Part 3 - Disturber

43 17 2
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 dan akhirnya ujian telah selesai dilaksanakan.

"Pertemuan hari ini, cukup sampai disini. Terima kasih." Pamit Mr.Richard sambil berjalan keluar kelas.

"Akhirnya beres juga ujian nya Sa." Ujar Natalia lega sambil mengusap dada nya.

"Iya Nath, gua juga udah lapar nih pengen ke kantin." Ajak Elsa kepada Natalia.

"Oke, kita harus buru-buru ke kantin, sebelum-" Ucapan Natalia terpotong oleh suara bass lelaki yang baru saja memasuki kelas.

"Elsa, ayo kita ke kantin bareng." Paksa Dewa kepada Elsa sambil menarik tangan nya.

Dia, Dewa Capaldi. Semua penghuni sekolah tahu bahwa Dewa sangat dekat dengan Elsa. Mereka selalu ke kantin bersama, pulang sekolah bersama, ke mall bersama, makan di luar bersama, dan banyak hal lain yang dilakukan mereka bersama layaknya sepasang kekasih.

Tak ada yang tahu jika hubungan Elsa, dan Dewa hanya sebatas teman dekat atau berpacaran.

"Tapi aku mau ke kantin bareng Nata." Ucap Elsa tak enak antara memilih Dewa atau Natalia.

"Yaudah deh Sa. Gua sama yang lain aja, elu sama Dewa aja sana." Sela Natalia kepada Elsa, seraya tersenyum paksa.

"Maaf ya Nath."

"Selow aja Sa. Gua duluan ya!" Ucap Natalia sambil keluar kelas bersama teman teman yang lain.

Setelah itu Dewa, dan Elsa berjalan beriringan ke kantin. Semua pasang mata tertuju ke arah mereka. Ada yang menatap iri, serta kagum.

"Kita mau duduk dimana Sa?" Tanya Dewa saat mereka sedang mencari kursi untuk duduk.

"Disana aja, Wa." Ucap Elsa sambil menunjuk kursi kosong yang berada di ujung kantin, yang ternyata bersebelahan dengan kursi Esa.

"Oke, aku mesen dulu. Kamu mau makan apa?"

"Kaya biasa aja Wa. Aku duluan ya, takut hilang tuh kursi, hahahaha." Ucap Elsa. Ternyata ucapan nya itu membuat Dewa gemas setengah mati. Dewa mengelus kepala Elsa dengan lembut.

Hal ini membuat seluruh penghuni kantin terpaku, terutama Elsa. Walaupun sering hangout bersama tapi sikap manis Dewa selalu membuat ia merasa spesial.

"Yaudah sana, hati-hati ya."

"I-i-iya". balas Elsa dengan gugup, dada nya masih bergemuruh hebat.

🐋🐋🐋

Elsa berjalan menuju meja yang tadi ia pilih, dan tak sengaja tatapannya bertemu dengan Esa. Tak disangka Esa langsung memutuskan kontak mata mereka, dan membuang muka.

"Kenapa tuh orang?" tanya Elsa dalam hati.

Setelah itu, Elsa duduk sambil menunggu Dewa. Elsa merasa seluruh penghuni kantin mencuri-curi pandangan ke arahnya. Dan itu membuat Ia merasa sangat malu.

Akhirnya setelah menunggu, Dewa datang dengan nampan di tangan nya.

"Hey, lihat betapa manis nya Dewa." Ujar salah satu siswi yang membuat kantin mendadak ramai oleh bisikan-bisikan memuji Dewa.

"Ini makanan nya, princess!" Ucap Dewa dengan senyum manis nya sambil menyajikan makanan mereka di meja.

"Ah... akhirnya, aku sudah sangat lapar."

"Ayo kita makan princess. Selamat makan."

🐋🐋🐋


Suasana kantin masih ramai oleh bisikan-bisikan mengenai Dewa, dan Elsa. Hal ini membuat Esa merasa terganggu.

"Sep, kita pergi yuk. Kantin tuh tempat makan, bukan tempat mengumbar kemesraan. Gak mikir apa mereka yang lain ingin makan dengan tenang." Ucap Esa dengan kesal karena merasa risih.

Ucapannya terdengar oleh Dewa, dan Elsa. Yang awalnya makan dengan senang, menjadi kesal.

"Maksud Lo, apaan bro?" Kesal Dewa sambil berdiri menuju kursi Esa.

"Fans kalian tuh ganggu banget." Ucap Esa bosan sambil memandang seluruh kantin.

Elsa ikut berdiri, dan menenangkan Dewa agar tak mencari keributan.

"Udah deh Wa, kita pergi aja. Gausah di ladenin orang aneh kayak dia."

"Iya, bagus mending kalian pergi. Gua pengen makan dengan tenang."

"Sialan!" Ucap Dewa yang ingin menonjok Esa tapi ditahan oleh Elsa.

"Udah Wa, ayo pergi. Oh ya satu lagi, Gua sama Dewa gak bersalah. Kita gak pernah ganggu kalian makan, dan kita gak bakal ngira kalau kantin bakal rame kayak gini."

"Yaudah sana." Ucap Esa santai

"Dasar pengganggu." Ucap Dewa, dan Elsa bersamaan sambil berjalan keluar kantin.

Big Hug

sahaa__

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang