Pagi itu Tania sudah berada di ruang meeting agensi Jungkook dan membaca beberapa berkas untuk di tanda tangani terkait kerjasama menjadi juri audisi.
Tak lama, Jungkook menghampirinya."Kukira kau tidak akan datang sepagi ini. Hahaha.."
Jungkook duduk di seberang Tania yang sedang membaca dengan seksama."Hey.. apa kau mendengarku?"
Jungkook mengetuk meja karena Tania tak juga menjawabnya. Tania malah mengacungkan telunjuknya tanda bahwa Jungkook jangan mengganggunya.Jungkook berdecih merasa wanita itu bertingkah lucu.
Beberapa lembar kertas itu akhirnya di taruh kembali di meja."Baiklah.. aku sudah selesai. Kau bicara apa tadi??"
Tania memiringkan kepalanya membuat sebagian rambut ringannya jatuh ke satu sisi."Lupakan... jadi bagaimana? Apa ada yang kurang?"
Jungkook bertanya sambil menunjuk kertas itu."Tidak, semuanya sudah sangat baik. Tapi aku akan mengajukan beberapa persyaratan jika aku nanti menjadi juri."
Tania memutar-mutar pulpen di jarinya dengan terampil."Apa itu?"
Jungkook penasaran, karena melihat dari tingkah dan penampilan Tania yang memang ke-barat-baratan, pasti syaratnya sulit di tebak."Mmmm..
pertama, aku tidak bisa terlalu lama duduk.
Jadi aku akan sesekali berdiri saat menilai peserta.
Kedua, ijinkan aku memakan sesuatu ketika menjadi juri. Entah itu cemilan atau apapun, karena mulutku akan sangat kering jika tidak makan cemilan dan aku akan cepat bosan.
Persyaratan lainnya akan menyusul, bagaimana?"
Tania melipat kedua tangannya di depan dadanya dan bersandar di kursi.Mendengar itu Jungkook antara ingin tertawa,
Terkejut, aneh, semua menjadi satu.
Wanita ini Benar-benar unik, pikirnya."Aku pikir kau akan meminta jemputan menggunakan limosin..
baiklah, aku menyetujuinya.
Silahkan tanda tangan di bagian yang tertera namamu.
Setelahnya aku akan tanda tangan juga."Taniapun menandatangani berkas-berkas yang di perlukan, lalu memberikannya pada Jungkook.
Ketika Jungkook melihat nama asli Tania,
dia memiringkan kepalanya."Hm? Ternyata ini nama aslimu..
ku pikir nama Tania adalah nama tengahmu.."
Jungkook lalu menandatangani, dan memanggil asistennya untuk mengurus semuanya.Rupanya Tania tidak mendengarkan Jungkook membicarakan namanya sedari tadi.
karena ia sibuk dengan ponselnya."Kau ini.. Aku daritadi bicara dengan siapa?
Ayo, kita pergi.. kita harus mendatangi 2 kampus hari ini. Apa kau mau ikut?"
Jungkook berdiri dan menunggu Tania yang sedang sibuk dengan ponsel menjawabnya.Tania langsung berdiri dan mendekati Jungkook sambil menunjukkan ponselnya.
"Jungkook-ssi, menurutmu aku cocok menggunakan warna yang ini? Atau yang ini?"
Jungkook melihat ponsel Tania dan ada 2 foto gaun tertera disana. Gaun bunga-bunga selutut yang berbeda warna.Jungkook sebenarnya heran dengan tingkahnya Tania yang tidak menghiraukan jungkook dan cuek, tapi itu membuat seolah mereka sudah lama mengenal satu sama lain. Dan Jungkook tidak ada waktu untuk memprotes kelakuan Tania itu.
Mungkin wanita ke-barat-baratan memang seperti ini tabiatnya, pikir Jungkook."Yang ini saja, cocok dengan warna kulitmu."
Jungkook menunjuk gaun yang berwarna kecoklatan ."Uuuu.. seleramu bagus juga.. oke baiklah aku akan memakai ini nanti.
Ayo, kita berangkat.."
Tania membawa tasnya beranjak keluar ruangan, sedangkan Jungkook kebingungan sampai ia tidak bisa menutup mulutnya dan menggaruk-garuk kepala belakangnya."Bukannya kita akan mendatangi 2 kampus?
Ayo.. kenapa diam saja? Kita menggunakan mobilmu ya.."
dengan santai Tania bicara seperti itu pada Jungkook yang akhirnya paham bahwa Tania menyimak semua pembicarannya.
Dan itu membuat Jungkook tertawa kecil dan memperlihatkan gigi kelincinya sambil berjalan menyusul Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll give you the sun
Romance"Jika aku ingin maka aku akan berusaha untuk mendapatkannya, bahkan jika aku tak ingin tapi itu perlu untuk hidupku, aku tetap harus mendapatkannya. Begitupun dengan kebahagiaan..." Jungkook harus menerima kenyataan pahit tentang tujuan hidupnya y...