Bagian yang paling kalian nantikan
Eits jangan senang dulu ya
Akan ada kejutan...Selfi menyudahi acara pelukannya dengan Bagas, Selfi menatap Bagas lekat. Begitupun dengan Bagas, ia menatap Selfi dengan lekat.
Bagas mengelus pipi Selfi lembut, Selfi memejamkan matanya menikmati perlakuan Bagas padanya.
"Gue udah maafin"
Selfi menghela nafas panjang. "Tapi maaf, sampe sini gue udah cape banget. Maaf Gas gue nyerah" lirih Selfi menarik tangan Bagas lembut dari pipinya.
Selfi meremat roknya kuat-kuat. "Maaf karena gue nyerah secepat ini"
"Maaf karena belum bisa jadi yang terbaik buat Lo"
"Maaf karena nggak bisa nepatin janji untuk selalu di samping Lo"
"Maaf tante, Fi nggak bisa jagain Bagas lagi"
"Maaf karena terlalu cemburuan"
"Maaf karena selalu nyusahin lo, jadi beban buat Lo"
"Maaf karena selama ini gue sering bikin Lo kecewa"
"Maaf...."
Bagas menatap Selfi lekat, tubuhnya merasa lemas saat ini. Bagas bingung harus merespon apa, harusnya dia yang mengatakan semua hal itu.
Bagas menatap Selfi sendu, tangannya meraih tangan Selfi dan menggenggamnya.
"Jangan pergi!"
Selfi tersenyum tipis, lalu melepaskan genggaman tangan Bagas secara perlahan.
Selfi membuang pandangannya, terlalu sakit untuk menatap Bagas. Selfi berani bersumpah ia tidak pernah siap untuk melepaskan Bagas sedikit pun. Selfi tidak pernah ingin kehilangan Bagas.
"We're done...." Lirih Selfi parau. Ini semua demi kebaikan keduanya.
Bagas terpaku ditempatnya.
"D-done?"Selfi mengangguk. "Sorry" setelah itu ia berbalik meninggalkan Bagas.
Bagas seolah linglung, ia lalu menahan tangan Selfi. "Nggak Fi, nggak!"
"Nggak!"
"Bilang ke gue, apa yang perlu gue perbaiki Fi. Semua bisa dibicarakan dengan baik-baik, nggak gini Fi caranya. Gue minta maaf soal gue yang selalu mengutamakan Via dari pada Lo"
"Maaf Fi maaf soal itu"
"Apa tidak ada kesempatan, buat gue perbaiki semuanya" lirih Bagas putus asa.
"Gue mohon Fi, tarik kata-kata Lo"
"Maaf Fi maaf"
"Maaf gue belum bisa jadi cowok yang terbaik buat lo, gue bakal perbaiki Fi. Tapi tolong tetap di samping gue, jangan pergi Fi. Gue mohon"
"Gue akan lakukan apapun, tapi tolong Fi jangan pergi"
Selfi menggeleng cepat. "Kenapa baru sekarang Gas?"
"Kenapa?"
"Kenapa disaat gue udah nyerah, lo kaya gini"
"Maaf Fi..."
Selfi melepaskan tangan Bagas yang menahannya. "Sorry, kita udah selesai"
Selfi meninggalkan Bagas, sedangkan Bagas menatap kepergian Selfi dengan perasaan kalut.
"Maaf Fi..." Lirih Bagas.
Selfi mengepalkan tangannya, air matanya sudah membasahi pipinya. Sepanjang perjalanan keluar dari sekolahnya ia terus menangis. Dadanya benar-benar sesak, ia sudah cukup sabar selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.