"kenalkan ini Milky.. "
Jungkook membawa Milky ke halaman belakang dan bertemu dengan keluarganya.Milky tersenyum manis dan membungkuk sopan.
"Ommo.... kau cantik sekali..."
Ibu malah memeluk Milky dengan lembutnya. Disambut dengan senyuman Milky yang khas."Apa kau kekasih Jungkook??"
Tanya ibu dengan polosnya.
Mendengar itu Areum dan suaminya tertawa geli.
Milky menunduk malu."Ibu... ibu membuatnya malu. Hahaha..."
Jawab Jungkook sambil mengelus kepala Milky."Hmmmm dari perlakuan Jungkook padamu, aku tau kalian adalah pasangan kekasih... berbahagialah nak..." ibu mengelus pipi Milky yang memerah.
Mereka pun bercerita dan bercanda bersama.
Jungkook dan Milky bermain bersama Aeri.Ting ting ting
Ponsel Jungkook berbunyi, rupanya ada pesan.
Katakan pada Milky untuk pulang sekarang..
Satu jam lagi teman ibuku akan datang..Ternyata ada pesan dari Tania.
Jungkook pun menunjukkan pesan itu pada Milky.
Milky mengangguk paham dan segera berpamitan pada keluarga Jungkook."Wah sayang sekali kau harus cepat pulang.
Biarkan Jungkook mengantarmu, nak..."
Kata Ibu."Tidak usah bu.. rumahku tepat di sebelah.."
Kata Milky tersenyum ke arah semua keluarga Jungkook."Astaga rupanya ini adalah cinta tetangga.. kalian lucu sekali.. baiklah Milky.
Kita akan bertemu lagi lain waktu.."
Kata Jeon Areum.Milky segera menuju pintu utama diantar oleh Jungkook.
"Jangan membuatku khawatir lagi dengan tidak membalas pesanku, sayang..."
Jungkook senang mengelus kepala Milky.
Sang wanita pun mengangguk dan segera pulang.~~~
"Selamat datang dirumah kami..."
Ibu menyambut dokter Seo dan juga beberapa dokter lain yang menjadi timnya."Waahh akhirnya kita bisa mengunjungi rumah Nyonya Eun.. terimakasih telah mengundang kami makan malam.."
Dokter Seo yang mengepalai tim, berpelukan dengan ibu.Diikuti Tania dan Milky yang membungkuk menyapa semuanya.
Merekapun saling berbincang sambil berjalan menuju ruang makan yang menyediakan meja besar dan panjang itu.
"Silahkan duduk.. Tania dan Milky membantuku memasak semuanya... semoga kalian suka hidangan kami.."
Kata ibu setelah semuanya duduk rapi di meja makan.Tania dan Milky saling tatap.
Aku? Menbantu ibu? Kurasa seharian ini aku hanya sibuk bermimpi di tempat tidurku...
Batin Milky.
Karena sebenarnya Tania dan Milky tidak membantu apapun. Entah apa maksud ibu mengatakn itu.Milky sangat antusias dengan datangnya dokter itu. Mereka mengobrol, bahkan tertawa terbahak bahak karena hal kecil.
Berbeda dengan Tania. Dia tidak terlalu exited dengan acara makan malam itu.
Entah kenapa..."Tania, ku dengar kau kuliah bersama adikku, Jimin..."
Kata dokter Seo memecah lamunan Tania yang sedang makan beberapa potong daging."Hm?? Jimin adik dokter Seo?
Aku baru mengetahuinya...."
Tania menjawab."Hahahaa iya.. dia adikku satu satunya.. ku fikir dia menceritakannya padamu..
sejujurnya selain menjadi dokter akupun mengurus perusahaan yang ayah turunkan pada kami.."
Jelas dokter Seo. Dan di iyakan oleh dokter yang lain yang memang mengetahui tentang hidup dokter Seo."Astagaaa... benarkah dokter Seo?? Baru saja kemarin Jimin mengantar kami dari tempat perbelanjaan. Dia anak yang baik..."
Timpal ibu.Tania dan Milky sudah saling memandang.
Terutama Tania. Ia mencium bau amis dari pembicaraan ini."Iya. Dia selalu saja di banggakan ayahku..
dia memang pekerja keras.
Ku pikir sebentar lagi dia harus menikah... hahaha"
Tawa Dokter Seo riuh menggema di ruangan itu."Aku saja ingin sekali anak perempuanku menikah muda.. ku pikir usiaku sudah cukup untuk menimang cucu..."
Tambah Ibu sambil tertawa.Tania sudah mulai menunjukkan raut wajah yang berbeda.
"Aku akan membersihkan ini.. Milky? Kau mau membantuku??"
Tania seolah memberi kode pada Milky untuk segera pergi dari situ.
Milky pun mengerti, dan langsung bergegas mengikuti kakaknya merapikan meja makan yang sudah selesai mereka nikmati.~
"Kau tidak melihat wajah dokter Seo ketika membanggakan Jimin di depan eomma??"
Tania duduk berdua di kursi pantry di dapur berdua dengan Milky.
Mereka enggan kembali ke dalam."Eoh? Aku tidak memperhatikan.."
Jawab Milky sambil memakan buah apel."Aishh kau ini. Taunya makan saja..
Aku mencium aroma tidak baik dari pembicaraan mereka. Sepertinya ibu berniat menjodohkan salah satu dari kita dengan Jimin..."
Kata Tania sambil menopang dagu dengan kedua tangannya."Yang jelas mungkin bukan aku.."
Milky melirik kakaknya."Tidak ada yang tau apa yang ibu rencanakan dengan mereka... kita harus berhati-hati..."
Kata Tania.
Milky hanya diam saja. Karena ia tidak mau ambil pusing dengan hal itu."Milky.. kau harus lebih berhati hati sekarang..
Taehyung pasti berkeliaran mencarimu..."
Tania memang khawatir Taehyung akan menemui Milky."Aku mulai tidak peduli dengannya Eonni..
Jungkook berjanji akan melindungiku...
Walaupun rasa takutku masih sangat luar biasa jika melihatnya. Tapi setidaknya ada orang yang bisa ku andalkan sekarang..."
Jawab Milky sambil menghela nafas."Hmmm yaa.. aku lupa sekarang kau punya kekasih..."
Jawab Tania sedikit ketus."Milky...
apa seharian ini kau hanya tidur saja??"
Tanya Tania tampak hati hati."Hm?? Iya... setelah pulang bersama Jungkook. Aku langsung meminum obat dan tertidur cukup lama.."
Jawab Milky seadanya."Itu bukan cukup lama bodoh! Itu sangat lama..."
Kata Tania sambil memukul pelan kepala adiknya itu.Aku harus mencari tau sendiri sebenarnya ada apa dengan Milky sekarang. Tidak biasanya dia tidur sampai seharian seperti itu..
~~
"Halo??? Siapa ini???"
Jungkook menerima panggilan telepon malam malam setelah ibu dan kakaknya pulang."Ini aku.. Taehyung...."
Entah darimana Taehyung mendapatkan nomer ponsel Jungkook."Ada apa? Ku harap ini penting .."
"Jangan pernah beritahu Tania tentang apa yang ku bicarakan kemarin. Dan juga jangan sampai dia tau bahwa kita bertemu... jika kau tidak percaya padaku tidak apa apa.. itu tandanya kau harus cari tau sendiri... kau lebih mudah mengakses mereka.
Jika kau mencintai Milky, kau harus menyelesaikan ini...."~💜~
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll give you the sun
Romance"Jika aku ingin maka aku akan berusaha untuk mendapatkannya, bahkan jika aku tak ingin tapi itu perlu untuk hidupku, aku tetap harus mendapatkannya. Begitupun dengan kebahagiaan..." Jungkook harus menerima kenyataan pahit tentang tujuan hidupnya y...