Part 31 - Tak Terduga

22 10 4
                                    

"Elu yakin gak kenal orang itu?"

Mereka sedang berada di restoran Jepang yang ada di mall ini, dan terlihat lelaki basket tadi sedang duduk tak jauh dari mereka seakan memata-matai.

"Seribu satu persen, Sa." Jawab Natalia setengah berbisik.

"Yaudah Kita lupain dulu dia. Gua mau cerita sama lu."

"Iya?"

"Kemarin gua ditembak sama Dewa, Nath. Ya ampun, sosweet banget lagi. Di tengah mall diliat banyak orang. Sambil nyodorin bunga sama cincin. Terus coba lu tebak lebih parah nya lagi dimana!"

"I haven't idea."

"Dia nembak gua pake ucapan yang ada yang ada di botol, yang masih ada di vending machine. Aduh gila pokoknya Dewa niat banget."

"Terus?"

"Gua juga dibeliin handphone ini. Liat deh!" Ucap Elsa semangat sambil menunjukkan ponsel baru nya itu.

"Terus elu terima?"

"Belum."

"ELU GILA YA SA!?

"Gila gimana?"

"ELU GAK MUNGKIN NGINGKARIN JANJI ELU KAN!?"

"Janji itu dibuat untuk dilanggar, lagi pula selama gak ketahuan ya...fine fine aja."

"WAH WAH WAH. HEBAT YA... HANYA SEORANG DEWA YANG BISA MEMBUAT ELSA MENGINGKARI JANJI NYA." Ujar Natalia sambil bertepuk tangan meriah.

"Kasian Dewa, Nath. Dia udah baik banget sama gua dari lama."

"Jadi elu tuh nerima dia karena kasian atau suka sih?"

"Ya suka lah, gila aja lu."

"Pokoknya gua gak mau kalau elu nerima Dewa."

"Kenapa?"

"Ya...menurut gua, Dewa itu gak baik aja buat lu."

"Itu menurut elu kan."

"Pokoknya gua gak bakal cape buat kasih tau elu, Sa. Gua yakin Dewa itu gak baik buat elu."

"Udah ah. Gua gak suka ya elu ngata-ngatain Dewa di depan gua."

"D-E-W-A I-T-U G-A-K B-A-I-K."

"Kenapa sih dari awal gua deket sama Dewa, elu keliatannya gak suka banget?"

"Gak tau, feeling aja sih."

"Gua berniat buat nerima Dewa."

"ARE YOU FUCKING INSANE!? INGET JANJI ELU SA!"

"PERSETAN SAMA JANJI! GUA CAPE! GUA CUMAN PENGEN DEWA, APA SALAH NYA SIH!?"

"Tapi Dewa yang buat kita kayak gini, Sa." Ucap Natalia lemah. Teringat kembali berbagai kejadian yang membuat pertemanannya dengan Elsa renggang.

"Gak usah lebay deh. Elu juga sekarang asik sama dua curut sialan itu."

"Apa salah nya berteman? Lagi pula mereka baik."

"Tapi gua gak mau elu temenan sama yang lain."

"Elu egois ya, Sa."

"Yes i'm."

"APA ELU PERNAH MIKIR SEKALI AJA. SAMA SIAPA GUA KE KANTIN KALAU ELU SAMA DEWA? SAMA SIAPA GUA PULANG KALAU ELU SAMA DEWA?
SAMA SIAPA GUA KE MALL KALAU ELU SAMA DEWA? SAMA SIAPA GUA SENANG SEDIH KALAU ELU SAMA DEWA?" Teriak Natalia, ia berusaha keras untuk tidak menunjukkan kegundahannya, tapi ia tak bisa. Ia tak sekuat itu.

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang