21

25.8K 1.9K 27
                                    

Langit mendung pun butuh hujan agar kembali cerah

•••

Selfi turun dari motor Bagas ketika mereka sudah sampai didepan rumah gadis itu. Rumah megah itu terlihat sangat sepi karena kedua orangtuanya dan kakak laki-lakinya sibuk bekerja. Namun ada beberapa asisten rumah tangga dan bodyguard yang diperintah oleh Papanya untuk menjaganya.

"Langsung pulang jangan mampir-mampir, inget besok sekolah. Kalo ada tugas dikerjain, punya otak pinter digunain yang bener!" Selfi menatap Bagas seperti mengintimidasi.

"Iya bawel" Balas Bagas menatap Selfi gemas.

"Jangan iya iya doang" bentak Selfi.

"Bawel" Bagas mencubit pipi gadis itu gemas dan segera pergi meninggalkan gadis itu sebelum mengamuk.

"Bag..." suara Selfi tertahan ditenggorokkan saat hendak berteriak, Bagas sudah melaju cepat dengan motornya meninggalkannya.

Selfi langsung masuk kedalam rumahnya dan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Membersihkan dirinya, memakai skincare malam sebelum tidur seperti remaja pada umumnya. Setelah selesai melakukannya, gadis itu merebahkan tubuhnya diatas kasur menatap langit-langit kamarnya.

"Bagas" Selfi menyebutkan nama itu dengan begitu lirih.

Kehadiran Bagas memberikan dampak besar bagi gadis itu. Pria itu memberinya semangat baru.

"Cuma mereka yang gue punya, Papah, Mama, Kak Dewa, Bagas" ucapnya lirih.

Dirinya terlalu lelah, akhirnya Selfi memejamkan matanya memasuki alam bawah sadarnya ditemani dengan air mata yang turun begitu deras membasahi pipinya.

Flasback On...

Gadis itu berdiri ditengah lapangan dengan kepala tertunduk, air matanya terus mengalir.

"Dasar idiot!"

"Dasar Gila!"

"Idiot!"

"Gila!"

"Gila!"

"Dasar cewek Gila!"

Suara itu meneriaki gadis yang berada ditengah lapangan, mereka meneriaki tanpa rasa kasihan dan empati. Yang ada mereka tertawa diatas penderitaan gadis itu.

"Nggak usah ngimpi bisa dapetin Bagas"

"Lo nggak pantes sekolah disini"

"Dasar cewek murahan"

"Nggak tau diri"

"Ngaca dong"

"Sadar diri"

"Jangan mimpi lo bisa dapetin Bagas"

"Dasar cewek cupu"

Gadis itu menutup telinganya, enggan mendengar hinaan dan cacian yang ditunjukkan padanya. Semua itu terasa sakit untuk di dengar.

Gadis itu terbaring gelisah diatas kasurnya, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Hingga sebuah usapan lembut membuatnya langsung terbangun.

"Hey, are you okay?" tanya orang tersebut.

Selfi menatap orang tersebut dengan air mata yang langsung turun begitu derasnya. Orang itu langsung menarik Selfi kedalam dekapannya, menyandarkan Selfi di dada bidangnya.

"Keluarin semua rasa sakit yang lo rasain, jangan dipendem yang ada nanti jadi beban. Nangis aja Fi nangis, emang sih nangis nggak nyelesaiin masalah tapi dengan lo nangis semua beban terasa lebih ringan. Apalagi kalo lo mau berbagi beban lo sama gue, dengan suka rela gue dengerin semua keluh kesah lo selama ini. Gue emang bukan pendengar yang baik, tapi gue akan selalu berusaha jadi yang terbaik buat lo. Trust me"

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang