47. Aurora dan Sinar Matahari

39 6 0
                                    

     Aurora masih terlelap dalam tidurnya, waktu sudah menunjukkan pukul 17.26 sore hari. Di luar sana matahari sudah mulai menghilang tanda malam akan segera datang. Aurora yang tadinya belum bergerak sedikit pun kini mulai terlihat ingin segera bangun.

Tapi tunggu dulu, ada yang aneh.

"Jangan! Gue mohon jangan!"

"Jangan tinggalin gue, gue mohon!"

"Nggak, nggak mungkin lo pergi!"

"GUE NGGA MAU LO PERGI!!!"

Aurora terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi badannya. Ia langsung terduduk sambil mengusap wajahnya. Rasa pusing itu terasa lagi.

"Ra? Kamu kenapa?" dengan rasa cemas Randy masuk ke kamar Aurora lalu menghampiri gadis itu.

Aurora langsung memeluk Randy, ia masih terlihat ketakutan. Randy hanya bisa membalas pelukan hangat Aurora, ia mengusap lembut rambut panjang Aurora.

"Kamu kenapa?"

"Mimpi buruk," ucap Aurora lirih.

Aurora melepas pelukannya lalu membalas tatapan Randy. "Sekarang, kamu mandi dulu. Udah sore," ucap Randy.

Aurora mengangguk lemah lalu beranjak bangun dari tempat tidurnya dibantu Randy. Ia tersenyum kecil ke arah kakaknya yang masih duduk di pinggir kasur itu.

"Jangan tinggalin aku lagi, Kak." Aurora kembali memeluk Randy.

Randy tersenyum kecil, "Iya."

"Udah sana kamu mandi dulu, bau nih," kata Randy sambil menutupi hidungnya.

"Ihh Kak Randy juga bau, sana mandi dulu." Aurora mencebikkan bibirnya.

"Kak Randy udah mandi tadi." Randy mengacak rambut Aurora dengan gemas. "Kakak keluar dulu ya." Aurora hanya mengangguk.

Setelah Randy keluar Aurora bergegas masuk ke kamar mandi. Tak membutuhkan waktu lama untuk Aurora mandi, kini ia sudah selesai. Ia berjalan ke balkon kamarnya.

"Arga dimana ya?"

"Dari tadi belum ada kabar, sesibuk itu dia?" Aurora menghela napas lelah.

"Dimana kamu Ga? Aku mau kita baikan kaya dulu lagi."

****

"Kamu udah nggak pusing lagi, Ra?" tanya Wulan ketika melihat anak gadisnya menuruni tangga.

"Udah Ma. Aku laper, Mama masak apa?" Aurora memeluk Wulan yang masih memasak dari belakang.

"Masakan kesukaan kamu, udah kamu tunggu aja di meja makan sama kakak kamu," ucap Wulan. Ia sudah tak heran lagi dengan kebiasaan Aurora.

"Aku tunggu di sana ya Ma, jangan lama-lama."

"Iya." Wulan tersenyum kecil.

Aurora berjalan ke meja makan, tapi tampaknya tak ada Randy di sana. Ia pun berjalan lagi menuju ruang keluarga, televisi tampak menyala. Benar saja, Randy ada di sana sambil makan cemilan yang dibeli Wulan tadi.

"Nonton apa, Kak?" Aurora duduk di samping Randy sambil membuka cemilan lain yang Randy taruh di meja.

"Loh, sejak kapan kamu di sini?" Randy menoleh dengan kaget, Aurora pun ikut-ikutan kaget.

"Sejak satu minggu yang lalu." Aurora memutar bola matanya malas. Kebiasaan Randy memang tak pernah berubah.

"Emang nonton apa sih?" Aurora melihat layar televisi sambil menyuapi mulutnya dengan camilan.

AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang