29. Instagram

600 48 6
                                    











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















29. Instagram









Aurelin:

Aku tunggu d kantin yaa

                                                                                                                                                 
Rega:
Hm.









Rega beranjak keluar kelas dengan telinga tersumbat earphone. Kaki jenjangnya melangkah menuju kantin yang terlihat ramai seperti biasa. Kelereng gelapnya kini bergulir dan berhenti pada sosok gadis yang tampak sibuk berbincang dengan empat orang yang turut duduk mengitari meja.
Rega duduk di sebelah Aurel tanpa kata. Gadis itu menoleh lalu memberi sunggingan kecil sambil mendorong kotak bekal berisi nasi goreng yang tadi pagi belum sempat Rega makan aibat perdebatan kecil mereka.

“Itu mungkin udah dingin. Mau aku pesenin bakso atau mie ayam aja?”

Rega balas tersenyum sambil mengusap kepala Aurel sekilas, “Gak perlu, ini aja.”

“Minumnya teh anget kan? Nih.” Lagi. Aurel meletakkan segelas teh hangat ke hadapan Rega. Seolah sudah hafal jika sang pacar akan selalu memesan minuman satu itu saat di kantin.

“Makasih…”

“Sama-sama. Mau aku suapin?”

“Boleh.”

“Arghh!” Tito menggebrak meja membuat orang-orang di sekitarnya terkejud, “Rik, gue ga kuat lagi. Ini kenapa pada ngebucin semua sih anjir? Lo pada ga kasian sama kita apa, ha?”

Alvin yang tengah membantu Cika menguncir rambut menoleh. Ia tau orang-orang sekantin kini memperhatikan mereka. Sungguh, Tito memang sealay itu.

“Riko, lo iri juga?” Tanyanya beralih menatap Riko yang dengan tenang menjawab,

“Enggak sih, b aja.”

Tito melotot. Memandang Riko seolah ia pacar yang terkhianati.

“Lo apaan sih, To. Diem deh, malu diliatin orang.”

Tito berdecih kemudian menendang bangku Riko hingga cowok itu terjungkal.

“Tito bab*!” Tuhkan keluar umpatannya. Riko tampak kesal luar biasa. Tito tau sejak tadi cowok itu berusaha terlihat keren karena di kantin juga ada Dea, cewek yang Riko taksir.

“Makanya jangan songong lo.” Kekehnya merasa puas. Namun dia tidak menyangka bahwa Riko memiliki dendam dan balik menendang kursinya. Tito tersedak bakso berukuran sedang yang belum sempat ia kunyah. Satu kantin sontak tertawa melihat wajah merah padam cowok tersebut.

Regaurel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang