Chapter 22 || Deep taste

150 20 30
                                    

Milky, maukah kau menemuiku?
Aku rindu...

Jungkook mengirim pesan pada Milky.
Ia kesepian malam ini. Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan yang tertunda. Dan menghadapi hari libur esok, ia sangat ingin bertemu Milky. Menghabiskan malam bersamanya.
Walaupun Jungkook tau mungkin Milky masih marah padanya. Tapi satu satunya jurus ketika wanita marah adalah menemuinya.

Ting ting ting

Aku akan kerumahmu..
Tunggu sebentar..

Jungkook berjingkrak sendiri karena bahagia.
Si bibi yang melihatnya hanya tersenyum.
Ia tau tuannya sedang kasmaran.
Berkali kali ia menceritakan tentang Milky.

Ya, setiap kali Milky akan menemuinya, dia selalu sebahagia ini.
Jungkook sengaja memberikan kode pintunya pada Milky agar ia bisa masuk kapan saja.
Jungkook memang memasang sistem kode pada pintunya seperti di apartemen, agar dia merasa lebih aman.

Menunggu sekitar 30 menit, suara pintu terbuka.
Jungkook loncat dari sofa dan bergegas menuju pintu utama. Ia tak sabar menemui wanitanya.

"Milky...."
Jungkook berdiri setelah Milky masuk dalam rumahnya.

"Hm?? Kenapa?"
Tanya Milky datar setelah menaruh sendal tipisnya.
Milky mengenakan piyama yang di balut oleh jaket.

"Tidak apa apa, aku hanya rindu...."
Jungkook membuka kedua tangannya agar Milky masuk dalam pelukannya.

Milky tidak menolak, dengan wajah datar dan tubuh lunglai ia masuk dalam pelukan Jungkook.
Kedua tangan Milky masih berada disamping tubuhnya.
Ia masih enggan memeluk Jungkook karena masih marah sepertinya.

"Heyyy... peluklah aku. Apa kau tidak rindu padaku??"
Tangan Jungkook memandu kedua tangan itu untuk memeluknya. Lagi lagi Milky tidak menolak, karena ia pun merindukannya prianya.

Jungkook menarik tangan Milky ke sofa di dalam.
Milky menjatuhkan bokongnya sedikit keras ke sofa itu. Masih dengan raut wajah dingin dan datar.

Jungkook sudah menyiapkan coklat hangat di meja dan dan dua kotak ayam yang ia pesan sebelum Milky datang.
Dengan posisi andalan Jungkook, yaitu bersila diatas sofa dan menghadap Milky, iapun menarik pelan dagu lancip wanitanya itu.

"Lihatlah aku..."
Terlihat mata Milky bengkak dan hidungnya merah karena menangis saat dirumah.
Jungkook terkejut, ia mendekatkan dirinya dan kakinya menyentuh tubuh samping Milky.

"Kau kenapa?? Aku minta maaf...
Aku tidak tau kau akan menangis seperti ini..
Maafkan aku.."
Jungkook menarik Milky ke dadanya.
Mendekap hangat wanita yang ingin ia lindungi itu.

Isakan Milky terdengar disana.
Jungkook makin merasa bersalah.
Ia tidak bisa melihat Milky menangis karenanya.

Di elusnya pelan rambut Milky, dan ia mengecup perlahan puncak kepala Milky.
"Maafkan aku Milky... aku berjanji tidak akan menyakitimu.. aku sungguh minta maaf..."
Jungkook mengeratkan pelukannya dan memejamkan matanya.
Rasa bersalah memenuhi dirinya.

"Bukan... bukan karenamu...
Aku sudah memaafkanmu.."
Suara serak Milky terdengar begitu lirih.

"Jadi kau kenapa??"
Jungkook masih mengelus elus rambut Milky dengan kasih sayangnya.

"Tolong jangan menanyakan aku kenapa..
Biarkan aku seperti ini..."
Milky mencengkeram keras baju Jungkook hingga kusut.
Milky masih terbawa suasana saat ia dan Tania bicara tentang masa lalunya tadi.

"Baiklah.. aku tidak akan menanyakan apapun.. menangislah sepuas hatimu.. aku ada disini.."
Jungkook mengecup lagi puncak kepala Milky.
Membuat wanita dalam dekapan itu perlahan mulai meredakan tangisannya.

I'll give you the sun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang