19. Forgive me

779 55 3
                                        


"Jangan begini. Lebih baik meledak seperti bom daripada diam seperti patung. Aku takut diammu tak berujung."~Aurelin










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













19. Forgive me







Pulang sekolah, usai makan siang Aurel menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah dengan mata yang mulai fokus pada benda pipih di tangannya. Sejak kemarin gadis itu belum memeriksa hape nya selain untuk menghubungi Rega yang tak pernah berhasil.

Grup What’s App Adriano's terlihat paling ramai. Ini pastinya sesuatu yang penting, karena biasanya grup itu di pakai untuk monginformasikan sesuatu dari sekolah.
Salah seorang guru tampak mengirim sebuah gambar. Aurel tercekat, disanalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selalu bersarang di otaknya sejak pagi tadi dan alasan kenapa Alvin bertingkah aneh.

Di gambar itu terlihat sosok Rega yang setengah terduduk di brangkar rumah sakit, didampingi dua orang guru yang jika tidak salah adalah wali kelas cowok itu sendiri dan guru kesiswaan. Kepala cowok itu dibebat perban, tangannya dipasang infus namun meski begitu wajah datar Rega tidak berubah bahkan terlihat lebih dingin dari pada biasanya.

Beberapa komentar menyebut Rega kecelakaan dan mendoakan kesembuhan cowok itu. Ah, kenapa Aurel bisa terlambat mengetahui hal ini?

"Rel..." Alvin datang, menghampiri sang adik yang terlihat kehilangan fokus. "Kaka mau bilang sesuatu,"

Aurel seketika menoleh, gadis itu tampak berfikir dengan kepala dimiringkan.

"Kakak mau bilang kalo Rega gak masuk sekolah karena kecelakaan kan?" Alvin terkejut mendengar nada suara Aurel yang kelewat tenang seperti air danau. Namun lain hal nya dengan tatapan gadis itu yang terlihat kosong. Aurel sedih namun berusaha tetap tersenyum.

"Aku gak pa-pa, ka. Don't worry." Aurel bangkit, mengecup pipi Alvin sekilas kemudian berlalu tanpa sepatah kata lagi. Alvin terpaku tanpa bisa menginterupsi adiknya yang sudah sampai ditangga teratas menuju kamar. Salahkan Alvin menunda memberi tahu Aurel akan hal itu hanya agar gadis itu tidak terlalu kepikiran saat di sekolah?














⏳🎭⏳🎭














Malam itu Aurel menghubungi pak Edo, kepala sekolah Adriano's yang tak lain adalah teman papinya sendiri. Padanya Aurel meminta alamat rumah sakit tempat Rega dirawat dan pria yang memasuki usia setengah abad itu memberinya dengan cuma-cuma.

Besok. Pulang sekolah Aurel sudah memutuskan untuk menjenguk Rega dan meminta maaf sudah membohongi cowok itu. Ia juga lega Rega terlihat baik-baik saja dan tidak mengalami luka yang serius.
Semalaman Aurel tidak bisa tidur memikirkan cara meminta maaf pada Rega. Gadis itu baru benar-benar terlelap ketika jarum jam sudah menunjukkan hampir jam dua dini hari. Paginya dia terpaksa memakai make up lebih tebal dari biasanya untuk menutupi kantung matanya yang menghitam.
Meski begitu hari ini Aurel tetap bersemangat karena akan segera bertemu seseorang yang ia cintai. Betapa tidak sabarnya ia ingin melihat Rega dan membicarakan semuanya pada cowok itu. Aurel benar-benar berharap hubungan mereka segera membaik.

Regaurel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang