27. Perkara Mantan

695 48 4
                                        

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























27. Perkara Mantan






Rega bersidekap, menatap Aurel dengan mata menyelidik. Gadis itu gelagapan sambil menyampirkan rambut ke belakang telinga.

"Engh... itu anu... gue sebenernya ituu—"

"Jawab aja iya apa enggak."

"I-iyaa," Aurel menunduk pasrah dengan wajah cemberut. Merasa seperti, 'kok jadi gue yang di marahin sihh?!'

"Kenapa gak bilang gue?"

"Biar cepet selesai, Regaa. Ntar juga ilang sendiri gosipnya."

"Menurut lo gitu?"

Aurel menciut takut, "Y-ya gimana kan..." Cicitnya pasrah membuat Rega melengos panjang.

"Kasih tau gue apa aja yang lo denger?"

"Ih gak adaa,"

"Aurelin." Tegur Rega datar. Bibir Aurel mencuat tak terima.

"Janji ya gak usah di perpanjang." Pinta gadis itu. Rega melirik malas jari kelingking Aurel yang teracung.

"Aish, janji duluu. Nah," Menarik tangan Rega dengan paksa gadis itu akhirnya menceritakan segalanya dengan posisi ia yang bersandar di tembok dan Rega di hadapannya yang mendengarkan dengan serius. Ini benar-benar penindasan. Bagaimana bisa ia begitu ketakutan hanya karena sosok tinggi dihadapannya melayangkan tatapan menghunus macam itu?

"Jadi mereka bilang kita pacaran karena gue yang kemaren katanya mau bunuh diri. Dan... lo terpaksa nerima gue karena... gue ngancem lo pake nilai UN." Meski Aurel sedikit berbisik di akhir kalimat namun Rega masih bisa mendengarnya. Cowok itu mengepalkan tangan geram. Bisa-bisanya Aurel diam saja padahal berita sampah itu mencoreng namanya. Kesabaran macam apa yang dimiliki kekasihnya ini?  Padahal Rega yang mendengar sedikit saja sudah ingin menghajar mulut-mulut sialan itu tanpa ampun.

"E-eh, Rega mau kemana? Astagaa..." Aurel memprotes ketika Rega menyeretnya ke arah beberapa siswa yang sejak tadi membicarakan mereka.

“Berhenti ngomongin pacar gue, emang lo pada tau apa ha? Serius gue nanya." Rega berucap tajam tanpa memperhatikan bahwa yang ia ajak bicara adalah tiga orang siswi junior yang kini terkejut dan mengkerut ketakutan karena tak menyangka Mr. Cool mereka akan semurka ini.

Regaurel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang