46

19.5K 1.1K 53
                                    


Selfi merapatkan sweater yang ia kenakan, ia tengah menunggu Ayahnya di depan gerbang rumahnya. Sesuai dengan perkataan yang kemarin, Bagas tidak menjemputnya hari ini.

Hari Senin, Selfi berangkat lebih awal ke sekolahnya. Ia harus bertemu dengan kepala sekolah tentunya di temani oleh Burhan.

Selfi pun berjalan di koridor, menyusuri kelas demi kelas. Setelah bertemu dengan kepala sekolah dan guru yang akan menjadi wali kelasnya Selfi pun diberitahu jika ia berada dikelas X AK 1. Sepanjang koridor banyak siswa siswi yang membicarakannya.

"Murid baru"

"Pindahan mana ya"

"Pasti di sekolahnya yang lama ada masalah"

"Cantik banget"

"Duh gue takut Mas Bagas kalo liat dia jadi berpaling dari gue"

Selfi menahan untuk tidak tertawa, ia pun masuk kedalam kelasnya. Di sana sudah banyak teman sekelasnya, Selfi tersenyum ramah ke arah mereka. Beberapa ada yang membalasnya dan juga ada yang terlihat tak peduli.

Bel masuk pun berbunyi, Selfi masih bingung mencari tempat duduk. Tempat yang dulu pernah ia tempati sudah ada penghuninya.

"Murid baru ya?" tanya seseorang dari belakang.

Selfi mengangguk, lalu melempar senyum.

"Duduk sama gue aja" ujar gadis itu lalu berjalan mendahului Selfi.

Selfi pun mengekori gadis itu dibelakang sambil berbisik. "Makasih"

Keduanya pun bersiap untuk mengikuti upacara hari ini, Selfi menaruh tasnya di kursi dan memasukkan sweaternya ke dalam tasnya. Pelajaran di semester awal baru berjalan selama seminggu, jadi Selfi tidak terlalu tertinggal jauh.

"Yuk kelapangan" ajak gadis itu meraih topinya yang berada diatas meja.

Begitu pun dengan Selfi, mereka berjalan berdampingan. Kali ini mungkin ia akan kuat mengikuti upacara, Dokter pernah bilang jika kondisinya sudah benar-benar membaik.

"Ahh iya nama lo siapa?" Tanya gadis itu ramah.

"Selfi panggil aja Fi. Lo?" balas Fi tak kalah ramah.

"Gue Gea, semoga kita menjadi teman sebangku yang baik untuk kedepannya" seru Gea terlihat senang.

Selfi mengangguk cepat. "Iya"

Selfi tak sengaja melihat Bagas yang berada dibarisan kelasnya, Bagas tersenyum tipis. Beberapa anggota ASKARA terlihat bersorak karena kehadiran Selfi. Membuat siswa siswi di lapangan riuh, hampir semuanya mengenali Selfi tak terkecuali kelas X.

"Kok pada liat kearah kita semua sih" lirih Gea.

Selfi menghela nafas. "Nggak usah peduliin Ge" bisik Selfi.

"Kayanya mereka kagum karena kecantikan lo" bisik Gea saat mereka sudah berada dibarisan kelas mereka.

"Ngaco ahh" balas Selfi.

"Buktinya anak-anak ASKARA tadi ngeliatin lo gitu banget" ujar Gea.

"Karena gue itu paca...." Selfi langsung memukul mulutnya pelan.

"Kenapa Fi?" Tanya Gea.

"Cantik" ucap Selfi tersenyum lebar.

"Iya sih, tapi lirikan Kak Bagas beda banget"

"Perasaan lo aja kali"  balas Selfi.

"Putrinya SMK YOSKA lewat" seru Gea menyenggol lengan Selfi.

Selfi pun tertarik untuk melihat ke arah depan. "Dia keliatannya populer banget" ujar Selfi sok polos.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang