Part 75 - Ferdinand Lagi

7 7 0
                                    

"ELSA GAK MAU NAIK MOBIL BUTUT INI, DAD!!!" Teriakan kencang Elsa membuat semua orang yang berada di parkiran rumah nya bergidik ngeri. Bahkan Rahul pun ikut terkejut di pelukan Natalia.

Daddy yang mendengar teriakan itu menggeram marah tapi sebisa mungkin ia tahan emosi yang sedang meledak-ledak di dalam kepala nya, "Kamu harus naik mobil ini, little girl." Ujar nya setelah berhasil mengendalikan emosi.

Mommy berjalan mendekat kepada Daddy—berdiri di samping nya sembari mengelus lembut bahu suami nya berusaha menenangkan.

"Tapi mobil ini gak punya AC! Aku gak bisa bayangin nanti kepanasan, dan kegerahan. Daddy jahat banget sama Elsa..." Setelah meluapkan protesan nya kini rengekan yang terdengar. Elsa tidak akan menyerah begitu saja.

Lihat saja baru tadi dia bersemangat ingin ke rumah Oma, tapi mobil ini yang terparkir siap mengantarkan nya. Elsa tentu saja geram, mengabaikan koper cantik milik nya di teras, ia mengecek seluruh body mobil.

"Lu liat Nath! Masa gua naik mobil butut gini!" Ujar nya pada Natalia seakan meminta dukungan untuk membujuk kedua orang tua nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu liat Nath! Masa gua naik mobil butut gini!" Ujar nya pada Natalia seakan meminta dukungan untuk membujuk kedua orang tua nya. Tapi Natalia hanya tersenyum kecil—tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ini bisa jadi pengalaman pertama kamu, sayang. Turuti permintaan kami ya. Lagipula jarak dari sini ke rumah Omma tidak jauh kok." Ucap Mommy berusaha melerai sembari memberikan pengertian kepada Elsa.

"Tapi aku gak ma—" Ucapan Elsa terpotong karena seseorang mengetuk pintu pagar mereka. Dengan sigap bibi membuka pagar dengan cepat, karena takut terkena omelan sang majikan.

"Assalamualaikum!" Sapa orang yang baru saja masuk, membuat semua orang tersenyum senang, kecuali Elsa.

Daddy berjalan mendekat pada orang itu lalu memeluk nya erat, "Waalaikumsalam! Ayo sini Sa."

Elsa meringis ternyata Esa yang datang—entah untuk apa. Tapi melihat diri nya menggendong ransel berukuran besar membuat kerutan bingung di dahi nya terlihat. "Gak usah lebay deh Sa. Itu kayak nya Esa mau ikut sama elu deh." Kata Natalia tepat di telinga Elsa.

"Kamu bisa kan nyetir mobil ini?" Pertanyaan Daddy dibalas anggukan juga senyuman lebar dari Esa. "Ya sudah segera berangkat sana. Oh ya itu di belakang ada keperluan buat perkebunan sama peternakan Omma. Hati-hati ya." Ujar Daddy sebelum memberikan kunci mobil kepada Esa.

Elsa hanya diam memandang koper cantik nya diangkut ke dalam mobil. Pandangan memohon ia tampilkan pada Daddy untuk terakhir kali nya. "Please...Dad. Elsa gak mau naik itu."

Tapi Daddy malah memalingkan wajah nya, "Jalani hukuman mu dengan benar." Ucapan nya sukses membuat Elsa tertohok.

"Udah yang sabar ya sayang. Nanti Mommy akan sering berkunjung kesana." Ujar Mommy memeluk Elsa erat sembari menahan air mata nya yang akan keluar.

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang