#1 London
#1 Nerd
#3 Falling
#4 Kakel
.
Cantik, pintar dan kaya. Semua dimiliki sosok Aurelin Caezilia Adrian. Hanya saja gadis tersebut punya alasan lain kenapa semenjak menginjakkan kaki di sekolah barunya ia malah merubah penampilan menjadi seora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
41. All is fine
Hari-hari berlalu begitu saja. Tak terasa Aurel bahkan sudah melaksanakan ujian akhir semester yang otomatis dirinya tak lama lagi akan menempati kelas baru. Kelas sebelas.
Akibat dari tidur tak teratur selama beberapa hari terakhir Aurel jadi ingin balas dendam. Saking fokusnya belajar ia malah lupa rasanya bermanja dengan guling di pagi hari. Dan sekarang gadis itu tengah menikmati liburannya dengan bergelung selimut di atas tempat tidur. Padahal seluruh makhluk bumi pun sudah beraktifitas karena jam sudah menunjukkan hampir pukul sembilan pagi. Sampai beberapa saat kemudian Aurel merasakan tempat tidurnya melesak dan suara menjengkelkan Alvin begitu sempurna merusak mimpi indahnya.
“Aurelin Caezilia Adrian, bangun woy! Ngebo banget anjir. Kamu dicariin maminya Alvin tuh di bawah.”
“Oke oke, masukin tanduk kamu dan buruan ke kamar mandi biar jin di kepala kamu itu pergi.”
Aurel mendelik dan melempar Alvin dengan guling di tangannya.
“Ya udah gih keluar.”
“Iya iya, astaga. Galak banget adik capa ciii?” Nekat. Alvin justru mencubit pipi Aurel yang nyawanya bahkan belum terkumpul. Membuat cewek itu memekik kencang hingga seisi rumah geger.
“Mamiii!! Kak Alvin gangguin Aurell!”
Drama adek kakak di pagi hari.
⏳🎭⏳🎭
Selesai dengan acara mandi dan berpakaiannya Aurel turun dan menemukan Sandra yang tengah duduk membaca majalah di ruang tengah.
“Mami, pagi.”
“Siang, anak bontot Mami.”
Aurel melirik jam dinding lalu meringis. “Katanya tadi cari Aurel.” Ia mengalihkan topik sambil duduk di samping nyonya Adrian.
“Iya. Mami mau minta tolong, barusan kan mami coba bikin kue, kamu anter ya ke rumah Mama Desi, soalnya Mami udah janji. Tapi… kamu mending makan dulu gih.”
Aurel mengerjap. Kenapa harus dirinya?
“Mami soalnya mau ke kantor Papi nganter berkas yang ketinggalan.”