Sekolah nampak sangat ramai, gerbang dibuka lebar-lebar memperlihatkan siswa siswi kelas XII yang terlihat sedang berfoto bersama teman satu angkatan. Acara kelulusan diadakan di lapangan sekolah, dengan panggung yang cukup besar.Acara ini dilakukan setiap tahunnya sebagai acara perpisahan untuk kelas XII dan juga perayaan atas kelulusan siswa siswi kelas XII. Acara tersebut juga menampilkan banyak penampilan dari kelas X dan XI.
Lapangan terisi penuh, beberapa siswa siswi terlihat berjalan hilir mudik.
Gadis itu mengenakan sweater berwarna putih dan minskirt merah tak lupa masker menutupi setengah wajahnya menambah keimutannya. Seseorang memanggilnya dari sebrang sana membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Fi!"
Selfi lalu melambaikan tangannya kearah sahabatnya. Walaupun gadis itu menggunakan masker, kedua sahabatnya bisa mengenalinya.
Rani dan Siti pun berlari menghampiri Selfi yang tengah berdiri di depan gerbang.
"Sorry ya gue baru kabarin lo tadi pagi, gue lupa kalo gue harus berangkat pagi. Soalnya gue mewakili kelas kita buat isi acara" jelas Rani.
Bagas sudah memberitahunya untuk menjemput Selfi dan ia mengatakan jika akan menjemput gadis itu. Tapi ia baru ingat jika dirinya menjadi salah satu pengisi acara. Rani harus berangkat pagi untuk absen dan menyiapkan yang akan ia tampilkan.
Selfi mengerti dan paham, ia tak mempermasalahkan hal itu.
"Gue kangen banget tau" seru Siti lalu langsung memeluk Selfi. Diikuti oleh Rani.
Selfi terkekeh. "Gue juga kangen kalian" seru Selfi tak kalah heboh.
Mereka pun menyudahi acara peluk-pelukannya.
"Oh ya, Bagas udah nyiapin tempat buat lo. Gue nggak bisa gabung sama kalian" ucap Rani menatap keduanya sendu.
"Nggak papa" balas Selfi menepuk pundak Rani.
"Tampilin yang bagus buat kelas kita" seru Siti semangat.
"Siap laksanakan" seru Rani semangat.
"FI!"
Suara seseorang menginterupsi ketiganya, secara bersamaan mereka mencari orang itu. Terlihat Bagas sedang berjalan menghampiri ketiganya.
"Berangkat sama siapa?" tanya Bagas sambil memberikan sebotol air mineral.
Selfi menerimanya. "Diantar Burhan" balasnya.
Bagas mengangguk, lalu memakainya topi.
"Biar nggak kepanasan" ucap Bagas sambil merapikan rambut gadis itu.
"Gas gue juga haus terus kepanasan, Lo nggak kasihan sama gue" seru Rani tiba-tiba.
Bagas menatap Rani datar. "Lo haus sama kepanasan ya?"
Rani mengangguk.
"Mal"
"Malik" teriak Bagas cukup kencang.
Malik yang merasa terpanggil pun langsung mendekati mereka.
"Apa?" tanya Malik.
"Doi lo kepanasan terus kehausan kasih sayang" seru Bagas.
Rani yang mendengar itu langsung melotot menatap Bagas tajam.
Selfi dan Siti terlihat menahan agar tidak tertawa.
"Mau gue ceburin ke kali, aseli lo nggak akan kepanasan lagi terus udah gitu adem pula" balas Malik tak berdosa.
"Kalo Lo haus tinggal minum aja airnya" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.