Pagi itu ternyata Tania pergi untuk membelikan temannya sebuah buku. Karena sudah repot repot mengembalikan ponselnya yang tertinggal.
Jungkook dan Tania kini sudah berada di ruang audisi. Ini adalah hari terakhir audisi di adakan.
Dan akan di lanjutkan di kampus lain dua hari kemudian.~~
Audisi selesai lebih cepat.
Waktu sudah berlalu dan menjadi terik diluar sana, walaupun udaranya masih sejuk karena akan memasuki musim dingin.
Disana sudah ada Seohyun dan juga timnya yang selesai meliput.Jungkook bersikap seperti biasa saja, dia tertawa bersama juri lain termasuk Tania.
Terlihat oleh mata Seohyun, Jungkook sedang membuka bungkusan snack dan memberikannya pada Tania.Itu benar benar membuat Seohyun kesal.
Seohyun lantas menghampiri Jungkook yang sedang bercanda dengan beberapa juri lain.
Tania sudah melihatnya di ujung matanya."Jungkook.."
Seohyun berdiri tepat di depan meja pria yang memakai kemeja hitam itu.Jungkook hanya menoleh pada Seohyun tanpa menjawab.
"Aku perlu bicara denganmu. Aku menunggumu diluar.."
Seohyun lalu pergi meninggalkan semua juri yang bingung dengan tingkah Seohyun.Jungkook pun melangkah menuju keluar karena ia pun akan segera pergi ke kantor. Tania akan pulang bersama Park Bo Young.
~
Seohyun terlihat berdiri di samping mobil Jungkook.
"Ada apa lagi? Aku tidak enak dengan yang lain karena sikapmu..."
Jungkook berusaha selembut mungkin bicara dengan Seohyun."Kau bilang kita partner kerja kan? Tapi kenapa kau masih mengacuhkanku?" Seohyun mulai meracau.
Jungkook tertawa sinis.
"Astaga Seohyun.. sebenarnya apa maumu?
Apa aku harus selalu memperhatikanmu sepanjang hari? Jika ada urusan pekerjaan denganmu akupun pasti akan bicara denganmu! Bukan berarti aku harus selalu ada di dekatmu saat kita tidak ada urusan...."
Jungkook mulai meninggikan suaranya, membuat Seohyun sedikit terkejut."Rupanya gadis itu sudah merubahmu menjadi pemarah, Jungkook-ssi! Aku hanya ingin kau bersikap biasa padaku.. apa aku salah????
Aku hanya rindu padamu !!!"
Seohyun menubrukkan tubuhnya ke arah Jungkook.Lengan seohyun melingkar di badan kekar milik Jungkook. Ia memeluk Jungkook erat dan membuat Junkook tidak nyaman.
"Seohyun.... sudahlah...
kita jalani hidup kita masing-masing..
Hentikan ini Seohyun.."
Jungkook berbicara pelan sambil perlahan mendorong tubuh Seohyun agar melepaskannya.
Tapi wanita yang terisak itu tidak beranjak.
Ia masih mengeratkan tangannya di tubuh Jungkook."Biarkan seperti ini Jungkook... aku mohon!!"
Seohyun terisak.
Jungkook adalah type pria yang tidak bisa melihat wanita menangis. Dan Seohyun tau itu.
Tangan Jungkook sudah akan membalas pelukan itu, tapi tertahan ketika ia mendengar suara seseorang menghampiri mereka."Hey! Ini tempat umum... hentikan..."
Tania menatap tajam ke arah mereka berdua.
Entah darimana datangnya Tania. Tapi sebenarnya wanita bule ini memperhatikan mereka sedari tadi.Seohyun menyadari adanya suara itu.
Ia melepaskan pelukannya dari tubuh Jungkook dan menghapus paksa air mata di wajahnya."Kau.... kau yang bersama Jungkook tadi malam kan??"
Seohyun mendekat ke arah Tania yang berdiri menatap sinis kearahnya.Mendengar itu Tania bingung.
Tapi ia masih menyimak wanita ini meracau."Kau pikir dengan bertetangga dengan Jungkook,
itu akan membuatmu bebas datang kerumahnya??
Hahaha.. dan Kau pikir semalam aku tidak tau, kau seolah olah menjadi wanita polos yang diantar Jungkook sampai depan rumah dalam keadaan hujan! Romantis !!"
Seohyun benar benar kacau.
Dan lebih kacaunya lagi Seohyun pikir wanita semalam adalah Tania.
Karena ia hanya melihat sekilas karena tertutup hoodie jaket tebal.Jungkook dan Tania saling bertatapan.
Ada raut gugup di wajah Jungkook.
Tania mulai menghela nafasnya.
Ia paham apa yang Seohyun maksud.Tania melangkah lebih dekat hingga wajahnya hampir tak berjarak dengan Seohyun.
Jungkook berusaha menahan Tania dengan menarik lengannya. Tapi sia sia, Tania melepaskan cengkeraman Jungkook."Kalau kau sudah tau itu aku, kenapa semalam kau tidak menyerangku hah? Pengecut!
Kenapa kau membentakku disini?
Jangan pernah lagi menyentuh Jungkook jika kau tidak ingin berurusan denganku.
Aku bisa lebih kasar dari ini!"
Tania menarik Jungkook untuk segera masuk kedalam mobil.Sepertinya Tania tidak jadi ikut Park Bo Young karena keadaan ini.
Jungkook segera menginjak pedal gas ketika keduanya sudah masuk kedalam mobil.
Meninggalkan Seohyun yang mendecih kesal pada keduanya. Benar benar memalukan.~~
Hening menjadi bagian utama dari suasana dalam mobil Jungkook.
"Berhentikan aku di depan.
Aku akan turun dan menggunakan taksi untuk pulang..." Tania berbicara dingin pada Jungkook.Jungkook tidak berani mengatakan apapun.
Karena ia ingat kata kata Milky.
Tapi sepertinya Tania sudah mengetahuinya, kini Jungkook bingung akan memulai darimana."Aku akan mengantarmu pulang..."
Jungkook menjawab datar."Aku menyuruhmu berhenti, Jungkook!"
Nada bicara Tania mulai meninggi."Dan aku menyuruhmu pulang bersamaku!!"
Jungkook balik menjawabnya dengan nada bicara yang lebih tinggi."Apa masalahmu denganku hah? Apa sulit menurunkan aku? Aku hanya ingin pulang menggunakan taksi!
Aku hanya ingin pulang...... tolong ..."
Air mata itu keluar begitu saja dari mata Tania.Jungkook terkejut melihat itu. Sungguh..
Ia tak menyangka Tania akan menangis.Jungkook menepikan mobilnya.
Tania akan segera beranjak dan turun dari mobil, tapi Jungkook menariknya."Tania.... kau kenapa? Katakan padaku...
Apa yang membuatmu menangis...
maafkan aku..."
Jungkook benar benar bingung dan hanya bisa mengatakan maaf padanya.Tangan Tania masih di cengkeram oleh Jungkook.
"Lepaskan aku.."
Tania berusaha melepaskan tangannya.
Tapi tidak bisa. Jungkook mengangkat wajah Tania dengan tangannya yang kini sudah berantakan karena airmata."Tania.... kumohon... beritahu aku sebenarnya ada apa denganmu...."
Jungkook memelas. Memohon karena ia ingin tau apa yang membuat Tania seperti ini."Jungkook... aku tidak ingin ada yang menyakiti adikku.. aku tau ini egois..
tapi aku tidak ingin adikku terpuruk seperti dulu karena keegoisan seorang lelaki yang mengaku mencintainya.....
Adikku pernah hancur karena cinta, Jungkook!"
Tangis Tania pecah.Jungkook meraih kepala Tania dan menaruh di dadanya.
Tangisan Tania semakin menjadi."Maafkan aku, Tania.....
Tapi izinkan aku mencintai adikmu dengan caraku..."
Tangan Jungkook menepuk pelan puncak kepala Tania yang masih saja menangis sedari tadi.~💜~
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll give you the sun
Romance"Jika aku ingin maka aku akan berusaha untuk mendapatkannya, bahkan jika aku tak ingin tapi itu perlu untuk hidupku, aku tetap harus mendapatkannya. Begitupun dengan kebahagiaan..." Jungkook harus menerima kenyataan pahit tentang tujuan hidupnya y...