Malam itu Jungkook dan Milky berpisah dengan cara yang canggung.
Setelah pengakuan Jungkook tentang sesuatu yang aneh di dalam dirinya setelah kontak fisik dengan Milky. Begitu juga dengan perkataan Milky bahwa jangan memberi harapan padanya, membuat Jungkook berpikir malam itu.Apa aku terlalu terbiasa hicara terbuka karena sering bersama Tania?? Aku pikir sudah melakukan kesalahan yang membuatnya tidak nyaman...
Jungkook menatap langit-langit kamarnya dan sesekali melihat ke arah lukisan yang ia yakini di buat oleh Milky.
Hingga akhirnya ia larut dalam pikirannya sendiri dan tertidur dengan sendirinya.~~~
Seperti biasa pagi-pagi Bibi sudah menyiapkan sarapan ringan untuk Jungkook dan segelas jus yang tentu tidak pernah ketinggalan.
Pagi itu Jungkook tidak terlalu terburu-buru seperti kemarin, karena harus menyiapkan segala sesuatu di tempat audisi.
Sekarang ia lebih santai karena tau tidak akan terlambat dengan perkiraan waktunya.Sambil mengecek beberapa pesan dan sosial medianya di ponsel, tiba-tiba ada pemberitahuan pesan masuk.
Selamat pagi, Jungkook..
Maaf semalam aku berbicara aneh padamu, hingga membuat kita merasa canggung satu sama lain..
Tolong di abaikan saja :)
Semoga audisi hari ini sukses.Pesan dari Milky itu berhasil membuat paginya lebih baik dan mengembangkan senyum gemas di wajahnya.
Ia tidak menyangka akan menerima pesan dari Milky sepagi ini.Tidak usah di pikirkan.
Aku senang bisa mengenalmu lebih dekat.
Apa yang akan kau lakukan hari ini?
Apakah semalam tidurmu nyenyak?Jungkook sepertinya tidak mau rantai pesan itu berakhir begitu saja. Ia ingin lebih intens berkomunikasi dengan Milky.
Tapi hingga sepuluh menit lamanya ia menunggu dan menghabiskan sarapannya, Milky tak kunjung membalas pesannya.
Jungkookpun bergegas pergi menuju tempat audisi.~~~
"Milky, apa eomma sudah menghubungimu kemarin??"
Tania bertanya pada adiknya yang sedang sarapan bersama di ruang tengah. Mereka sengaja sarapan bersama di ruang tertutup karena khawatir Milky akan terkena matahari."Huum... eomma bilang akan kembali minggu depan. Lama sekali.."
Milky memakan cerealnya yang disediakan oleh asisten rumah tangga mereka."Tenanglah.. aku akan menjadi kakak yang baik selama eomma tidak ada."
Tania tersenyum meledek ke arah adiknya."Terserah saja bilang apa.. eonni?? Apa kau sekarang bekerja dengan tetangga kita itu?"
Milky mulai bertanya tentang Jungkook karena ia penasaran. Sontak saja pertanyaan itu sempat membuat Tania sedikit terkejut. Karena biasanya sang adik tidak terlalu mau bertanya mengenai pekerjaan kecuali sangat penting."Iya.. aku bekerja dengannya sebagai juri.
Kau mengenalnya juga bukan?"
Tania bersikap biasa saja agar adiknya tidak bertanya terlalu jauh."Eoh?? Kenapa bisa tau aku mengenalnya?
Apa dia menceritakannya padamu?"
Milky membulatkan matanya yang memang sudah sangat bulat itu sambil mengunyah cereal kesukaannya."Aisshh.. kau ini! Dia itu temanku, dan kau adalah adikku. Sudah pasti dia menceritakannya padaku.
Dia bilang pernah bertemu dan mengembalikan gelangmu.." Tania masih berusaha bersikap santai.
Ia tau adiknya penasaran tentang Jungkook."Hmmm.. begitu ya.. eonni?? Apakah dia orang yang baik??" Milky meminum susu dan mengakhiri sarapannya.
"Kurasa dia orang baik. Tidak apa apa untuk mengenal orang lain selain keluarga dan teman dekatmu.
Cobalah untuk bersosialisasi lebih terbuka.
Oh ya, malam ini jadwalmu untuk terapi dan transfusi darah.."
Tania mengelus kepala adik kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll give you the sun
Romance"Jika aku ingin maka aku akan berusaha untuk mendapatkannya, bahkan jika aku tak ingin tapi itu perlu untuk hidupku, aku tetap harus mendapatkannya. Begitupun dengan kebahagiaan..." Jungkook harus menerima kenyataan pahit tentang tujuan hidupnya y...