Part 7 - Dewa Lagi

34 16 1
                                    

kring...kring...kring...

Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu nya para siswa-siswi untuk pulang ke rumah.

Elsa, dan Natalia masih berada dikelas merapikan buku-buku dan alat tulis mereka.

"Sa, elu pulang sama siapa?" Tanya Natalia karena Ia tahu kalau Elsa tadi diantar oleh supir.

"Gak tau deh Nath. Tapi kata Dewa gua disuruh nunggu dia katanya." Jawab Elsa.

"Yaudah kalau gitu gua duluan ya, tadi nya gua mau nawarin elu pulang bareng."

"Iya Nata sayang, hati-hati ya!" Ucap Elsa sambil memeluk sahabat nya.

"Oke, elu juga hati-hati. Kalau Dewa macem-macem tonjok aja dia, hahaha." Ujar Natalia. Akhirnya Elsa dan Natalia pun berpisah di koridor. Elsa menunggu Dewa di depan kelas sambil harap-harap cemas karena sebentar lagi hujan akan turun.

Ini lah salah satu efek fullday school, saat berangkat langit sangat cerah, tapi saat pulang langit terkadang gelap. Elsa kadang juga merasa stress dengan banyak nya tugas, tapi Ia lebih cemas kepada cuaca yang tidak menentu ini.

"Mana sih Dewa, katanya di suruh nunggu." Tanya Elsa sambil melihat jam tangannya.

Sudah hampir setengah jam Elsa menunggu Dewa. Akhirnya Dewa datang sambil berlari. Peluh terlihat di wajahnya, dan baju seragam nya pun terlihat basah oleh keringat.

"Maaf ya Sa, Aku tadi ada urusan sebentar." Mohon Dewa sambil memegang kedua tangan Elsa dan berlutut di depan Elsa.

"Gak apa-apa, Wa. Seharusnya kamu bilang kalau ada urusan. Kan jadi ngerepotin kamu nya juga." Ujar Elsa sambil me-lap keringat Dewa dengan jemarinya.

"Iya maaf aku lupa. Hp-ku lowbat. Jadi gak ke inget buat ngabarin kamu."

"Iya gak apa-apa. Ayo sekarang kita pulang." Seru Natalia sambil menarik Dewa untuk berdiri.

"Ayo Princess!" Seru Dewa semangat.

Elsa, dan Dewa berjalan bersama ke parkiran motor. Mereka berjalan bersisian sambil berpegangan tangan.

Akhirnya mereka sampai di depan motor Kawasaki Ninja ZX-6R milik Dewa. Dewa melepaskan jaket yang sedang ia gunakan, lalu memberikannya untuk Elsa.

"Pake ini Sa, buat nutupin paha kamu." Ucap Dewa sambil menyerahkan jaket, dan memakaikan Elsa helm nya.

Dewa memang selalu membawa dua helm. Satu untuk dia, dan satu lagi untuk Princess nya.

"Iya Wa." Angguk Elsa sambil tersenyum malu.

Sebelum motor melaju, Dewa memanggil temannya.

"Oy Dimas, mana jaket gua?" Tanya Dewa kepada Dimas, anak buahnya.

"Nih Wa." Kata Dimas sambil menyerahkan jaket milik Dewa.

"Oke makasih bro." Ucap Dewa.

Dewa memakai jaket ke badannya, lalu Elsa segera naik ke motor tinggi tersebut. Motor pun melaju, membelah jalanan yang macet, dan udara dingin yang menerpa mereka.

Dewa menarik kedua tangan Elsa untuk masuk ke saku nya.

"Masukin sini Sa. Dingin tahu. Kayaknya bentar lagi mau hujan."

"Iya Wa, tadi juga aku sempet bingung antara nunggu kamu atau pulang sendiri."

"Tapi untung nya pangeran mu ini datang tepat waktu kan Princess." Ucap Dewa sambil tersenyum, dan melirik spion agar bisa melihat wajah malu-malu Elsa.

"Hahahaha iya, untung Prince datang tepat waktu." Ucap Elsa sambil tersenyum.

Dewa tersenyum puas ke arah Elsa. Princess nya itu memang sangat cantik, dan menggemaskan. Mereka pun tertawa bersama.

Tak terasa akhirnya Dewa, dan Elsa telah sampai di gerbang rumah Elsa.

"Kamu mau mampir dulu gak?" Tanya Elsa setelah turun dari motor Dewa.

"Gak usah deh. Nanti aja kapan-kapan. Bentar lagi juga hujan takut kemalaman pulang nya." Jawab Dewa sambil melepaskan helm di kepala Elsa.

"Oke, makasih ya. Hati-hati di jalan Prince nya Elsa." Ucap Elsa sambil melambaikan tangan.

"Sama-sama Princess nya Dewa. Kamu masuk gih, dingin tahu disini."

"Enggak, aku mau nunggu kamu pergi dulu."

"Oke, dadah sampai ketemu besok." Pamit Dewa sambil berlalu dengan motor besarnya.

Elsa masuk rumah sambil memegang dada nya yang bergemuruh.

"Aduh Dewa. Kenapa malah makin sweet sih."

Big Hug

sahaa__

KONTRADIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang