185. Membeli Skill Double Life

1.1K 83 5
                                    

Sementara itu Clue sudah berada di sebuah ruangan bersama Syifa. Clue terkejut melihat elf perempuan di depannya. "Ahh, mengapa kamu bersama ibu." Kata elf perempuan yang tidak lain adalah Ermi. Clue mengingat bahwa elf perempuan berdada datar di depannya telah menyerahkan keperawanannya terhadapnya.

"Ermi dia adalah kekasih ibu, yang tidak lain adalah ayah barumu." Syifa menjelaskan. "Ahhh." Ermi terkejut. "Kenapa kamu terkejut." Balas Syifa. "Emm, aku hanya terkejut kekasih ibu adalah pria yang terkenal baru-baru ini." Kata Ermi. "Baiklah kalau begitu Ermi, ibu akan meninggalkan sekte ini dan bergabung sekte milik Clue."

"Ahh, lalu apakah aku juga akan mengikutimu." Kata Ermi. "Tidak, kamu tetap disini sampai menerobos peringkat sss, tidak ada bedanya kamu mengikuti ibu." Balas Syifa. "Baiklah kalau begitu." Ermi menghela nafas. "Jaga diri baik-baik saat ibu tidak disampingmu." Syifa memeluk Ermi. "Ibu juga." Balas Ermi meneteskan air mata. "Baiklah, kalau begitu ibu pergi." Syifa meninggalkan ruangan dengan menarik tangan Clue.

"Syifa, kenapa kamu tidak begitu sedih meninggalkannya dan bagaimana kamu bisa menjadi janda." Tanya Clue. "Aku akan menjelaskan sebentar lagi" kata Syifa. "Baiklah." Clue mengangguk.

Beberapa menit kemudian Clue dan Syifa sudah teleportasi dan berada di sebuah hutan yang tidak jauh dari sekte dice. "Kamu bisa cerita sekarang." kata Clue. Syifa menghela nafas dan berkata. "Saat ibu tahu bahwa dia sakit, dia menyuruhku untuk menikah dan melahirkan seorang anak. Lalu aku menikah dengan seorang pria dan melahirkan Ermi. Beberapa tahun kemudian pria yang menikahiku tidak kembali saat masuk ke dalam portal dunia coloseum yang telah kamu masuki." Syifa menjelaskan.

"Berarti kamu menikah secara terpaksa dan tidak mencintainya." Tanya Clue. "Benar." Syifa mengangguk. "Lalu, apakah kamu membenci Ermi." Tanya Clue. "Aku tidak membencinya, aku peduli dengannya." Balas Syifa. "Kamu tidak perlu memikirkannya lagi, dia bukan anak kecil lagi. Saat ini kamu sudah memilikiku." Clue mengelus rambut Syifa. "Benar sayang, saat ini aku memilikimu." Syifa tersenyum bahagia dan bersanda di dada Clue. "Baiklah, ayo kembali ke sekte aku akan memperkenalkanmu kepada wanitaku." Kata Clue. "Baik sayang." Syifa mengangguk.

Tidak lama kemudian Clue. dan Syifa telah berada di sekte dice. Clue dan Syifa masuk ke dalam ruangan. "Shimako panggil Gin, Karen dan Rapunsel." Kata Clue. "Baik tuan." Shimako mengangguk dan meninggalkan ruangan.

"Dia adalah Shimako ahli peringkat kaisar level 4 dan pengasuh bayi." Kata Clue. "Peringkat kaisar level 4." Syifa terkejut mendengar peringkat Shimako. Tidak lama kemudian Shimako kembali ke dalam ruangan diikuti Gin, Karen dan Rapunsel. Saat Rapunsel melihat Syifa terkejut. "Ahh, bukankah kamu Syifa." Kata Rapunsel. "Halo, bibi Rapunsel." Syifa tersenyum.

Gin dan Karen terkejut mendengar Syifa menyebut Rapunsel bibi. "Sayang siapa dia." Tanya Gin. "Oh, dia adalah Syifa anak salah satu perempuanku dulu, tapi saat ini dia wanitaku seperti kalian." Clue memeluk Syifa. "Salam kenal, namaku Syifa." Syifa tersenyum. "Ahh." Gin, Karen dan Rapunsel terkejut mendengar kata Clue.

Rapunsel menghela nafas dan berkata. "Syifa karna kamu juga wanitanya mulai sekarang jangan panggil aku bibi, panggil saja aku kakak." "Baiklah kakak Rapunsel." Syifa mengangguk. "Benar, kamu juga harus memanggilku dan Karen dengan sebutan Kakak." Gin tersenyum. Syifa melihat Clue.

