15. Nggak Kenal?

75 13 6
                                    

"Apa semudah itu lo lupain gue?"

   Hari ini, hari pertama PAS dilakukan.
Kali ini Aurora sedang sarapan dengan Wijaya dan Wulan di meja makan.

  Sementara itu, kini Marcell dan Arsya sampai di rumah Arga menggunakan mobil milik Marcell. Ia berniat untuk berangkat bersama, terlebih Arga belum memungkinkan untuk mengendarai kendaraan sendiri.

"Eh itu Aurora 'kan?" Marcell memicingkan matanya untuk memperjelas wajah orang yang cukup jauh darinya.

"Iya tuh. Baru inget gue kalo rumah Aurora deket rumah lo Ga." Arsya terkekeh. Arga hanya menyimak tanpa berniat menjawab.

"Ajak berangkat bareng aja kali ya?" Marcell melajukan mobilnya pelan dan berhenti di depan gerbang rumah Aurora.

  Aurora baru saja akan menutup gerbang dan segera berangkat. Gadis itu belum mengetahui keberadaan mobil yang melaju menghampirinya.

"Eh Aurora!" Marcell menurunkan kaca mobilnya sampai wajahnya terlihat.

  Aurora menoleh, dilihatnya Marcell yang ada di mobil itu dengan Arsya di sampingnya. Pandanganya beralih ke arah laki-laki yang duduk di belakang. Berbeda dengan dua orang di depan yang menatapnya hangat, tapi laki-laki itu terdiam dan menunduk, aura dinginnya sampai terasa olehnya.

"Bareng kita aja yok Ra." Arsya mengajaknya.

"Beneran boleh nih?" Aurora agak membungkuk.

"Iya boleh banget dong Ra, siapa juga yang larang," balas Marcell.

   Aurora mengangguk dan menyenderkan sepedanya di gerbang dan langsung masuk ke dalam, ia duduk di samping Arga.

"Baca apa tuh?" Aurora baru saja menutup pintu mobil dan setelah itu mobil melaju, Arga diam tak menjawab.

 "Kebiasaan."

  Aurora memangku tasnya dan mengeluarkan buku, sama seperti Arga yang fokus belajar. Arga masih terdiam dan tak berniat untuk menjawab pertanyaan Aurora. Aurora tak mempermasalahkan itu, ia lebih memilih menatap luar.

"Lo dah siap buat PAT hari pertama Ra?" tanya Arsya memecah keheningan.

"Ya pasti siaplah Ar, pake nanya aja lo," sahut Marcell yang masih fokus menyetir.

"Ya gue 'kan cuma basa-basi," balas Arsya.

"Basa-basi lo basi," ucap Marcell.

"Lo yang basi," kesal Arsya.

"Jangan pukul gue woy Ar! Gue lagi nyetir ini!" Marcell memarahi Arsya.

"Y," balas Arsya.

"Gak ribut dulu bisa gak sih?" sahut Aurora dari belakang, ia jengah dengan ini semua.

"Gak bisa!" jawab keduanya serentak.

Arga yang mendengar keributan itu melirik sekilas lalu berusaha fokus dengan bukunya lagi. Ini terlalu tidak penting baginya.

     Mobil berhenti di parkiran sekolah. Arga menutup bukunya lalu membuka pintu. Aurora yang menyadari itu langsung membuka pintu dan menggenggam buku di tangan kirinya, ia juga sudah menggendong tasnya setelah keluar.

AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang