40

18.6K 1.3K 61
                                    

Selfi sampai dirumahnya dengan perasaan kalut, beberapa asisten dirumahnya menyambutnya. Selfi tak menanggapinya, ia langsung masuk ke dalam kamarnya.

Selfi melempar tasnya ke sembarang tempat, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tubuh terlentang. Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya panjang, kemudian bangkit dari posisinya. Merogoh ponselnya yang berada di kantong seragamnya.

Selfi melemparkan ponselnya ke atas kasur lalu merebahkan kembali tubuhnya.

"Ishhh nyebelin banget si"

"Seenggaknya nelpon gue kek, kirim pesan"

"Nggak khawatir apa"

"Lagian lo juga sih Fi bego, gitu aja cemburu. Ceweknya juga ngapain sih, Bagas juga harusnya bilang kek kalo dia udah punya pacar"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya.

"Masuk" seru Selfi.

"Non mau mandi sekarang atau nanti?" Tanya salah satu pekerja dirumahnya.

"Sekarang aja Bi" jawab Selfi sopan.

"Biar saya siapkan air hangatnya Non"

Selfi bangkit dari kasurnya. "Nggak usah Bi, biar Fi aja"

"Baik Non"

"Nanti saya langsung tidur ya, kalo Mama sama Papa sudah pulang bilang Fi lagi nggak mau di ganggu" jelas Selfi.

"Baik Non"

"Non mau sekalian dibawakan makanan?"

Selfi mengangguk. "Nanti taruh aja di meja belajar ya Bi"

"Baik Non, kalo begitu saya permisi" Selfi hanya mengangguk.

Selfi pun langsung mengunci pintu kamarnya lalu bergegas mandi.

Tak butuh waktu lama Selfi pun selesai mandi dan sudah berganti pakaian, ia langsung merebahkan
tubuhnya perlahan-lahan matanya tertutup menyelami alam bawah sadar hari ini cukup melelahkan.

••

Bagas berlari dengan nafas tergesa ke arah Selfi. Bagas tersenyum lebar diseberang jalan dengan ice cream di kedua tangannya.

Selfi menatap Bagas dengan senyum lebar, ia melambaikan tangannya. Selfi berdiri tepi jalan bersebrangan dengan Bagas. Selfi terus memperhatikan Bagas dari sana, senyumannya tak pudar sedikit pun.

Bagas terus berlari tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Karena terlalu bersemangat Bagas tidak menyadari sebuah mobil melaju kearahnya dengan kecepatan tinggi. Selfi berteriak, namun lidahnya terlalu kelu seolah-olah ada tali yang mengikat lehernya agar tak bisa mengeluarkan suara.

Sepersekian detik tubuh Bagas sudah terkulai tak berdaya ditengah jalan, Selfi menahan nafas tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi. Tepat di depan matanya Bagas ditabrak oleh sebuah mobil bak berwarna hitam yang sudah melarikan diri.

Selfi berlari dengan tubuh yang gemetar, ia terduduk lemas disebelah Bagas dan membawa tubuh priae itu dalam pangkuannya. Mata Selfi menatap Bagas yang tersenyum manis padanya. Selfi menggeleng cepat, perlahan air matanya mengalir melewati pipinya tanpa permisi.

"Bagas" tutur Selfi dengan suara bergetar.

Bagas mengulurkan tangannya yang penuh bercak darah untuk mengusap air mata kekasihnya.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang