19

26.5K 2.1K 120
                                    

Trust Me

🌻🌻🌻

Bagas berjalan terburu-buru memasuki kediaman Brawijaya. Perasaan khawatir, takut dan gelisah bercampur menjadi satu. Ia disambut oleh para pengawal sekaligus pelayan yang bekerja disana. Kakinya segera ia langkahkan menaiki anak tangga, hingga terhenti didepan pintu bercat putih bertuliskan nama sang pemilik.

Selfi'S Room

Baru saja Bagas akan mengetuk pintu seorang wanita keluar dari ruangan tersebut.

"Ehh Bagas" kata Desi sambil tersenyum manis.

"Fi kenapa Tan? Kata temen Bagas ada yang datang ya?" tanya Bagas pada Desi.

"Kita ngobrol dibawah saja ya. Sekarang biarin Fi istirahat dulu" kata Desi dan berlalu pergi kebawah.

Bagas menatap pintu putih tersebut dengan cemas, tapi sepertinya yang dikatakan Desi benar. Dengan berat hati akhirnya Bagas pergi mengikuti Desi kebawah.

"Apa yang sebenarnya terjadi Tan?" tanya Bagas setelah dirinya dan Desi sampai diruang keluarga.

Desi menatap Bagas dengan sedih. "Tadi ada laki-laki datang kesini, namanya Dimas. Mantan pacar Fi waktu SMP"

Bagas membulatkan matanya mendengar ucapan Desi, jadi Selfi pernah berpacaran dengan Dimas.

What the hell?

Bagas menetralkan kembali raut wajahnya, berusaha menutupi keterkejutannya. "Dimas sering main kesini Tan?" tanya Bagas penasaran, sudah sejauh mana dulu hubungan mereka.

"Sering, tapi dia main kesini kalo Tante sama Om nggak ada dirumah" jelas Desi.

Bagas mengerutkan keningnya bingung. "Terus hubungan Dimas sama Fi gimana Tan?" tanya Bagas lagi.

"Tante kurang tau, Fi jarang cerita soal Dimas. Karena dia takut, soalnya tante nggak setuju waktu itu dia pacaran sama Dimas"

"Tapi kalo sama kamu sih Tante setuju, Mau nikah sekarang juga boleh" ucap Desi tersenyum jahil.

Bagas langsung tersenyum kecil.

"Tante kadang ngerasa sedih, kenapa gadis baik dan semanis Fi banyak yang nggak suka. Tante ngomong gitu bukan karena mau banggain anak sendiri, itu fakta" Kata Desi dengan raut wajah sendu.

"Pasti yang kamu tau Fi itu gadis yang ceria,cerewet, dia juga terkenal bar-bar, dan aktif. Tapi Fi tidak seperti perempuan biasanya, hal itu dia lakukan untuk menutupi semua luka yang ada dihatinya, luka fisik maupun psikisnya"

"Maksud Tante?"

"Kami bukan orangtua kadungnya, Tante dan Om menemukan Fi dipinggir jalan. Saat kami menemukan Fi dia dalam keadaan begitu memilukan, badan dan wajahnya penuh memar. Saat kami menghampiri dan menyentuhnya ia begitu ketakutan, dengan segala cara Tante berusaha untuk membuatnya nyaman dengan Tante"

"Sampai akhirnya kami berhasil membawa pulang Fi, Tante merawatnya dengan baik. Menyembuhkan traumanya, namun tidak sepenuhnya berhasil. Sampai ia menginjak dewasa, Fi masuk SMP ia begitu pemalu. Ia sulit beradaptasi, sulit mencari teman tapi ia beruntung saat SD Fi menemukan teman yaitu Rani sampai sekarang" Desi bercerita semua tentang anak gadisnya, tanpa ia sadari juga saat bercerita air matanya ikut turun begitu derasnya. Hatinya begitu sakit saat menceritakan itu semua.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang