Pagi ini suasana di SMK YOSKA begitu riuh karena sebuah video yang beredar luas di Instagram. Mereka semua membicarakan si pelaku yang kejam sekali hanya karena dendam sampai ingin membunuh gadis itu.
'gila'
'nggak punya otak!'
'mentang-mentang anak kepala sekolah bisa seenaknya!'
'kasian Selfi'
'jahat banget!'
'lebih kejam dari ibu tiri!'
'pengen tenar nggak gitu caranya mbak'
Dan masih banyak lagi, Gea tersenyum lebar saat membaca komentar di beranda Instagram gosip sekolahnya.
Gea pun meletakan ponselnya lalu mengambil bekal di tasnya, ia sengaja hari ini membawa bekal. Terlalu malas untuk ke kantin, ia juga sudah memprediksi jika hari ini Selfi tidak masuk.
Gea melahap sandwichnya dengan lahap, sambil kembali membaca komentar. Ia jadi teringat Selfi, bagaimana ya keadaan gadis itu. Apa baik-baik saja, Gea ingin sekali menghubunginya namun ia ingat betul kemarin ponsel, buku, dan tas Selfi ikut basah.
Gea kembali menutup bekalnya memasukan kembali kedalam tasnya tiba-tiba aja nafsu makannya hilang. Ia kemudian beranjak menuju kantin untuk membeli minuman dingin.
Saat Gea sedang berjalan ke kantin matanya tak sengaja melihat Dea dan kedua temannya keluar dari BK, membuat Gea berseru senang dalam hati. Tiba-tiba seseorang menghadang jalannya.
"A-ada apa Kak?" tanya Gea gugup.
"Ikut gue" ajak Rani menarik tangan Gea, jangan tanya mba Siti dimana. Siti sedang memberitahu Bagas tentang Video itu.
•••Bagas tengah berada di tepi lapangan bersama anggota ASKARA melihat anggota yang lain sedang bermain basket, jangan lupakan Via pastinya gadis itu ada di sana.
"Hari ini gue nggak liat Fi" seru Dava.
Mereka belum mengetahui video panas yang beredar, maklum mereka tidak terlalu tertarik dengan akun gosip di sekolahnya.
"Iya nih, soalnya pacarnya sibuk sama cewek lain" Sindir Malik tajam.
Bagas langsung melirik Malik. "Lo nyindir gue?"
"Iya" jawab Malik tak berdosa.
Bagas bangkit dari duduknya hendak melayangkan pukulan pada Malik, namun niatnya ia urungkan saat Dava berseru.
"Si Siti kenapa?" Seru Dava saat melihat Siti berlari dengan raut wajah panik.
Mereka menatap Siti heran.
"Gas.." seru Siti dengan nafas memburu.
"Tarik buang tarik buang" ucap Siti.
"Gas.."
"Apa?"
Siti langsung memberikan ponselnya pada Bagas.
Bagas dan yang lain melihat video itu dengan seksama, Bagas terkejut dengan apa yang dilihatnya begitupun dengan lainnya. Bagas mengembalikan ponsel milik Siti lalu mengambil ponselnya di saku celananya.
Siti yang melihat itu langsung berseru. "Nomor Fi nggak aktif, begitupun dengan Om Burhan dan Tante Desi" ucap Siti memberitahu.
Bagas mengacak rambutnya frustasi, membanting ponselnya. "ANJING" umpatnya emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.