Part 47 - Bodoh

12 9 0
                                    

Sudah satu minggu Elsa menjadi pacar Dewa. Selama itu pula diri nya tidak pernah sekalipun bertegur sapa dengan Natalia bahkan dikelas. Elsa terlalu gengsi untuk menyapa duluan sahabat nya, begitu pun Natalia yang tidak berniat memperbaiki hubungan mereka.

Elsa hanya bisa mendesah pasrah. Mungkin memang harus ada sesuatu yang di korbankan untuk menggapai sesuatu. Sudah selama satu minggu pula Elsa tidak belajar bersama dengan Esa. Dirinya terlalu di kekang oleh Dewa. Kemana-mana harus bersama Dewa, berangkat dan pulang sekolah pun harus bersama Dewa. Elsa sampai harus berbohong pada orang tua nya selama seminggu ini karena Dewa selalu mengajak nya kencan sampai malam.

Elsa selalu beralasan jika ia menginap dirumah Natalia untuk persiapan Olimpiade, atau belajar bersama Esa sampai lupa waktu. Kini ia sedang berada di kelas tanpa Natalia. Sahabat nya itu langsung pergi ke kantin bersama yang lain setelah bel istirahat berbunyi. Tapi dirinya lebih memilih diam di kelas dari pada ke sana bersama Dewa, yang hanya bisa membuat nya cepat bosan.

Kadang diam-diam Elsa selalu melirik meja Natalia dan yang lain terlihat sangat ramai dan seru. Semua orang di meja itu tertawa riang, bercerita sesuatu yang lucu atau terkadang berdiskusi tentang tugas mereka. Berbanding terbalik dengan dirinya yang hanya duduk berdua dengan Dewa, dan hanya di selingi obrolan basa-basi. Elsa butuh sesuatu yang lebih berwarna untuk hidup nya.

Tapi kemudian Esa menghampiri nya, berdiri tepat di depan meja nya sembari mengulurkan sesuatu, "Nih proposal. Kamu yang pegang ya. Nanti tinggal kasih ke Pak Budi." Ujar nya setelah itu berlalu.

Elsa menerima nya dengan gugup, baru hari ini Esa kembali berbicara pada nya. Biasa nya Esa selalu memalingkan wajah nya bila berpapasan, bahkan tidak menganggap nya ada. Ah...Elsa jadi merindukan Esa. Dengan segala sikap menyebalkan dan cerdas nya.

Proposal itu hanya ia taruh di atas meja, sebentar lagi bel masuk jadi lebih cepat di ambil jika kelompok mereka di panggil nanti. Elsa mengambil ponsel nya karena bosan, menyalakan nya, lalu memutar musik sembari menggunakan earphone. Berusaha menghibur diri nya sendiri karena sudah seminggu ini ia serasa berada di sangkar emas sungguhan.

Baru saja Elsa berniat menutup mata, tiba-tiba mata nya tidak sengaja membaca pesan dari Natalia seminggu yang lalu berisi satu kata yang sangat berarti.

Maaf

Hanya satu kata tapi kenapa Elsa baru membaca nya sekarang. Apa karena ia terlalu sibuk bersama Dewa sehingga bisa abai dengan pesan ini. Lagi pula ponsel nya pun selalu di sita Dewa jika mereka sedang pergi berdua. Elsa sama sekali tidak boleh menggenggam ponsel nya sendiri. Bahkan Dewa sampai mengubah password handphone nya tanpa sepengetahuan Elsa. Entah sikap Dewa berlebihan atau tidak, Elsa hanya merasa jika itu wujud cinta Dewa pada nya.

Sikap Dewa akhir-akhir ini juga semakin berlebihan. Dewa seakan berubah menjadi sosok yang tidak ia kenal. Dewa yang sekarang jelas bukan Dewa yang menjadi teman nya dulu. Dewa yang sekarang sangat berbeda atau bahkan orang lain yang Elsa bahkan tidak kenal sama sekali.

Tapi Elsa bisa apa. Ia hanya bisa pasrah mengikuti semua kemauan nya agar Dewa senang dan tidak marah-marah pada nya. Berbanding terbalik sekali dengan Esa yang memberikannya kebebasan dalam hal apapun. Esa bahkan tidak khawatir Elsa akan terjatuh saat menaiki sepeda nya. Esa bahkan mengingat nya selalu pada sholat, yang bahkan Dewa pun tidak pernah menyinggung hal itu sedikit pun.

Kring...kring...kring...

Bel masuk berbunyi, semua murid bergegas menuju kelas dengan terburu-buru. Sekarang adalah waktu pelajaran Pak Budi jadi semua siswa berdesak-desakan di pintu kelas. Sahabat nya pun terlihat disana, memaksa masuk dengan menerobos segerombolan orang, di tangan nya ada segelas jus jambu yang sangat kental berwarna pink. Sahabat nya terlihat terburu-buru berebut masuk disertai suara cempreng nya, "Awas kalian! Ini minum punya Pak Budi! Bisa marah nanti Bapak Tampan kita!" Teriak nya.

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang