190. Mimpi End

1.4K 86 15
                                    

Keesokan harinya Clue sedang duduk di sebuah ruangan dengan minum teh. "Aku ingin berbicara kepadamu." Kata Justina datang. "Bicaralah." Balas Clue terus minum. "Aku ingin berbicara di tempat sepi." Kata Justina. "Baiklah." Clue berjalan menuju Justina lalu menepuk pundaknya. Beberapa detik kemudian Clue dan Justina menghilang.

Tidak lama kemudian Clue dan Justina muncul di sebuah pinggir sungai. "Bicaralah." Kata Clue. "Umm, Kulihat Shimako semakin muda dan cantik. Aku bertanya kepadanya, kamu memberinya sebuah pil. Lalu bisakah kamu memberinya kepadaku." Justina berkata dengan malu. "Oohh, lalu apa imbalanku memberi kamu pil." Clue menyeringai.

"Uumm, kamu bisa berhubungan badan denganku." Justina berkata dengan wajah merah. "Hahaha. Apakah kamu yakin Justina." Clue tertawa. "Huh, tidak jadi." Justina mendengus marah Clue meledeknya. Clue memegang tangan Justina lalu mencium bibirnya. "Emmm." Justina terkejut Clue tiba-tiba menciumnya dan tidak melawan.

"Apa ini ciuman pertamamu." Clue terkejut Justina mengigit lidahnya. "Uuhh, memangnya kenapa, aku selama ini belum pernah mendekati laki-laki." Justina berkata dengan malu. "Itu bagus. Karna aku mendapatkan wanita yang suci." Clue mencium bibir Justina. Badan Justina gemetar mendengar Clue menyebutnya wanita Suci.

"Aku tidak suci, aku sudah membunuh puluhan ribu nyawa." Balas Justina. "Wanita yang belum berhubungan dengan lelaki, menurutku wanita yang suci." Balas Clue. Justina terkejut lalu berkata. "Cium aku." Clue lalu mencium bibir Justina.

1 jam kemudian Clue sedang duduk berciuman dengan Justina. "Justina makanlah ini, penampilanmu akan lebih muda dan cantik. Serta kamu kembali lagi perawan." Kata Clue memberi Justina. "Ahh, benarkah aku bisa menjadi perawan kembali." Justina terkejut. Clue mengangguk. "Terimakasih playboy." Justina mencium pipi Clue lalu menelan pil.

Clue terkejut Justina memanggilnya Playboy. "Ini." Justina terkejut cairan hitam keluar dari tubuhnya. "Cepatlah pergi ke sungai, itu kotoran tubuhmu." Kata Clue. "Baik." Justina berjalan ke sungai.

1 jam kemudian Justina berdiri di depan Clue dengan bangga mengatakan. "Apa aku lebih cantik." Clue tersenyum lalu berkata. "Tapi kamu tidak secantik Karen." "Uuhh, jangan membandingkanku dengannya, aku tahu dia mungkin menelan lebih banyak pil." Balas Justina. "Benar, dia menelan 4 pil sama seperti lainnya. Tapi Haruka baru menelan 1 pil sama sepertimu." Kata Clue. "Oohh." Justina mengangguk.

"Bisakah kamu memberikanku pil lagi." Justina menatap Clue. "Nanti saat kamu sudah semakin jelek." Clue tertawa. "Uuhh, dasar pelit." Justina mendengus. "Lalu ayo kita lakukan lagi, bukankah kamu jadi perawan kembali. Aku juga akan mendapatkan 2 kali keperawananmu." Clue menyeringai. "Dasar monster sex." Justina tersipu.

1 jam kemudian Clue dan Justina duduk berpelukan. "Kulihat, wanitamu rata-rata manusia, hanya 1 elf. Apakah kamu tidak tertarik dengan ras lain." Tanya Justina yang bersandar di pundak Clue. "Aku akan menceritakan kisahku dulu." Clue lalu mulai bercerita masa lalunya.

"Aku tidak pernah menyangka kamu pernah terjebak di kekosongan, semua wanitamu juga di bunuh oleh iblis hanya meninggalkan Syifa dan Rapunsel yang selamat." Justina menghela nafas. "Alasanku tidak memiliki wanita monster karna saat dulu kita melakukan hubungan badan dan dia berubah menjadi bentuk monsternya." Clue tersenyum kecut. "Hahaha, aku tidak bisa membayangkan seperti apa ekspresimu dulu." Justina tertawa.

"Oh, benar kata Rizky besok ada tournament. Umurmu tidak lebih dari seratus tahun saat ini. Apa kamu tidak ingin mengikutinya." Tanya Justina. "Tidak perlu, bahkan para orang tua di asosiasi bukan tandinganku. Apalagi mereka peserta tournament." Balas Clue. "Hehe, mungkin saja saat kamu mengikuti tournament. Lawanmu adalah wanita, lalu kamu bisa menyiksanya di tournament." Justina tertawa.

Clue mengabaikan kata Justina lalu berkata. "Baiklah ayo kembali." "Baik para wanitamu, pasti akan mencarimu." Justina menggoda. Clue hanya tersenyum dan mencubit pipi Justina. "Kamu jahat mencubit pipi wanita cantik." Justina cemberut.

Rebirth With SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang