Bagas tengah melakukan rapat tentang acara hari ini dibelakang panggung. Ia hanya melakukan evaluasi tentang acara tadi, karena acaranya berjalan dengan lancar jadi mereka tak harus berlama-lama untuk membahasnya.Para anggota Osis bertepuk tangan karena acaranya berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan. Satu persatu pun pamit untuk membersihkan sampah atau membereskan atribut panggung.
Sama halnya yang dilakukan oleh gadis yang bernama via yang sedang memunguti sampah di lapangan. Namun perhatiannya teralih kan saat melihat gadis yang beberapa saat lalu terlihat sedang bersama Bagas. Dan yang membuatnya cukup terkejut ada perhatian Bagas pada gadis itu.
Bagas memberikan gadis itu topi dan air mineral bahkan saat dipanggung ia melihat Bagas mencuri pandang dan tersenyum pada gadis itu.
Tanpa pikir panjang ia berjalan kearah gadis itu dan dengan sengaja menubruknya.
"Gimana sih?" Bentaknya.
Beberapa siswa yang tadinya sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing kini terfokus kearah lapangan.
Gadis itu menatap Via tajam. "Apa?" jawabnya.
"Lo bilang apa?" bentaknya lagi.
"Lo menghalangi jalan gue!" serunya.
"Menghalangi? Kamu bilang menghalangi?!" balas gadis itu tenang.
"Iya, minta maaf Lo sekarang!" seru Via sombong.
"Minta maaf? Saya harus minta maaf sama kamu?"
"Cihh, seharusnya kamu yang minta maaf. Ponsel saya jatuh dan itu gara-gara kamu!" Balas gadis tak terima dengan tuduhan Via.
Via terlihat terpancing emosi, tanpa aba-aba gadis itu menarik topi yang dikenakannya dan masker yang gadis itu kenakan. Via tersenyum miring saat melihat wajah gadis itu seperti apa.
Beberapa siswa kelas XII terlihat terkejut saat mengetahui siapa gadis bertopi dan bermasker itu.
Via berdecih. "Lo bukan siswa sini bukan?" ucapnya.
Gadis itu terlihat menyeringai, tanpa memperdulikan Via gadis itu pun beralih mengambil ponsel, topi dan maskernya. Lalu meninggalkan Via yang masih berada disana.
Via mencengkeram tangannya kuat-kuat, lalu seseorang memanggilnya.
"Vi cepet biar kita bisa pulangnya nggak sore!" ucap gadis lain.
Via pun langsung bergegas menyusul temannya.
Kejadian itu tak hanya di saksikan oleh siswa yang masih disana, Bagas pun melihat semuanya. Siti dan Rani juga, mereka ingin membantu namun melihat gadis itu melawan mereka pun memilih diam.
Bagas berada di pinggir lapangan bersama Rani dan Siti menunggu gadis itu.
"Ayo pulang" ajak Selfi sambil memakai masker dan topinya. Ia belum menyadari jika Bagas sudah ada disitu.
Rani dan Siti masih terdiam, membuat Selfi mendongakkan kepalanya. Tatapannya bertemu dengan Bagas.
"Gue yang antar" ucap Bagas.
Selfi menggelengkan kepalanya. "Gue udah janji mau pulang bareng sama mereka" balas Selfi dingin.
Bagas yang menyadari jika sikap kekasihnya berbeda langsung menatap mata gadis itu dalam. Dengan cepat Selfi mengalihkan pandangannya.
Rani dan Siti yang melihat situasi itu pun tak tau harus apa.
"Ayo" ajak Selfi sekali lagi.
"Kita pulang barengnya kapan-kapan aja Fi, Lo sekarang pulang bareng Bagas aja" ucap Rani dan diangguki oleh Siti.
"Oke, gue balik sendiri" jawabnya lalu bergegas pergi.
Namun baru satu langkah, tangannya di cekal oleh Bagas membuat gadis itu kini beralih didepan Bagas. Dengan lembut Bagas melepas topi dan masker yang dikenakan Selfi lalu menarik gadis itu kebelakang sekolah.
Beberapa siswa disana terlihat biasa saja, berbeda dengan Via yang terlihat penasaran dengan gadis itu.
•••
Keduanya kini tengah dibelakang sekolah, Bagas sengaja membawa gadis itu kesini. Karena ia merasa ada yang tidak beres dengan kekasihnya.
"Kenapa?" tanya Bagas membuka suara.
Selfi mencoba menetralkan ekspresi wajahnya. Dia terbakar api cemburu, Selfi berusaha untuk biasa saja. Namun sia-sia, kecemburuan sudah menguasai dirinya.
"Apa?" tanya Selfi tanpa berani menatap lawan bicaranya.
Bagas memegang kedua sisi pundak gadis itu. "Tatap mata gue Fi" ucapnya.
Selfi dengan sedikit keberanian yang ia miliki akhirnya menatap mata pria itu.
"Kenapa?" tanya Bagas lagi.
"Gue nggak papa" jawab Selfi.
"Lo bohong" seru Bagas.
"Bohong soal apa?" tanya Selfi masih tetap tenang.
"Gue nggak tau, yang gue tau Lo sembunyiin sesuatu yang nggak gue tau" ucap Bagas tepat.
"Harusnya gue yang bilang begitu" balas Selfi.
Bagas melepaskan tangan di kedua sisi pundak gadis itu, kini ia bingung dengan perkataan gadis itu.
"Soal apa?" tanya Bagas mulai terpancing suasana.
"Soal Via"
"Cewek yang tadi ngobrol sama lo sepanjang acara. Cewek yang tadi naik keatas panggung dengan senyum paling manis dan tadi pas di lapangan dia sengaja nabrak gue dari belakang, siswa baru yang pindah di sekolah ini pas waktu gue lagi koma. Dan dia ngejar-ngejar cowok yang gue suka" ucap Selfi panjang lebar
"Keliatannya lo juga asik-asik aja ngobrol sama dia dan gue nggak masalah soal itu" ketusnya.
"Gue juga nggak masalah soal dia ngejar-ngejar lo dan gue tau lo nggak akan suka. Tapi kenapa lo nggak cerita ke gue, kenapa gue harus tau dari orang lain. Selama ini gue orang terdekat lo kan gas selain Bunda dan ASKARA" Seru Selfi.
"Fi.." lirih Bagas.
"Lo nggak perlu jelasin, jujur gue cemburu banget waktu gue lihat milik gue deket sama cewek lain" jujur Selfi mencurahkan semua isi didalam hatinya
"Dan lo nggak perlu merasa bersalah dan minta maaf" lanjutnya serius.
"Gue mau pulang sendiri, jangan kejar gue" ucapnya lalu pergi begitu saja.
Selfi berjalan di lorong belakang sekolah yang sepi, suara isakan terdengar begitu jelas. Selfi mengalihkan semua hal yang mengganggu pikirannya. Ia berjalan dengan cepat, takut jika Bagas akan mengejarnya.
"FI!"
Dengan segera gadis itu berlari mencoba menjauh dari Bagas, beberapa siswa yang melihat itu terkejut saat melihat gadis itu berlari dengan menangis.
"FI!"
Dengan satu gerakan Bagas berhasil memegang lengan gadis itu.
"LEPAS!" Tanpa disadari Selfi berteriak dan menatap Bagas penuh amarah.
"Maaf gue mau sendiri dulu" lirihnya. Tatapannya berubah sendu.
Perlahan Bagas mengendurkan cengkeramannya dan membiarkan gadis itu pergi begitu saja. Ia akan menemui gadis itu nanti setelah semua urusannya disini selesai.
............
MAAF KALO TERLALU BUCIN....SUKA SUKA SAYA
Jangan lupa vote dan komen yaaaa
Vote kalian sangat berarti
Byeeee.....
Happy reading 💜
TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.