Part 28 - Keputusan

16 12 2
                                    

"Entah pilihan ku tepat atau tidak. Aku akan terima segala konsekuensinya."

Elsa Safira Malik

🐋🐋🐋

Selama pelajaran berlangsung Elsa tidak bisa fokus. Ia mencoba berkonsentrasi tapi tak bisa. Pikirannya terus berputar pada Dewa dan Natalia. Benak nya bertanya-tanya siapa kah yang harus ia pilih?

Elsa banyak melamun selama pelajaran, dan Natalia sering sekali menyadarkan dia. "Elu kenapa sih Sa? Sakit?" Tanya Natalia khawatir sambil menyentuh kening Elsa.

Elsa tersenyum, ia menurunkan tangan Natalia. "Enggak apa-apa kok."

"Tapi elu banyak ngelamun. Nanti kesambet berabe." Ucap Natalia setengah berbisik, karena takut terdengar guru killer yang ada didepan.

Elsa berusaha menahan tawa nya, "Enggak kok, Nath. Gua gak apa-apa beneran."

Natalia memandang Elsa dengan raut wajah tak percaya. Tapi ia tidak ingin perdebatan ini menjadi panjang. Natalia menyerah.

Saat istirahat pun sama. Mereka sekarang berada di kantin, sedang makan bersama Lia dan Bella. Elsa banyak melamun. Lihatlah sekarang mangkuk bakso nya belum tersentuh sama sekali. Elsa hanya memainkan sendok sambil memandang lurus ke depan. Natalia yang melihat itu khawatir, ia melambai-lambai kan tangan di depan Elsa.

"Heh... Astagfirullah Elsa. Nanti elu kesurupan gimana!?" Teriak Natalia panik.

Elsa langsung tersadar dari lamunannya, "Elu ada ada aja sih Nath."

"Tapi gua khawatir sama elu, Sa. Apa elu sakit? Gua anterin ke UKS ya. Mau pulang? Nanti gua ambilin surat ijin ke guru piket, gua anterin elu kerumah."

"Gak usah lebay deh!"

Bentakan Elsa langsung membuat Natalia terdiam. Natalia kelu, mulut nya hanya bisa tertutup rapat. Apa benar Natalia sudah kelewatan? Tapi dia hanya mengkhawatirkan sahabat nya?

Elsa tak menyadari jika ucapan nya membuat Natalia merasa tak dihargai. Ia masih saja sibuk dengan pikirannya sendiri. Elsa takut Dewa marah, tapi ia tak ingin mengecewakan Natalia.

Natalia langsung menyudahi makannya, lalu bergegas meninggalkan kantin. Nafsu makan nya sudah hilang. Lia dan Bella dengan cepat menyusul, mereka meninggalkan Elsa. Bahkan Elsa tak menyadari jika teman teman nya sudah pergi.

Saat bel masuk berbunyi, Elsa tersentak. "Anjir... Kenapa pada ninggalin gua sih!? Kenapa juga Natalia pergi duluan!? Dasar jahat!" Kesal Elsa. Ia menghentak kan kaki nya sebal.

Selama di kelas, Elsa dan Natalia terlihat seperti orang yang sedang bermusuhan. Saling melirik pun mereka enggan, mereka saling mendiamkan satu sama lain. Natalia yang kesal dan sedih karena Elsa membentaknya, dan Elsa yang kesal karena Natalia tidak peduli lagi padanya. Bukti nya, Natalia malah pergi bersama Lia dan Bella.

Elsa berpikir bagaimana cara nya agar Natalia kembali lagi padanya. Apa ia harus membuat Natalia cemburu dan marah? Elsa berpikir keras. Akhirnya sebuah ide muncul dalam otak cerdas nya.

🐋🐋🐋

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid bergegas pulang kerumah. Tapi kelompok Esa, akan pergi ke rumah Septihan dulu untuk diskusi masalah proposal. Kelompok itu terlihat berkerumun, memastikan mereka lengkap, memastikan bahwa mereka semua bisa pergi.

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang