20. Reza Albert Alvaro

779 65 5
                                    

"Sekeras apapun kamu menghindar, sekeras itu pula takdir mendorongmu ke dasar."~Rega Alvaro.












Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















2

0. Reza Albert Alvaro








"Dia cantik ya, Ga."

Rega meletakkan kembali gelas air di atas nakas kemudian menatap Reza yang terlihat menyender santai di kusen pintu. Melihat Reza seperti itu saja Rega sudah paham siapa 'dia' yang adiknya maksud. Tentu saja gadis itu, Aurelin Caezilia Adrian.

Rega tersenyum kecut. Siapapun akan setuju jika definisi cantik di sandingkan pada seorang Aurel. Rambut panjang yang bergelombang indah, kulit bersih yang terawat, alis yang tertata begitu rapi dan alami, mata hitam bercahaya nya yang terkadang membuat orang bingung bagaimana netra itu terkadang dapat berubah warna menjadi cokelat yang menakjubkan, dan oh, jangan lupakan bulu mata lentik yang bergerak seirama ketika kelopak lembutnya berkedip, hidung mungil yang runcing serta bibir yang memerah alami terlihat begitu kontras dengan gigi kecilnya yang berbaris rapi saat tersenyum. Rega yakin penciptaan Aurel terjadi ketika Tuhan tengah bergembira, hingga begitu indah untuk di anggap sebagai manusia. Paras Aurel layaknya bidadari.

"Lo aneh. Cewek kek gitu lo bilang gak cantik." Reza masih setia di tempatnya. Rega mengernyit curiga. Sebelumnya adiknya itu tidak pernah membahas hal berbau seperti ini. Seorang Reza Albert Alvaro itu tidak pernah memuji perempuan selain mama nya. Jadi, kenapa sekarang Reza terlihat antusias pada pembahasan Aurel?

"Lo ngapain sih?" Tanyanya heran. Si bungsu terlihat mengedikkan bahu acuh.

"Cuma mau mastiin, mata lo masih sehat?"

"Bukan urusan lo."

"Gue curiga lo punya kelainan ya? Lo bilang Aurel jelek?"

"Gue gak ngomong gitu."

"Alah jelas-jelas lo bilang Aurel gak cantik."

"Gue cuma bilang gak tau."

"Ya sama aja dong. Berarti lo gak bisa nilai mana cewek cantik dan mana yang enggak." Mulut Reza benar-benar. Kadang Rega bingung kenapa tingkah cowok itu begitu berbeda ketika di depan keluarga dan di depan orang lain. Reza yang ini, dengan bibir laknatnya tak pernah bisa menyaring kata dengan tepat. Kalau sudah maunya seorang Reza tidak dapat dihentikan. Mulutnya sebelas duabelas sama kaleng rombeng rusak. Terkadang jujur, Rega sering illfeel dengan tingkah absurd sang adik.

"Gue ingetin lo buat pergi sekarang sebelum gue lempar pake piring." Rega berusaha mempertebal kesabarannya. Sekarang ia benar-benar kacau dan butuh ketenangan usai pertemuan mendadaknya dengan Aurel. Perasaannya sedang kalut dan Reza malah membuatnya semakin tak berbentuk. Tak taukah pemuda itu jika Rega ingin sendiri, bukan mendengar ocehan tak bergunanya?

Regaurel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang