Chapter 3

213 21 7
                                    

"Maaf, Tuan Josh. Aku terlambat.
Akhirnya kita bertemu juga setelah beberapa kali bicara via telpon saja. Apa kabar??".
Jungkook menghampiri Tuan Josh yang ternyata umurnya tak jauh lebih tua.

"Waahh Tuan Jungkook, akupun baru tiba disini. Silahkan duduk. Senang sekali bisa berjumpa.
Aku baru saja mendarat beberapa jam yang lalu. Tapi aku ingin cepat bertemu dengan anda". Jawab Tuan Josh dengan ramah sembari memanggil pelayan untuk mengeluarkan makanan yang sudah ia pesan terlebih dahulu sebelum Jungkook datang.

Restoran eropa ini memang andalan bagi Tuan Josh. Karena ia sudah sangat sering ke Korea untuk perjalanan bisnis dan mengajar di beberapa kampus juga. Dan bahasa koreanya sudah terbilang lancar.

"Jadi bagaimana Tuan Jungkook? Apa yang akan kita kerjakan kali ini? Aku sangat antusias mendengar kau akan mengadakan audisi terbuka di beberapa kampus."

"Ya seperti yang kita bicarakan pada saat itu. Aku ingin mengadakan audisi terbuka, dan berharap Tuan Josh bisa menjadi salah satu Juri dan juga penilai hingga akhir periode audisi.
Karena jujur saja, kita tidak tau ada bakat apa yang tidak kita ketahui pada mereka di kampus.
Dan untuk sebagian besar anak remaja sekarang, mereka berpikir jika ingin menjadi terkenal harus memiliki visual yang bagus. Aku tidak setuju dengan itu. Bagaimana dengan anda Tuan Josh ?"
Jungkook bicara panjang lebar tentang visinya kali ini.

"Waaahh Tuan Jungkook, anda sangat luar biasa. Akupun tidak setuju dengan hal seperti itu. Karena di kebudayaan barat tidak terlalu mementingkan tentang visual. Kau harus punya talenta yang benar-benar menakjubkan dan juga unik.
Aku sangat bersedia untuk menjadi penilai. Ini pasti akan menyenangkan. Kapan kita akan memulainya, dan dengan siapa saja kita akan bekerja sama?"
Tuan Josh memang sangat antusias. Begitupun dengan Jungkook. Karena Tuan Josh adalah seorang musisi yang terkenal di 2 negara dan 2 kebudyaan berbeda, yang menjadi dosen dan juga fotografer handal. Membuat Jungkook tertarik untuk bekerja sama dengannya.

"Aku akan memulainya 2 minggu lagi, waktunya akan pas karena itu adalah waktunya tahun ajaran baru. Pasti banyak mahasiswa yang hadir. Bagaimana? Apakah waktunya pas jika di sesuaikan dengan jadwal anda?"
Jungkook berharap Tuan Josh bisa memenuhi keinginannya.

"Hmm.. jangan khawatir..
Sangat bisa. Karena 1 minggu lagipun aku akan mengajar disini selama 2 bulan penuh. Jadi ini akan sangat pas. Wahh takdir memang sebagus ini.
Aku punya naluri yang menakjubkan tentang pekerjaan kita.."
Sang pelayan pun datang membawa makanan yang di pesan oleh Tuan Josh untuk mereka berdua.

"Aku juga mengajak salah satu penyanyi senior, dan juga aktris yang akan bekerja sama menjadi penilai. Tapi aku sedikit kesulitan mencari penari yang cocok dengan kriteriaku, atau mungkin seorang model yang sudah mempunyai jam terbang tinggi. Apakah anda mempunya referensi?"
Jungkook bertanya dan menuangkan anggur di gelas Tuan Josh yang sedang mengunyah steak.
"Karena aku berpikir kita harus mempunya juri yang berasal dari berbagai bidang seni.."
lanjut Jungkook.

"Akan ku pikirkan, untuk kedua kriteria itu. Besok aku akan mengabari anda tentang itu.
Ayo kita makan.. sepertinya pekerjaan ini sudah kita setujui dari awal. Hahahhaha.."
Tuan Josh memang seramah dan sehumble itu. Lagipula ia tidak mungkin melewatkan kesempatan bekerjama dengan mantan idol yang di ketahuinya sangat terkenal di eranya.

"Aku anggap kita saling menyetejui tentang pekerjaan. Untuk urusan angka. Besok kita bicarakan kembali.. karena membicarakan itu kita butuh tidur terlebih dahulu. Benarkan begitu Tuan Josh?"
Mereka berdua pun tertawa bersama, dan saling berbagi cerita tentang visi misi keduanya.

~~~

Setelah mengantar Tuan Josh ke hotel, Jungkookpun segera pulang karena ia sangat butuh tidur.
Sesibuk apapun, ia harus menyempatkan untuk tidur. Karena jam kerjanya memang tidak bisa di prediksi.

Sesampainya dirumah, ia melihat lukisan yang masih terbungkus rapi.
"Aahh aku terlalu lelah untuk memajangnya sekarang, tapi jika tidak sekarang kapan lagi aku akan mengerjakannya."
Ia bicara sendiri dengan nada lelahnya.

Di bukanya bungkusan coklat itu.
Dilihatnya lagi lukisan yang di belinya dengan harga yang tak terduga.
Ia memang menyukai lukisan itu.
Entah mengapa dengan melihat gambar matahari dam bulan yang menyatu membuatnya tenang, sekaligus berpikir arti dari lukisan itu.
Jungkook akan memajangnya di kamar tidurnya.
Tepat di sebelah jendela besarnya.

Jungkook sibuk mencari paku dan palu di belakang rumah sampai akhirnya ia dapatkan.
Ketika akan memajangnya, ada tulisan kecil di sudut lukisan itu.
Jungkookpun mencoba membacanya walaupun terlihat sulit karena bercampur dengan warna dasar.
Jungkook lebih berusaha lagi membacanya.

I wanna be the sky..
that can feel the darkness of the moon,
And feel the warm of the sun.
please..
~Milky~

Begitulah tulisan yang tertera di lukisan itu
Jungkook berpikir mungkin ini penggalan sebuah lagu.
Tapi kata-katanya memang sangat menyentuh.
Seolah sang pelukis ingin merasakan siang dan malam tanpa ada hambatan.

Wahh ini bisa menjadi inspirasi sebuah lagu..

Jungkook seringkali menciptakan lagu untuk ia nyanyikan. Atau untuk calon artisnya nanti. Beberapa penyanyi terkenal sudah ada yang membeli lagu-lagu romantis Jungkook.
Benar-benar pria muda berbakat.

Bagaimana dengan Milky?
Jungkook bertanya-tanya..
Apakah itu nama seorang penyanyi?
Atau mungkin sebuah buku?
Atau... itu adalah nama sang pelukis?

Waahhh kenapa aku penasaran seperti ini? Tapi memang, lukisan dan tulisan ini adalah seni yang sangat indah. Siapapun yang memilikinya pasti akan penasaran dengan arti gambar dan siapa sang pelukisnya.

Haii pelukis.. ku harap kau selalu sehat dan bahagia. Mulai sekarang Lukisanmu akan ku jaga dan akan menemaniku tidur..
selamat malam..

Jungkookpun akhirnya tertidur karena terlalu lama memandang lukisan yang kini menjadi lukisan kesukannya.
Ia tertidur dengan nyenyaknya..
Tanpa tau apa yang akan terjadi esok hari...


~💜~
Bersambung



Bobok nyenyak yah dedekkk 😁😁🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bobok nyenyak yah dedekkk 😁😁🥰🥰

I'll give you the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang