66-TAMAT-

54.8K 2.1K 179
                                    


Baca ulang ya Bun kalo nggak dapet feelnya atau lupa sama ceritanya.
Soalnya ini part ending :)
Thanks udah support aku semuanya

•••

Selfi menutup laptopnya setelah selesai menonton konser idol K-Pop nya secara online. Selfi sedikit meregangkan otot tubuhnya dan meminum sisa minuman dinginnya. Tenggorokannya terasa sangat kering setelah dua jam berteriak tanpa henti.

Mata Selfi menatap jendela kamarnya saat mendengar suara lemparan, matanya menatap was-was. Sebelum berjalan mendekati jendela Selfi menatap jam dinding, sudah hampir tengah malam.

Selfi mengernyit saat tak menemukan siapapun dibawah sana, ia memberanikan diri membuka jendelanya dan berjalan keluar menuju balkon. Ia semakin merapatkan sweaternya saat angin malam diluar menyapanya lembut.

Kedua tangannya memegang pembatas balkon, matanya mengerjap cepat ketika melihat bayangan Bagas dibawah sana yang sedang berusaha naik menuju atas untuk menghampirinya.

Selfi menyipitkan matanya,memastikan jika itu benar-benar Bagas.

"Bagas" lirih Selfi.

Seseorang yang Selfi pastikan mendongak, ia mencoba tersenyum manis sambil memanjat menyusul Selfi.

Selfi mundur satu langkah saat Bagas telah sampai dan berdiri disebelahnya. Dengan nafas terengah-engah Bagas menatap keadaan sekitar.

Sepi, Bagas kembali tersenyum kecil saat tatapan mereka bertemu.

Selfi masih tidak percaya, ia mencubit pipinya cukup keras.

"Awww sakit bego" rengeknya.

Bagas yang melihat itu terkekeh geli. "Gue beneran Bagas ko bukan hantu"

"Bagas?"

Bagas menggeleng ketika Selfi berniat mendekat. "Diam disitu,jangan bergerak atau anda saya tangkap"

"Konsepnya nggak gitu" seru Selfi heran.

Tiba-tiba sebuah balon berbentuk sapi terbang melewati depan kamar Selfi, ia langsung menatap kebawah dan di sana terdapat banyak lampu dengan bentuk sapi. Hal ini membuat Selfi tercengang, harusnya berbentuk hati ataupun bertuliskan I Love You. Berbeda dengan yang satu ini, tapi menurutnya lucu.

Bagas berjalan mendekati Selfi, ia menatap Selfi yang masih fokus menatap lampu berbentuk sapi dibawah sana.

Selfi mengalihkan pandangannya, kini ia balik menatap Bagas. Ia tersenyum kecil, tangannya memegang pembatasan balkon dengan erat. Tiba-tiba saja ia merasa gugup saat jarak Bagas sangat dekat dengannya, jantungnya maraton.

Selfi sangat merindukannya, Bagas terus menatap wajah Selfi begitu pun dengan Selfi yang terus berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Romantisnya jadi hilang" lirih Selfi supaya tidak terlihat gugup.

Bagas terkekeh."Lucu ya nggak sesuai ekspektasi lo, karena bentuknya sapi" ucap Bagas menebak saat melihat ekspresi wajah Selfi.

Selfi tersenyum tipis. "Tapi suka kok" serunya.

"Suka sama bentuk sapinya apa orangnya" tanya Bagas.

"Dua-duanya..eh sapinya"

Bagas tertawa kecil, ia menundukkan kepalanya tak lagi berani menatap selfi.

"Gue nggak bisa romantis kaya Oppa Korea yang biasa lo tonton Fi, gue cuma bisa jadi rumah ternyaman buat lo pulang. Gue nggak tau harus mulai dari mana, untuk bilang apa yang gue rasa. Gue sadar gue salah, belakangan ini gue nggak anggap lo ada"

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang