Tepat dua hari lagi audisi itu akan di laksanakan. Jungkook dan juga timnya beserta beberapa juri termasuk Tania mengadakan pertemuan akhir hari ini untuk membahas tentang audisi.
Mereka saling bertukar pikiran, sedikit berdebat positif, dan juga mengeluarkan ide masing-masing yang begitu cemerlang.
Mengakhiri pertemuan mereka yang sedari pagi hingga siang baru saja selesai.
Rupanya Jungkook sudah memesan tempat di salah satu restoran untuk makan siang bersama para juri.Tuan Josh dan yang lain menggunakan mobil masing-masing menuju restoran tersebut. Tania ikut di mobil Jungkook karena ia malas menyetir seperti biasa.
~~
"Jungkook-ssi..."
Tania memanggilnya sambil menggeser geser layar ponselnya.
"Hm? Ada apa?"
Jungkook melihat Tania sekilas.Tania mendekatkan tubuhnya pada Jungkook yang sedang menyetir, membuat Jungkook agak terkejut dengan kedatangan aroma vanilla yang hampir sama dengan yang semalam ia hirup di pergelangan tangan Milky.
Tania memperlihatkan dua foto pakaian terusan dengan motif yang sama tapi berbeda warna.
"Lebih bagus yang mana??" Tanya Tania sambil melihat wajah Jungkook yang kebingungan karena jarak mereka yang begitu dekat.
Dan juga karena Jungkook menjadi salah fokus karena mencium aroma yang kini menjadi kesukaannya."Hey..."
Tania membuyarkan lamunan dengan menjentikkan jarinya pada Jungkook yang melihat ke arah jalanan."Ah iyaa.. maaf.. yang ini saja. Warnanya cantik.."
Jungkook menjawab dengan senyum gigi kelincinya."Ah ternyata aku kalah cantik dengan baju ini.."
Kata Tania sambil kembali bergeser ke tempat duduknya dan menyandarkan kepalanya di kaca jendela.Jungkook tertawa geli melihat tingkah Tania yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.
"Kau ini kenapa??? Kau juga cantik.."
Reflek Jungkook sedikit mengacak rambut Tania yang kecoklatan.
Jungkook langsung menarik tangannya lagi dengan cepat. Bukan karena tatapan Tania yang spontan melihat mata Jungkook yang begitu meneduhkan.
Tapi Jungkook ingat akan sesuatu.
Ia ingat perlakuan yang sama di layangkannya pada mantan kekasihnya, Seohyun.Seketika sadarnya menjadi terarah pada kenangannya dulu. Dimana Seohyun tidak pernah mau melepaskan lingkaran tangannya pada Jungkook yang sedang menyetir. Tak jarang Seohyun tertidur hanya dengan bersandar di lengan Jungkook hingga sang empunya merasakan keram luar biasa.
Ya, terkadang rasa rindu itu muncul begitu saja ketika Jungkook merasa sendiri.
Maka dari itu Jungkook selalu saja menyibukkan dirinya dengan pekerjaan."Kenapa kau selalu menanyakan tentang pilihan pakaian padaku? Apa itu memang kebiasaanmu juga pada teman-teman di sekitarmu??"
Tanya Jungkook yang mulai masuk ke lahan parkir sebuah restoran."Tidak apa-apa. Aku hanya ingin mendengar jawabanmu saja. Karena aku merasa bosan jika bertanya pada orang lain dan jawabannya selalu TERSERAH..."
jawab Tania datar dan segera turun dari mobil dan meninggalkan Jungkook yang bingung dengan jawaban Tania.Mereka berdua duduk di sebuah meja besar yang terdapat beberapa kursi, karena memang akan ada lebih dari dua orang yang akan makan.
Tapi yang lain belum juga terlihat, hanya Jungkook dan Tania saja yang baru datang sambil memilih beberapa menu untuk makan siang mereka.Jungkook dan Tania duduk berdampingan di kursi yang berada di luar ruangan. Jungkook memang memesan tempat itu karena terkenal dengan suasana outdoornya yang tidak panas karena terik matahari, justru sangat sejuk karena banyak terdapat pohon kecil yang mengelilingi restoran bergaya Eropa klasik itu.
Tidak lupa aksen tumbuhan yang merambat di dinding luar restoran itu membuat siapapun betah duduk berlama-lama disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll give you the sun
Romance"Jika aku ingin maka aku akan berusaha untuk mendapatkannya, bahkan jika aku tak ingin tapi itu perlu untuk hidupku, aku tetap harus mendapatkannya. Begitupun dengan kebahagiaan..." Jungkook harus menerima kenyataan pahit tentang tujuan hidupnya y...