28. Ungkapan Rasa

79 6 10
                                    

    Arga duduk di sofa ruang tamu rumah Aurora. Ia menunggu Aurora yang masih berada di kamarnya.

  Suasana rumah tampak sepi, Arga mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan itu. Ia mengernyitkan dahi melihat sebuah foto yang terpajang di meja yang tak jauh dari tempatnya duduk. Ia menghampiri foto itu, ia mengangkatnya dan mengamati foto itu. Ia terkejut.

"Hah?! Siapanya Aurora?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah?! Siapanya Aurora?"

"Lagi apa Ga?" Arga langsung meletakkan foto itu lalu membalikkan badan dengan cepat. Aurora mendekati dirinya.

  Aurora mengambil foto yang tadi dipegang oleh Arga. Ia berdiri di samping Arga.

"Tadi lihat ini ya pasti?" tebak Aurora. Arga mengangguk ragu.

"Dia siapa emang?" tanya Arga langsung. Ia menunggu jawaban Aurora dengan waswas.

"Kakak gue." jangan kira Arga tak terkejut mendengarnya, ia sangat sangat terkejut.

"Kakak gue? Jadi dia..."

"Kenapa Ga?" Arga kembali tersadar, ia menormalkan raut wajahnya.

"Nggak pa-pa," elaknya.

"Kok gue baru tau ada foto ini di sini?" Aurora balik memandang Arga.

"Baru ditaruh di sini tadi pagi sama Mama," jawabnya.

"Tadinya sama Mama nggak boleh di taruh di sini." Aurora mengusap foto itu, ada kerinduan yang sekarang ia rasakan.

"Kenapa?" Aurora menoleh pada Arga.

"Mama belum bisa lupain kejadian itu," jawab Aurora dengan suara kecil, ia tersenyum tipis.

"Kejadian itu? Dua tahun yang lalu maksudnya?"

"Kejadian apa?"

"Kejadian dimana gue kehilangan kakak gue." Aurora tertawa sumbang. Arga terhenyak seketika, sekelebat bayangan kejadian dua tahun yang lalu terlintas di kepalanya.

"Kalo gue lihat lo, gue jadi keinget kakak gue Ga. Dia sama kaya lo, nakal, nggak tau aturan, tapi di sekolah malah terkenal. Terkenal nakalnya tapi," kekeh Aurora.

"Gue gak nakal Ra," protes Arga dengan wajah datar, Aurora kembali tertawa.

"Nakal nggak ngaku nakal," cibir Aurora, ia terkekeh.

"Andai sekarang kakak gue masih ada, pasti dia seneng bisa ketemu lo, berasa ketemu kembaran," tawa Aurora.

"Udah banyak kali gue ketemu sama dia Ra."

   Aurora menatap Arga lalu melihat foto itu kembali. Arga tak berniat bertanya pada Aurora kenapa bisa kakaknya tak ada. Ia sudah tau semuanya, tapi kalau Aurora mau bercerita, ia akan mendengarkan.

AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang