Part 1 - Senyuman

66 17 4
                                    

"Entah kenapa senyum mu lebih cerah dari matahari terbit, lebih manis dari madu, dan lebih indah dari matahari terbenam."

Elsa Safira Malik

🐋🐋🐋

Kringgg

Bel sekolah berbunyi nyaring, membuat semua siswa yang masih berkeliaran di luar masuk ke dalam kelas. Begitu pun dengan Esa, dan Elsa.

Mereka tak sengaja berpapasan saat ingin masuk ke dalam kelas. Elsa dengan merangkul bahu Natalia, dan Esa dengan berjalan santai bersama Septihan.

Mata Elsa tak sengaja melihat netra hitam legam milik Esa, yang membuat Ia terpesona sesaat. Ia dengan segera mengembalikan kesadarannya sebelum tertangkap basah melihat Esa kagum.

Esa hanya bisa memberikan senyum ramah kepada Elsa, dan Natalia. Karena ia pun tak terlalu dekat dengan mereka.

"Sa, lo liat deh itu Esa senyum ke kita. Anjir mimpi apa gue semalem bisa dapet senyum Esa pagi ini." Bisik Natalia kepada Elsa dengan nada yang kelewat bahagia.

"Biasa aja kali Nath, dia cuman senyum ramah ke kita kok." heran Elsa kepada Natalia yang bersikap berlebihan.

"Hey girls, bertemu kembali dengan the most handsome guy! hahaha." Goda Septihan kepada Elsa dan Natalia saat jarak mereka semakin dekat.

"Hey Septihan yang katanya the most handsome guy tapi hoax, hahaha." Balas Natalia. "Lu masih kalah telak dari lelaki tampan mempesona di samping elu."

"Maksud lu Esa?" Kesal Septihan dengan nada yang mengejek.

"Iya lah siapa lagi kalau bukan Esa." balas Natalia sambil mengangkat dagunya angkuh.

"Elu bilang kalau gua kalah dari Esa HAH!"

"MELALUI PENELITIAN DAN PENINJAUAN ITU SUDAH SAH SECARA DE FACTO DAN DE JURE!" Teriak Natalia.

Septihan kali ini mengalah, ia sedikit pusing, dan telinga nya agak pengang karena teriakan Natalia. "Oke, kalau itu menurut elu. Kita buktikan saja nanti sweety." Ucap Septihan sambil mencolek dagu Natalia.

Esa, dan Septihan segera masuk ke kelas meninggalkan Elsa, dan Natalia.

"Elu apaan sih Nath sampai teriak kayak gitu, ini masih pagi btw."

"Emang ya si Septihan sialan! Awas aja dia, sampai berani berani nya nyolek dagu gue. Gue harus basuh dagu gua pake air 7 kali ditambah tanah ini mah Sa." Geram Natalia sambil mengepalkan tangan nya kuat-kuat.

"Gak usah lebay. Ayo masuk bentar lagi pasti Mr.Richard datang." Ucap Elsa sambil berjalan masuk ke kelas meninggalkan Natalia sendirian.

🐋🐋🐋

"Morning everyone! Kalian sudah siap kan dengan ulangan hari ini?" Tanya Mr.Richard

Natalia merasa beruntung bahwa ia memiliki chairmate seperti Elsa. Tinggal menunggu Elsa mengisi sebentar, lalu ia tinggal menyalin.

"SIAP." Teriak seluruh siswa semangat agar tak membuat Mr.Richard marah.

"Oke, sekarang saya akan atur posisi duduk kalian!"

Elsa langsung menoleh kepada teman nya, ia kaget karena tidak biasanya Mr.Richard melakukan ini. Natalia terlihat sangat panik, dan khawatir berbanding terbalik dengan Elsa, ia merasa kasihan kepada sahabat nya itu.

"Mati gue Sa, bagaimana ini?" Ucap Natalia dengan perasaan takut.

"Good luck my best friend, hahaha." Goda Elsa sambil mencubit pipi Natalia.

"Sialan lu Sa, gua tau kalau sebenarnya elu ngeledek gua kan!" Kesal Natalia yang malah membuat Elsa tertawa.

"Pokoknya Nath, doa gua menyertai elu, hahaha."

"Stop it! Akan ku balas kau nanti Sa."

Mr.Richard mulai mengacak tempat duduk murid-murid nya.

Dan ternyata Elsa duduk dengan Esa. Elsa gugup karena baru kali ini ia akan duduk bersama dengan Esa.

"Pak! Ini tak adil! Kenapa yang sudah pintar sejak lahir duduk dengan yang sangat pintar sejak lahir?" Protes Natalia. Melihat hal itu membuat Elsa tertawa geli.

"Ini kelas saya, jadi terserah saya ingin melakukan apa. Kau paham Natalia?" Tanya Mr.Richard

"I-i-iya pak."

"Oke, ulangan di mulai sekarang!"

Sesaat sebelum mengerjakan, Elsa menoleh kepada Esa yang terlihat sangat berkonsentrasi. Merasa ada yang memperhatikan Esa akhirnya menoleh kepada Elsa. Elsa tertangkap basah sedang memperhatikan Esa.

"Sial." Batin Elsa berteriak

Esa pun akhirnya memberikan senyuman kepada Elsa, yang entah kenapa bisa membuat Elsa terpaku.

Big Hug

sahaa__

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang