86. Serangan Para Monster

1.6K 93 3
                                    

Sementara itu di sebuah istana yang terletak di area inti pegunungan. "Apa yang mulia sudah membunuh manusia itu." Kata pria tua membungkuk. "Aku tidak berhasil membunuhnya. Dia melarikan diri." Balas perempuan berambut putih. "Ahh, bagaimana bisa dia melarikan diri yang mulia." Pria tua terkejut.

"Manusia itu mempunyai alat untuk teleportasi, manusia itu tidak sederhana." Balas perempuan berambut putih. "Benar yang mulia, manusia itu tidak sederhana. Buktinya bisa membunuh peringkat A level 9 hanya peringkat A level 6." Pria tua mengangguk. "Baiklah Yoyon umumkan bahwa 3 hari dari sekarang kita akan menyerang kota santos. Batasan untuk ikut berperang adalah peringkat A level 5" kata perempuan berambut putih. "Baik yang mulia." Pria tua pun menghilang dari ruangan.

Beberapa jam kemudian. "Hei, apa kamu dengar bahwa elder Yoyon mengatakan bahwa 3 hari lagi kita akan menyerang kota santos. Tapi sayangnya hanya peringkat A level 5 dibawah yang bisa berpartisipasi." Kata pria paruh baya. "Benar, aku sangat ingin membunuh manusia, karena selama 4 bulan ada manusia yang membunuh bangsa kita. Aku bahkan tidak bisa berbuat apa-apa karena manusia itu terlalu kuat bisa membunuh peringkat A level 9." Kata pria di sampingnya.

Sementara itu di tepi pantai Clue sedang berbaring dan melihat Syafin yang sedang berkultivasi. Tidak lama kemudian Clue melihat Syafin membuka matanya. "Ahh, aku tidak percaya bisa menerobos ke peringkat A level 6 dengan sangat cepat." Mata Syafin berbinar.

Syafin melihat Clue dan mengingat kejadian saat dia diperkosa oleh Clue, dan dia ingin menjadi pelayan. "Sepertinya pilihanku dulu sangat tepat." Gumam Syafin dipikirannya dan tersenyum. Tapi saat melihat lengan Clue yang cacat Syafin bersedih.

"Hei, kenapa kamu bersedih. Bukankah kamu harus senang saat menerobos." Kata Clue. Dia tahu bahwa Syafin sedih melihat dirinya menjadi cacat tanpa lengan. "Syafin tidak bersedih tuan." Kata Syafin tersenyum.

"Jika suatu saat aku lebih kuat dari tuan, aku akan melindungi tuan." Kata Syafin bertekad di dalam hatinya.

"Baiklah, untuk 3 hari kedepan kita akan tinggal disini. Selama 3 hari kita tidak akan berhubungan badan." Kata Clue. Saat mendengar kata Clue Syafin menghela nafas. "Apakah tuan depresi karena kehilangan salah satu lengannya." Sebenarnya Clue tidak terlalu nyaman untuk berhubungan badan saat dia hanya memiliki satu lengan. Clue juga ingin menikmati indahnya lautan.

3 hari telah berlalu dan selama 3 hari Clue hanya bersantai di tepi pantai ditemani dengan Syafin. "Sudah waktunya." Kata Clue saat melihat lengan kirinya bersinar putih dan terasa gatal. Beberapa detik kemudian sinar putih menghilang, dan lengan Clue kembali seperti semula.

"Ahhh." Syafin yang melihat lengan kiri Clue yang tiba-tiba ada terkejut. "Tuan, lengan anda." Syafin berkata dengan gugup. "Oh, aku lupa memberi tahumu, bahwa aku bisa memulihkan bagian tubuhku yang cacat, meski memakan waktu cukup lama." Clue tersenyum. "Ahh, luar biasa. Tuan seperti peringkat S dan bahkan lebih hebat." Syafin terkejut dan juga senang.

"Mengapa aku bisa seperti peringkat s dan bahkan lebih hebat." Clue bingung. "Karena hanya peringkat S yang bisa beregenerasi tuan. Peringkat s butuh 7 hari untuk memulihkan anggota badannya yang terpotong tuan." Kata Syafin.

"Oh, jadi begitu ya." Clue paham. "Sepertinya keterampilan di tabel shop sangat hebat." Gumam Clue dipikirannya. "Baiklah, kalau begitu ayo kita ke kota dimana Enel tinggal." Kata Clue. "baik tuan." Syafin mengangguk dan mengikuti Clue.

Saat mengikuti di belakang Clue Syafin bergumam. "Meski aku tidak bisa menjadi kekasih tuan, tapi aku harus tetap hamil anak tuan. Tuan terlalu luar biasa." Clue dan Syafin pun melesat ke timur dengan cepat.

Sementara itu di sebuah perbatasan pegununggan ada hampir 50 ribu monster yang berkumpul. "Baiklah kali ini kita akan membunuh manusia di kota santos dan menghancurkan kota tersebut. Inilah pembalasan untuk manusia yang membunuh ratusan peringkat A level 5 di atas ras kita." Kata perempuan berambut putih. "Goar, bunuh semua manusia." "bunuh." "hidup yang mulia Lian." "groarr." Para monster mulai berteriak.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang