Bagas memasuki UKS dengan terburu-buru, ia bahkan berlari dari ruangan Bu Aida menuju UKS. Raut wajahnya pun terlihat jelas tersirat kekhawatiran, setelah sampai di depan UKS ia merubah raut wajahnya kembali ke Bagas yang dingin dan cuek. Di dalam UKS ada dua petugas PMR dan kedua sahabat Selfi ada di sana. Semua orang pun keluar dari UKS tak terkecuali Bagas, ia duduk tepat di samping kabin gadis itu. Ia menghela nafasnya lega, setidaknya gadis itu masih hidup. Jujur dia sangat panik saat mengetahui jika Selfi masuk UKS, gadis itu pingsan tadi.Bagas terus memperhatikan wajah cantik Selfi yang tengah terlelap. Ia mengakui bahwa dirinya sangat pengecut, hanya berani memperhatikan Selfi secara diam-diam. Dan pura-pura tidak suka saat Selfi mendekatinya dan mencoba menarik perhatiannya.
"Gue tau kok gue emang cantik" ucap Selfi membuka matanya sambil tersenyum jahil.
Bagas mengalihkan pandangannya Sialan ia ketahuan!.
Sedangkan Selfi hanya terkekeh pelan melihat seorang Bagas salah tingkah, karena di jahilnya.
"Siapa juga yang ngeliatin lo" ketusnya ketika melihat Selfi masih memasang wajah jahil.
"Ahh masa sih?" tanya Selfi sambil tertawa.
Bagas mendengus.
"Padahal ngaku juga gapapa" ucapnya masih memasang wajah jahil.
Bagas memutar bola matanya malas, kenapa gadis dihadapannya sekarang selalu saja menjengkelkan.
"Lo beneran sakit kan?" heran Bagas.
"Iya duh sakit" jawab Selfi sambil memicingkan matanya, wajahnya dibuat memelas.
"Makasih, udah belain gue" kata Selfi dengan senyum lebar.
Bagas hanya mengangguk pelan. "Tau dari mana?"
"Siti" balas Selfi.
"Gue nggak mimpi kan?" ujar Selfi.
Bagas yang mendengar itu memicingkan matanya.
Selfi tak hentinya tersenyum. "Iya gue nggak mimpi kan? Lo tadi belain gue" katanya heboh sendiri.
"Ya ampun lo sweet banget tau nggak" lanjutnya tak hentinya.
"Lo bisa semarah itu, jangan-jangan lo emang suka ya sama gue" tebak Selfi.
"Lo mau pulang sekarang?" tanya Bagas mengalihkan pembicaraan.
"Emang boleh pulang?" Tanya Selfi.
Bagas mengangguk. "Nanti gue suruh temen lo buat izin ke guru"
"Lo mau anterin gue pulang?" tanya Selfi berusaha duduk dan dengan sigap Bagas membantunya.
"Kalo masih sakit tiduran aja" kata Bagas ketika mendengar Selfi meringis.
Selfi langsung menempelkan tangannya ke dahi Bagas. "Nggak panas" serunya.
Bagas hanya tersenyum tipis, melihat gadis itu yang tak hentinya berbicara.
"Kok disini, emang nggak dihukum sama Bu Ai. Kan tadi kalian berantem" ucap Selfi.
Bagas menggeleng. "Gue ceritain semua ke Bu Ai alasan kenapa kita berantem"
Selfi menganggukkan kepalanya. "Gue boleh minta tolong?"
"Apa?" sahut Bagas kembali dingin.
"Haus, minta beliin lemon tea dingin boleh?" Pinta Selfi memelas.
"Lo itu lagi sakit, baru aja sadar langsung minta lemon tea" cerca Bagas.
"Yang sakit punggung gue bukan mulut ataupun gigi gue" jawab Selfi santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.