16

25.6K 1.9K 66
                                    

2 hari kemudian....

Selfi buru-buru masuk kedalam kelasnya, untung saja hari ini Pak Bakti tidak hadir karena sedang ada rapat diluar sekolah. Empat hari bagaikan empat tahun bagi Selfi, gadis itu tak memiliki semangat lagi untuk berangkat sekolah. Ia malas bertemu siapa pun dan tersenyum ke siapapun. Misi sialan dari kedua sahabatnya membuat dirinya begitu menderita, harusnya Bagas yang menderita malah dirinya sendiri.

Selfi harus berangkat lebih pagi untuk menghindari Bagas, cowok itu sering ke rumahnya untuk menjemputnya namun ia menghindar. Bahkan Selfi juga melewati lorong belakang untuk ke kelasnya agar tidak berpapasan dengan kelas Bagas.

Selfi telah menjauhi Bagas selama 2 hari, tidak mengirim pesan, tidak menyapa, ia menghindari Bagas. Bahkan yang lebih parahnya, Bagas sama sekali tak merespon. Cowok itu terlihat biasa saja, Bagas seolah tidak peduli.

"Issshhh jahatnya" lirih Selfi lalu membanting tasnya diatas meja dengan kesal.

"Kenapa lo?" heran Rani.

"Bagas nggak peduli, kayanya strategi kalian nggak mempan deh!" sebal Selfi.

"Bagas malah semakin menjauh sulit digapai" lirih Selfi sedih.

Rani menghela nafasnya berat, lalu duduk disamping gadis itu.

"Lo harus sabar! tunggu sampai tiga hari" peringati Rani.

"Gue nggak bisa Ran, Gue nggak tahan" rengek Selfi.

"TAHAN FI TAHAN!!" gemas Rani dengan sahabatnya itu.

"Satu hari lagi!"

"TAHAN FI, LO PASTI BISA"

"SATU HARI!!"

Selfi langsung membenamkan wajahnya diatas meja, memejamkan mata memilih untuk tidur. Ia tidak memiliki energi untuk mengikuti pelajaran hari ini.

•••

Dava dan Malik Lagi-lagi harus membereskan cokelat, bunga dan surat yang berantakan dilantai akibat ulah Bagas. Seperti tiga hari kemarin, Bagas mengobrak-abrik kolong mejanya sendiri selama 3 hari berturut-turut. Tanpa ditanya pun Dava dan Malik tau apa yang dicari oleh cowok itu, namun mereka tak berani bertanya. Karena jawabannya masih sama, Bagas tidak akan pernah mengakuinya karena gengsinya terlalu besar.

Malik duduk disamping Bagas, cowok itu beralih sibuk dengan ponselnya.

"Gue nggak pernah lagi liat si Sapi ke kelas ini. Dia kemana Gas?" tanya Malik sok penasaran.

Bagas mengedikkan bahu. "Nggak tau"

"Lo marahan sama dia?" tanya Dava. Memasukan banyak cokelat kedalam tasnya.

"Mana gue tau" jawab Bagas acuh tak acuh.

"Emangnya lo nggak kangen? udah dua hari loh Fi cuek banget sama lo" tanya Malik menggoda.

"Nggak lah" sungut Bagas dingin.

Dava menepuk bahu Bagas. "Gue nanya serius. Lo beneran nggak ada rasa sama si Sapi betina itu?" tanya Dava penasaran.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang