31. Sebuah Peringatan

196 10 12
                                    

PERHATIAN BENTAR
MAAF SEKALI KARNA MUNGKIN AP WP EROR PART JADI ACAK, INI GAK BISA DIURUTIN
HAPPY READING

📎📎📎


"Jangan permainin kepercayaan sahabat gue Ra!"


Aurora berbaring di atas kasur sambil memainkan ponselnya. Ia bisa bersantai karena tak ada PR yang harus dikerjakan. Aurora berguling ke kanan sampai posisinya tengkurap, ia mulai berpikir.

"Besok Arga udah latihan futsal pasti ya? Apa gue bawa mobil aja besok?" pikirnya. Sejak tadi Arga belum menghubunginya dan Aurora juga belum menghubungi Arga.

Baru saja ia memikirkan cowok itu, Arga meneleponya. Panjang umur sekali, pikir Aurora. Tak menunggu waktu lama, Aurora mengangkatnya.

"Ga?"

"Iya Ra."

"Suaranya kok beda, capek ya pasti?"

"Nggak capek."

"Masa? Udah makan belum? Jangan sampe telat makan."

"Udah makan tadi. Perhatian banget si kamu." terdengar suara Arga yang terkekeh.

"Tadi pulang jam berapa?"

"Kayak biasa."

"Boong. Pasti keluyuran dulu nih pasti." sejak kapan Aurora jadi seperti ini?

"Enggak Ra."

"Emang tadi ada urusan apa sih?"

"Biasa lah, aku kan orang penting," ucap Arga percaya diri.

"Dih, gitu amat."

"Tadi Marcell anter kamu kan?"

"Iya, sampe depan rumah."

"Bagus kalo gitu."
"Oiya Ra, besok aku udah mulai latihan futsal."

"Sampe sore banget ya pulangnya?"

"Lumayan."
"Kamu nggak nungguin aku juga nggak pa-pa."

"Hmmm, Ga?"

"Iya."

"Besok berangkat sekolah aku nggak bisa bareng kamu."

"Kenapa?"

"Papa ngeyel banget mau anter sekolah. Soalnya besok lagi libur."

"Yaudah kalo gitu, nggak pa-pa."

"Oke Ga."
"Udah ya, aku mau tidur."

"Mau aku dongengin dulu nggak?"

"Nggak ah, kamu nggak pinter dongeng."

"Yaudah iya, sana tidur."

"Iya.Ga, kamu dimana sekarang?"

"Ya di rumah lah."

"Ooo gitu, kirain lagi di luar."

"Emang kalo aku di luar kenapa? Mau nitip?"

"Ya nggak pa-pa, lah emang aku mau nitip apa?"

"Loh, kok malah balik tanya?"

"Ah mumett, dah lah gak usah dipikir."
"Aku matiin teleponnya."

"Iya, good sleep Ra."

Sambungan terputus, Aurora telah mematikanya terlebih dahulu. Seperti yang dikatakanya tadi, Aurora langsung meletakkan ponselnya di nakas lalu tidur.

AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang