Seorang gadis tengah berdiri di balkon kamarnya, menatap langit sore menantikan tenggelamnya sang matahari. Waktu berjalan begitu cepat, langit sore begitu menyejukkan mata. Menyampaikan rindu pada sang kekasih, gadis itu tersenyum manis.
Hembusan angin sore menerpa wajah cantiknya, menerbangkan beberapa helai rambutnya yang tergerai indah.
Seorang pria menghampiri gadis itu memeluknya dari belakang, membuat gadis itu terkejut.
"Baby what are you doing here?" Tanya pria itu.
Gadis itu sedikit terkikik geli saat dagu pria itu menempel di pundaknya, Hembusan nafas pria itu menerpa leher jenjangnya.
"The sky ia very beautiful" ungkapnya tanpa mengalihkan pandangannya.
"You're more beautiful" jawab pria itu mengacak rambut gadis itu gemas.
Pria itu melepaskan pelukannya, kini beralih berdiri disamping gadis itu. Menatap langit dengan pikiran mereka masing-masing tanpa ada obrolan.
Pria itu beralih menatap gadis disampingnya, tatapannya berubah menjadi sendu.
"You Miss him?" Pertanyaan itu berhasil membuat gadis itu menatapnya penuh tanya.
"Who do you mean?" Tanya gadis itu bingung.
Pria itu terkekeh saat melihat ekspresi gadis itu, tanpa ragu mencubit pipi gembul gadis itu.
"Issshhh sakit!!" Serunya kesal.
"Kangen sama Bagas?" Pria itu mengulang pertanyaan itu lagi.
Gadis itu hanya mengangguk pelan.
"Temui dia" ucap Pak Burhan.
Gadis itu menghela nafas panjang. "Sekarang Bagas lagi sibuk, Fi nggak mau ganggu" ucapnya.
Selfi tau jika saat ini Bagas tengah sibuk, Dava yang memberitahunya. Ia juga sengaja tidak menelfon sekedar memberi kabar jika dirinya sudah baik-baik saja. Selfi pun melarang kedua orangtuanya untuk memberitahu Bagas. Ia menelfon Dava beberapa hari yang lalu, saat dirinya sudah merasa jauh lebih baik keadaannya. Ia tak ingin Bagas terlampau khawatir, Selfi sangat bersyukur bahwa Bagas baik-baik saja.
"Ponsel Papa" ucap Selfi sambil mengulurkan tangannya.
"Untuk apa?" tanya Burhan.
Selfi hanya tersenyum manis.
Pria itu mengelus rambut gadis itu lembut. "Ini" ucapnya sambil tersenyum manis.
Gadis itu mencium pipi Pak Burhan lembut. "Thanks dad" serunya senang.
Selfi pun mengetik nama seseorang di ponsel ayahnya, lalu menelfon orang tersebut. Namun tak ada jawaban, Selfi pun mengembalikan ponselnya pada sang Ayah dengan raut wajah kesal.
Gadis itu mencebikkan bibirnya. "Nggak di angkat" ucapnya kesal.
"Udah tadi sama Mama, jemurannya" balas Burhan.
"Issh bukan" kesal Selfi.
Burhan hanya terkekeh geli lalu mengacak rambut putrinya gemas.
"Kita ke sekolah, temui Bagas" balas Burhan.
"Serius" balas Selfi tak percaya.
Burhan mengangguk cepat.
Gadis itu berhambur kedalam pelukan Pak Burhan. "Ngerti banget sih kalo anaknya lagi dilanda ke rinduan" seru Selfi.
Burhan hanya terkekeh. "Iyaa"
Selfi pun melepaskan pelukannya, lalu menatap Burhan.
"Fi siap-siap dulu, Papa tunggu didepan ya" balas gadis itu berlalu pergi ke kamarnya.
Sesuai permintaan putrinya Burhan menunggu didepan, beliau sudah duduk didalam mobilnya. Menunggu gadis itu yang belum juga keluar.
Yang di tunggu akhirnya pun keluar dengan wajah yang berseri-seri, membuat Burhan terkekeh.
Gadis itu membuka pintu mobil, lalu tersenyum manis pada Burhan.
"Ayo Pa berangkat" seru Selfi semangat.
Burhan langsung menyalakan mesin mobilnya melaju menuju ke sekolah tempat putrinya belajar.
Sepanjang perjalanan gadis itu terus berbicara tak ada hentinya, Burhan hanya mengangguk saja.
"Papa dengerin Fi ngomong nggak sih?" seru Selfi kesal karena sedari tadi Burhan hanya mengangguk setiap gadis itu bicara.
"Iya sayang" balas Burhan.
Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap Burhan tajam.
"Apa coba?" tanya Selfi.
"Fi minta ponsel baru, ponsel Pak Samsul yang limited edition. Yang Samsul X BITIES" balas Burhan.
"Samsung yah, BTS bukan BITIES" seru Selfi kesal.
Burhan hanya mengangguk paham. "Emang ponsel Fi kenapa? Rusak?. Kan baru beli seminggu yang lalu" tanya Pak Burhan tanpa mengalihkan pandangannya.
Selfi menyandarkan kepalanya. "Masih bagus, Fi pengen banget Pa. Karena ada BITIESnya"
"BTS" balas Pak Burhan.
Selfi mengangguk paham. "Papa mau kan beliin"
"Engga" tolaknya cepat.
Gadis itu mencebikkan bibirnya kesal. "Beliin ya Pah, please" ucapnya dengan wajah yang memelas.
Burhan lalu menatap putrinya sambil tersenyum manis, membuat gadis itu ikut tersenyum.
"Engga" balasnya membuat senyum gadis itu luntur seketika.
"Pah" ucap Selfi memaksa.
"Sudah sampai" seru Burhan saat mobilnya telah sampai di depan Sekolah putrinya.
Gadis itu langsung keluar dengan ekspresi wajah kesal, Burhan hanya geleng-geleng kepala. Terlihat gadis itu mengotak-atik ponselnya, mencari kontak seseorang dan langsung menelepon orang tersebut.
Happy reading semua
Ikuti terus ya
Thanks yang udah vote
Ajak teman kalian juga buat baca BAGASKARA 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.