"Karna mereka lebih dulu menjadi wanitaku, tidak masalah kamu menyebut mereka kakak." Clue. tersenyum. "Baiklah, salam kenal kakak Gin dan kakak Karen." Kata Syifa. "Hehe, salam kenal juga Syifa." Gin dan Karen tersenyum.

"Baiklah kalian berempat mengobrolah, agar lebih akrab." Kata Clue meninggalkan ruangan. "Baik sayang." "Baik tuan." Balas ke empat wanita. Clue saat ini melihat Shimako sedang mengikutinya. "Ada apa Shimako." Tanya Clue. "Tuan, saya hamil." Kata Shimako tersipu. "Gugurkan bayimu." Balas Clue. "Baik tuan." Shimako mengangguk. "Saat ini bukan waktu yang tepat untuk kamu melahirkan bayiku." Clue mengelus rambut Shimako. "Baik tuan." Shimako tersenyum.

1 tahun telah berlalu saat ini Clue berdiri di sebuah pohon dan berkata. "Tabel status."

Nama : Clue

Umur : 28 Tahun

Level : 53 Next Level Butuh 50000 Exp

Job : Patriack Sekte Dice

Ras : Manusia Elite Tingkat Tinggi

Kekuatan : 57000 > 70000

Agility : 57000 > 70000

Vitalitas : 57000 > 70000

Stamina : 57000/57000 > 69000/7000

Mana : 57000/57000 > 69100/70000

Poin : 10,000 > 85,000 > 20,000

Coin : 61,002,200,000 > 115,100,002,000

"Peningkatanku selama 1 tahun tidak buruk, berkat batu alam yang kuperoleh dari sekte dice dengan batu alam yang kurampok dari ahli kaya. Aku level up 130 kali dan mendapatkan 50M coin lebih." Clue tersenyum.

"Saat ini kekuatanku setara dengan peringkat kaisar level 4, jadi aku bisa mengalahkan mereka tanpa menggunakan skill time stop." Clue menyeringai. "Skill teleportasi juga sangat membantuku, karna aku bisa kembali ke sekte kapanpun aku mau. Meski aku berada sangat jauh dari sekte." Clue tersenyum.

"Benar, karna jumlah coinku melewati 100M aku akan membeli skill itu." Clue tersenyum lalu membuka tabel shop. Clue membuka tabel shop level 9 dan melihat di skill. Clue mencari skill double life dan menemukannya.

(Skill pasif double life pengguna mempunyai kehidupan ganda, pengguna dapat hidup kembali beberapa jam setelah mati. Skill double life tidak akan berfungsi jika pengguna mati sebelum 24 jam berlalu setelah hidup kembali. Apakah akan di pelajari YA/TIDAK) "Akhirnya aku bisa membeli skill ini." Clue lalu menekan YA. Clue melihat coinnya berkurang 100M dan buku menjadi cahaya dan menuju kepalanya.

"Hehe, dengan begini aku memiliki jaminan lain." Clue tersenyum. "Oh, benar. Aku hampir lupa bahwa 3 hari lagi akan di adakan tournament." Clue lalu menghilang. Clue muncul di ruangan dan melihat Shimako sedang mengurus anak kecil. "Tuan." Shimako berkata melihat Clue. Clue mengangguk lalu melihat Karin yang berusia 2 tahun tertidur. "Dimana Karen." Tanya Clue. "Karen sedang berlatih kultivasi tuan, di menara." Balas Shimako. Clue mengangguk dia tahu ada menara yang memiliki 100 kamar, di menara energi alam sedikit jauh lebih baik dari pada di luar.

"Tuan sekarang Shimako sedang tidak sibuk." Shimako berkata dengan tersipu dan mengangkat roknya menunjukan celana dalam bewarna merah bermotif bunga. "Ooh, apakah kamu sedang horni pelacur tua." Kata Clue. "Benar tuan, pelacur tua sedang horni." Balas Shimako tersipu. Mendengar kata Shimako Clue bergumam. "Apakah dia akan tetap begini jika aku melepas segel budaknya. Meski aku tahu bahwa kontrak budak tidak mempengaruhi nafsunya."

Clue lalu berjalan dan mencium bibir Shimako. "Emm." Shimako mengerang. "Jangan berisik atau Karin nanti bangun." Bisik Clue. "Baik tuan." balas Shimako. "Uuhh." Shimako menahan erangan saat Clue memasukan jarinya ke miliknya. "Emm." Shimako menutup mulutnya menahan erangan. "milikmu sudah basah dan siap untuk dimasuki." Kata Clue melepas celananya lalu membawa Shimako ke ranjang.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang