Part 24 - Totally Different

20 12 2
                                    

Akhirnya Esa, dan Elsa sampai di depan pintu gerbang rumah Elsa. Dan ternyata ada sepasang mata yang memandang mereka dengan geram, tak terima.

Ya, Dewa ada di depan pintu gerbang rumah Elsa. Terlihat tampan dengan pakaian serba hitam nya, begitu kontras dengan warna kulit nya yang putih. Terlihat motor nya diparkir disebelah nya.

Elsa buru-buru turun dari sepeda Esa, "Makasih ya, Sa. Hati-hati di jalan." Ucap nya sambil tersenyum manis.

"Sama-sama. Aku pulang ya." Pamit Esa setelah bertatapan cukup lama dengan Dewa.

Setelah Esa berlalu dihadapan nya, Elsa menghampiri Dewa, "Kok tumben kamu ke sini?" Tanya Elsa heran.

"Gak persilahkan aku masuk dulu?" Balas Dewa dengan raut muka kesal.

"Oh iya sorry. Bentar."

Elsa mendorong pintu gerbang nya, lalu Dewa membawa masuk motor besar nya itu ke halaman rumah. Elsa menunggu nya di teras depan.

"Disini aja ya, dirumah gak ada siapa-siapa." Ucap Elsa tak enak. Walaupun di rumah ada bibi nya, tapi jarak dapur dan ruang tamu cukup jauh. Ia hanya waspada, dan mengingat perkataan Septihan, "Kalau cewek cowok berduaan yang ketiga nya pasti setan."

"Iya gak apa-apa. Dirumah kosong emang?" Tanya Dewa, setelah memarkirkan motor besarnya.

Elsa duduk di bangku biru, dengan Dewa disisi nya, "Enggak, ada bibi kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elsa duduk di bangku biru, dengan Dewa disisi nya, "Enggak, ada bibi kok."

"Oh." Balas Dewa singkat

"Bentar ya aku ambil minum dulu." Ucap Elsa sambil berdiri. Belum selangkah Elsa pergi tangan nya langsung dicekal erat oleh Dewa,
"Gak usah. Ini kan aku bawa makanan sama minuman." Ucap nya sambil menaruh kantung yang berisi banyak minuman dan snack.

"Asik... Makasih." Seru Elsa tulus. Ia tersenyum senang, seketika melupakan kejadian di taman dengan Esa. Dewa selalu saja bisa mengalihkan pikirannya.

Elsa terus mengunyah snack dengan lahap, sedangkan Dewa di sisi nya sedang menatapnya lekat. Elsa yang merasa di perhatikan, akhirnya menoleh.

"Kamu kok liatin nya gitu? Muka ku jelek ya?" Tanya nya. Sambil memegang wajahnya.

Dewa terkekeh pelan, menurutnya Elsa sungguh menggemaskan, "Enggak kok, kamu cantik." Puji Dewa sambil memegang tangan Elsa, menurunkannya, digantikan oleh tangannya.

Kini Dewa merangkum wajah Elsa, posisi mereka sangat dekat. Saking gugup nya, Elsa sampai mati kutu. Ia tak bisa bergerak. Snack yang tadi ia makan dengan lahap, seketika terlupakan. Fokus nya kini pada wajah Dewa, yang ada tepat di depannya. Wajah yang sangat tampan. Mata Dewa menatap tepat pada mata nya. Hidung dan dahi mereka hampir bersentuhan.

"Kamu kalau makan yang rapi. Masa cuman makan snack sampai belepotan gitu." Ucap Dewa sambil membersihkan sudut bibir Elsa dengan jari telunjuk nya, lalu menjilat telunjuk itu, "Ternyata enak."

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang