164. Kenyataan Pahit

1.2K 70 4
                                    

"Jika sudah selesai ayo pergi." Kata Clue kepada Karen. "Baik tuan." Balas Karen. Setelah membayar tagihan di kasir. Clue meninggalkan restoran bersama Karen. Saat ini kedua pria menatap Clue yang keluar dari restoran. "Hei bro, apakah kamu masih mengingat legenda di dunia kita berasal dulu." Kata pria botak. "Benar, aku mengingatnya." Pria disampingnya mengangguk serius. "Dia bilang namanya Clue king gamer, apakah dia pria legenda yang diceritakan menakuti peringkat raja saat masih peringkat sss." Balas pria. "Itu tidak mungkin, meski dia juga memiliki rambut putih. Dia sudah seribu tahun telah meninggalkan dunia kita. Terlebih lagi king gamer itu pasti sudah menerobos peringkat raja, sedangkan dia peringkat sss." Kata pria lain.

"Heh, apakah kamu yakin kalau dia peringkat sss karna kita berdua tidak bisa melihat kekuatan sebenarnya dia." Balas pria botak. "Glekk." Pria menelan air liur. "Jika dia king gamer yang pernah berjaya seribu tahun lalu maka dunia ini akan penuh kekacauan." Balas pria disampingnya.

Saat ini Clue sudah berada di sebuah penginapan bersama Karen. "Karen, ayo kemari." Kata Clue melepaskan pakaiannya dan duduk di ranjang. "Baik tuan." Karen melepas jaket dan pakaiannya. "tidurlah disampingku." Kata Clue. "Baik tuan." Karen bahagia lalu terbaring di samping Clue. Clue terbaring di atas Karen lalu mencium bibirnya.

Keesokan harinya Clue membuka mata dan melihat bahwa dia tertidur berpelukan dengan Karen yang telanjang disampingnya. "Selamat pagi tuan." Karen membuka matanya dan tersenyum kepada Clue. "Selamat pagi." Clue menjawab dan mencium bibir Karen. "Ermm." Clue dan Karen berciuman dengan penuh gairah.

Beberapa menit kemudian Clue yang sedang terbaring dan berpelukan dengan Karen bergumam. "Sigh, awalnya aku ingin membuangnya karna dia psikopat tega membunuh anaknya dan adiknya demi diriku. Tapi seiring berjalannya waktu, aku merasa bahwa miliknya sangat nikmat. Terlebih lagi setelah aku memberikan pil, dia semakin cantik dan seksi. Aku jadi tidak ingin meninggalkanya." Clue mengelus wajah Karen.

"Karen sangat mencintai tuan." Karen tersenyum bahagia dan bersandar di wajah Clue. "Kamu adalah milikku selamanya." Clue memeluk Karen dengan erat. "Saya milik tuan." Karen tersenyum bahagia. Clue tidak pernah sadar bahwa dia sudah menganggap Karen penting bagi dirinya. Melebihi perempuan-perempuan lain yang bersamanya dulu.

"Tuan, apakah saya cantik memakai ini." Kata Karen berputar saat mengenakan Kimono bewarna pink. "Kamu cantik memakai pakaian apapun." Clue tersenyum dia memang mengakui bahwa Karen sangat cantik mengenakan kimono. "Ahh, terimakasih tuan." Karen bahagia. "Ayo kita pergi." Kata Clue. "Baik tuan." Karen mengangguk bahagia dan mengikuti Clue.

Clue dan Karen berjalan bergandengan tangan berkeliling kota. "Tuan, kita akan pergi kemana." Tanya Karen. "Kita akan tinggal di kota ini beberapa hari." Kata Clue. "Baik tuan." Karen mengangguk.

Saat ini Clue yang berjalan melewati sebuah toko terkejut ketika melihat wajah seseorang. "Sepertinya aku mengenali wajah dia." Kata Clue melihat wajah seorang pria tua. Clue berjalan bergandengan bersama Karen lalu menuju sebuah toko. "Halo, apa ada yang ingin tuan muda dan nona muda beli." Kata pria tua.

Clue melihat bahwa nama pria adalah Knight dan dia level 550, 50 level lebih tinggi darinya. "Apakah kamu berasal dari benua barat dinasti Azure." Kata Clue. Mata pria tua menyipit mendengar kata Clue dan berkata. "Siapa kamu. Mengapa kamu tahu dimana aku berasal"

Clue tersenyum mendengar jawaban Knight dan berkata. "Aku Clue king gamer." Mendengar jawaban Clue badan Knight gemetar dan berkata. "Mustahil, kamu pasti seseorang yang mengaku menjadi dia." Knight tidak percaya. "Terserah meski kamu tidak percaya, aku hanya ingin tahu apakah para wanita yang dulu bersamaku saat ini masih hidup." Balas Clue.

Knight semakin waspada menatap Clue dan berkata. "Para wanita yang bersama Clue king gamer semua telah terbunuh. Setelah 10 tahun Clue king gamer menghilang." Mendengar jawaban Knight, Clue terkejut lalu menghela nafas. "Heh, terimakasih informasinya pria tua." Kata Clue pergi.

"Tunggu." Kata Knight melihat Clue akan pergi. "Ada apa." Balas Clue. "Apa benar kamu Clue king gamer." Knight menatap Clue. "Itu terserahmu ingin percaya atau tidak, dan tidak lama lagi namaku akan terkenal di dunia ini." Kata Clue melambai lalu berjalan bersama Karen pergi.

Clue yang saat ini berjalan bergandengan tangan dengan Karen bergumam. "Aku sudah menebak bahwa akhir mereka akan tragis saat aku tertidur seribu tahun, karna di dunia sebelum aku tertidur. Aku mempunyai banyak musuh, dan tanpa perlindunganku mereka tidak akan bisa melakukan apapun." Clue menghela nafas.

Karen yang melihat Clue menghela nafas berkata. "Apakah dulu tuan memiliki kekasih." Tanya Karen. "Kamu tidak perlu tahu, yang harus kamu tahu. Kamu adalah milikku." Kata Clue. "Benar tuan, saya adalah milik anda." Karen tersenyum.

7 hari telah berlalu dan saat ini Clue berada di sebuah hutan bersama Karen disampingnya. "Ada mangsa." Kata Clue. "Baik tuan." Karen mengangguk. Tidak lama kemudian Clue melihat 2 pria yang levelnya 480 dan 490. "Terlalu lemah." Kata Clue tanpa basa-basi muncul dibelakang dua pria.

"Siapa kamu." Teriak seorang pria melihat kemunculan Clue dibelakangnya. "Orang mati tidak perlu tahu." Clue memotong kepala pria dengan sebuah pedang. "Sialan." Pria marah melihat Clue membunuh temannya secara tiba-tiba. "Tidak perlu marah, kamu juga kan menyusulnya pasangan homo." Clue menghilang lalu muncul 5 meter dari pria dengan pedang yang berlumuran darah. "Ughh, bagaimana mungkin." Kata Pria melihat lehernya mengeluarkan darah dan kepalanya tiba-tiba terpotong.

Karen yang melihat Clue mengalahkan kedua pria dengan sangat cepat berkata. "Tuan, sangat kuat." "Mereka yang terlalu lemah, ambil cincin penyimpanan mereka." Kata Clue. "Baik tuan." Karen mengangguk dan mulai mengambil kedua cincin penyimpanan mereka.

Setelah menerima kedua cincin penyimpanan dari Karen. Clue mengeluarkan api dari tangannya lalu melemparkan ke arah kedua mayat pria yang terbunuh. Mayat kedua pria terbakar. "Ayo pergi." Kata Clue. "Baik tuan." Clue dan Karen berlari ke utara.

Tidak lama kemudian Clue dan Karen tiba di sebuah sungai. "Tuan sebentar lagi hari mulai gelap, apakah kita masih akan merampok." Tanya Karen saat melihat langit sudah mulai gelap. "Tidak, kita akan berhenti. Ada saatnya bekerja dan beristirahat, kita harus menikmati hidup." Kata Clue mengeluarkan sebuah botol anggur lalu meminumnya.

1 tahun telah berlalu dan saat ini Clue berada di sebuah rumah mewah. Clue sedang duduk di sebuah kursi dan berciuman dengan Karen yang duduk di pangkuannya. "Emmm." Karen mengerang saat Clue meremas payudaranya. "Karen cepat buatkan aku makanan." Kata Clue menampar pantat Karen. "Ahh, baik tuan." Karen menjerit dan berlari menuju dapur.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang