ahh, kamu disini." Nina berjalan lalu memeluk lengan Clue. Clue tersenyum kepada Nina. "Kenalkan Clue dia Alvi temanku." Kata Nina memperkenalkan Alvi temannya.

Clue melihat bahwa Alvi cukup cantik meski tidak bisa dibandingkan dengan Nina, tapi Alvi memiliki tubuh yang seksi tidak kalah dengan kakak Nina Karen. "Hai aku Alvi." "Clue." Clue tersenyum dan berjabat tangan.

"Baiklah Alvi aku akan pergi dengan Clue." Kata Nina. "Baik." Balas Alvi. Clue dan Nina pergi. Melihat Clue dan Nina pergi Alvi berkata. "Beruntung sekali Nina memilikinya."

2 jam kemudian Clue kembali dan melihat Karen sudah menunggu dirumahnya. "Aku mencarimu." Karen memeluk lengan Clue. Nina yang melihat Karen memeluk Clue mendengus dan mendorong Karen. "Kak, Clue adalah kekasihku." Kata Nina. "Jangan bercanda, Clue adalah kekasihku." Dengus Karen.

"Clue katakan padanya." Kata Nina. "Aku lebih memilih Nina dari pada kamu." Kata Clue. "Ahh, kenapa." Karen menangis dan memegang kaki Clue. "Karena kamu sudah mempunyai anak, dan aku tidak suka menjadi ayah dari anak orang lain." Balas Clue. "Ahh, kamu meninggalkanku hanya karna hal sepele." Kata Karen. Clue mengangguk.

"Dengarkan kak, dia lebih memilihku dari pada kamu." Nina tersenyum. "Ahhh." Karen menjerit dan pingsan. Melihat Karen pingsan Nina berkata. "Apakah dia baik-baik saja." "Dia hanya pingsan." Clue memeriksa Karen. "Syukurlah kalau begitu. Clue menggendong dan menaruh Karen disamping anaknya yang tertidur. Nina kemudian memeluk Clue yang sedang melihat Karen pingsan dan berbisik. "Ayo kita lakukan lagi."

"Baiklah, Clue mencium bibir Nina di depan Karen yang sedang pingsan." "Emm." Nina mengerang saat Clue memasukan jarinya ke dalam miliknya. "Punyamu sudah basah." Bisik Clue. "Saat dia memelukmu aku sangat cemburu dan ingin melakukan itu padamu." Balas Nina. "Dasar." Clue berkata lalu melepas baju Nina dan mencium dadanya. "Ahh, meski kamu menghisapnya sangat keras. Tidak akan ada susu yang keluar." Kata Nina.

2 jam kemudian Clue berpakaian dan melihat Nina yang sedang tertidur. "Baiklah, saatnya aku menemui perempuan pengintip itu." Gumam Clue. Karena selama 2 jam dia melakukan bersama Nina, Clue tahu bahwa Alvi telah mengintip dirinya.

Clue kemudian menghilang lalu muncul di sebuah rumah dan didepan ada perempuan. "Ahh, kenapa kamu kemari." Kata Alvi gugup. "Aku tahu bahwa kamu melihatku saat melakukan hubungan badan dengan Nina." Clue tersenyum. Alvi terkejut mendengar kata Clue. "Ahh, maafkan aku. Aku tidak sengaja melihat kelian berdua berhubungan." Kata Alvi gugup.

"Alvi siapa itu." Clue melihat seorang pria datang. "Ahh sayang dia Clue si penjelajah." Kata Alvi. "Oh, ada perlu apa kamu kemari." Balas Pria curiga melihat Clue. Clue tiba-tiba muncul dibelakang pria dan menepuk pundaknya. Pria pingsan terkena pukulan Clue. "Ahh, apa yang kamu lakukan pada suamiku." Kata Alvi.

"Diamlah, dia hanya pingsan, dan aku akan memberi pelajaran pada perempuan pengintip." Clue berjalan ke arah Alvi. "Apa yang akan kamu lakukan." Kata Alvi gugup. Clue tersenyum lalu mencium bibir Alvi dan meremas dadanya.  "Ermm." Alvi tidak bisa melawan Clue dan pasrah dirinya dilecehkan.

Setelah puas mencium Alvi, Clue mulai melepas pakaian Alvi dan menghisap dadanya. "Emmm." Alvi mencoba menahan desahannya. Tidak lama kemudian Clue membaringkan Alvi lalu menusuk pussynya. "Ahh." Alvida mendesah. "Haha, kamu wanita nakal, berselingkuh dengan lelaki lain." Clue tertawa. "Maafkan aku sayang." Alvi menangis melihat suaminya yang pingsan.

2 jam kemudian Clue sedang berciuman dengan Alvi. "Kamu sangat naïf, 2 jam lalu kamu menangis, sekarang kamu sukarela menciumku." Clue tersenyum. Alvi mengabaikan perkataan Clue dan mulai menjilati leher Clue.

"Aku akan memberimu pilihan, kamu bisa bersamaku dan bisa menikmati hubungan badan setiap hari. Tetapi kamu harus meninggalkan suamimu." Kata Clue. Alvi terdiam mendengar kata Clue. Alvi terbaring lalu melebarkan kakinya. "Apa maumu." Kata Clue melihat pose Alvi. "Aku akan meninggalkan suamiku." Kata Alvi. "Dasar Lonte" Pria yang pingsan terbangun dan marah saat mendengar kata Alvi. "Ahh." Alvida terkejut mendengar kata suaminya. "Maafkan aku sayang, tapi punya dia lebih nikmat dari punyamu." Balas Alvi. "Ahh, kubunuh kau." Pria melesat ke Alvi.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang