Chapter 17 || Protect

128 21 17
                                    

Sesampainya dirumah malam itu, Jungkook membuka amplop coklat yang sedari tadi siang sangat ingin ia buka.

Perlahan ia menarik selembar kertas tebal itu. Dilihatnya warna warna yang begitu sempurna disana.
Jungkook menyukainya, sangat..

Lukisan dua tangan yang bersentuhan dengan sangat manis. Tidak terikat dan bertautan, tapi terlihat saling membutuhkan.
Jungkook baru ingat, warna dari pakaian di lukisan itu adalah tangan Jungkook dan Milky pada malam mereka saling menggenggam.

Tapi Milky membuat sentuhan yang berbeda dan menggambarkan dengan caranya.
Hati Jungkook berdebar, ia merasakan desiran yang bgitu nyata dan hebat ketika melihat lukisan itu sekaligus mengingat semua yang ada di diri Milky.

Ia sudah bisa merasakan rindu...

Ia sudah bisa merasakan rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~

"Kau mau kemana?? Diluar sepertinya akan turun hujan..." Tania bertanya pada Milky yang terlihat akan keluar rumah dengan memakai jaket tebalnya.

"Aku tidak akan lama.. kau tidur duluan saja, eonni.. bukankah kau lelah??"
Milky menyodorkan susu hangat pada sang kakak yang di buatkan oleh asisten rumah tangga mereka.

"Jangan terlalu lama.. berhati hatilah.. aku akan tidur.." Tania membawa gelas susunya ke kamarnya yang berada di lantai dua rumah besar itu.

Milky akhirnya keluar dari rumah, dan yang di tujunya adalah rumah Jungkook.
Dia sesaat memandang ke langit yang memang terlihat memerah dan sepertinya hujan akan segera turun.

Milky melihat ke arah rumahnya sebelum ia berjalan pelan menuju rumah Jungkook yang tak berpagar.
Ia melewati mobil Jungkook yang terparkir, melewati taman kecil, dan kini ia sudah berada tepat di depan pintu rumah Jungkook.

Milky tidak menekan tombol bel, ia memilih untuk menghubungi Jungkook melalui ponselnya.

"Ya Milky??? Apa aku sudah bisa kerumahmu?? Atau kita bertemu di balkon?"
Suara Jungkook tampak antusias mendapat telepon dari wanita idamannya.

"Aku di depan rumahmu..." Milky menjawab pelan.

Di dalam sana Jungkook melebarkan matanya karena terkejut mendengar itu. Dia buru buru lari ke arah pintu hingga hampir saja terjatuh.

Pintu itu terbuka, Jungkook melihat Milky dengan jaket tebalnya berdiri disana sambil menggosok gosok tangannya karena udara yang makin dingin.

Milky menatap Jungkook dengan mata khasnya.
"Kakakku tidak pergi kemana mana..
jadi aku memutuskan untuk mendatangimu.."
Perkataan Milky yang menghanyutkan Jungkook itu benar benar membuat si pria yang berdiri di ambang pintu itu membeku karena melihat Milky yang begitu cantik. Lagi lagi aroma khas Milky membuat Jungkook makin menyukainya.

"Ohh.. iya.. masuklah.. hmmm apa aku harus mematikan beberapa lampu dulu??"
Jungkook tampaknya siaga dengan hal itu. Ia tau Kondisi Milky terhadap lampu lampu yang terlalu menyala terang.

I'll give you the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang